Bagaimana menjadi wali bag. 10

Wali Abdal
Abdal artinya ganti, yaitu wali yang akan menggantikan kedudukan wali kutub apabila mereka meninggal. Bilangan wali Abdal tidak ada ulama yang memberi jawaban yang tepat, tetapi tentulah lebih dari satu orang. Kedudukan wali Abdal adalah umpama menteri-menteri kabinet yang mempunyai kementerian masing-masing. Kementerian dalam struktur pemerintahan wali-wali tidak dapat dikhususkan seperti kementerian dalam struktur pemerintahan orang awam. Firman Allah : “Allah saja yang mengetahui segala yang ghaib, maka Ia tidak memberitahu perkara yang ghaib yang diketahuiNya itu kepada sesiapa pun. (Al-Jin :26)
Iman wali Abdal tidaklah setinggi iman wali Kutub tetapi tidaklah sampai keperingkat iman ayan yaitu iman orang sholeh yang perlu melalui hisab yang banyak diakherat kelak. Peringkat nafsunya juga tidaklah sehebat nafsu wali kutub tetapi tidaklah sampai kepada nafsu yang masih mengajak membuat kejahatan seperti nafsu lauwamah. Artinya nafsu wali abdal berada dibawah sedikit daripada nafsu kamilah.
Wali Abdal menjadi penyambung lidah dan tugas wali kutub pada kementrian masing-masing. Kalau ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Abdal maka diserahkan kepada wali kutub. Seperti Syeikh Hamad Dabbas menyerahkan masalah Abul Muzaffar bin Hassan kepada Syeikh Abdul Kadir Jailani.

Wali Nujabak
Nujabak artinya yang terpuji dan yang mulia. Bilangan mereka lebih ramai dari jumlah wali Abdal tetapi kedudukannya berada dibawah wali Abdal. Taraf mereka adalah seperti ketua setia usaha kementerian dalam kerajaan ataupun pegawai-pegawai 'super scale' (tingkatan tertinggi) artinya wali Nujabak itu adalah golongan super scale Akhirat. Akhlak golongan super scale adalah termasuk didalam akhlak orang-orang muqarrabin dan hati mereka senantiasa mendapat makrifah yang bersih.
Wali Nujabak boleh membuat 'decision' atau keputusan ketika menjalankan tugasnya tetapi tidak boleh menyentuh soal dasar seperti seorang setia usaha kementerian boleh membuat keputusan tanpa melibatkan soal dasar. Misalnya dalam kementerian pertanian, seorang setiausaha boleh merancang untuk mencipta pokok cantum yang lebih bermutu atau menerima pandangan bagaimana untuk mempertingkatkan hasil pengeluaran kelapa sawit atau lain-lain tanaman yang ada nilai komersial. Tapi seorang setia usaha dalam kementerian tidak berhak memberhentikan pekerja-pekerja ataupun mengubah peruntukan-peruntukan uang yang telah ditentukan bagi setiap projek.

Wali Autad
Autad artinya pasak yaitu pasak bagi alam. Kedudukan dan kuasanya lebih kecil dari kedudukan dan kuasa wali nujabak. Mereka adalah umpama ketua-ketua jabatan atau pengarah-pengarah dinegeri-negeri yang belum mencapai tingkatan 'super scale'. Wali Autad berada ditengah masyarakat seperti ketua-ketua jabatan yang berada pada tiap-tiap negeri.
Bersesuaian dengan gelaran pasak alam, kehadiran wali Autad ditengah masyarakat dapat membawa rahmat dan setiap bala yang akan menimpa akibat perbuatan manusia durhaka akan tertangguh dan tertolak. Keistimewaan ini adalah hasil dari hubungan baik wali autad dengan wali-wali yang berada diatasnya dan hubungan yang intim dengan Allah Swt. seperti ketua-ketua jabatan di negeri yang mempunyai hubungan baik dengan peringkat pusat akan memudahkan permohonan bantuan kepada negeri masing-masing
memandangkan kemungkaran yang semakin menjadi-jadi maka kehadiran wali autad ditengah masyarakat amat diperlukan supaya bala bencana dapat dikawal dengan barakah iman dan taqwa mereka. Menurut pandangan ahli-ahli rohani bahwa dunia ini akan hancur kalau tanpa wali-wali Allah. Oleh itu, wali Autad jangan dibuang dari masyarakat sampai membuang bekas-bekas kuburannya sekalipun. Membuang pasak berarti meminta keruntuhan. Negeri malaka telah menerima bencana akibat dari perbuatan meruntuhkan kubur-kubur wali yang patut dijadikan peringatan kepada orang-orang yang kemudian.

Wali Sadat
Wali Sadat adalah orang-orang besar agama yang takut kepada Allah. Mereka umpama ketua cawangan kementerian bagi sesuatu daerah. Mereka adalah penyambung lidah dan tugas wali autad hingga ke tempat-tempat yang terpencil. Artinya kedudukan mereka berada dibawah wali Autad tetapi jumlah mereka lebih banyak.

Wali Ahbab
Wali Ahbab adalah kekasih-kekasih Allah. Mereka adalah umpama pegawai-pegawai rendah didalam kementerian. Wali Ahbab adalah golongan yang patuh dan taat menjalankan tugas demi untuk mendaulatkan Islam seperti pegawai-pegawai rendah yang patuh menjalankan tugas demi untuk memajukan produktivitas negara. Wali Ahbab adalah golongan yang paling banyak karna mereka adalah golongan yang menerima arahan bukan golongan yang memberi arahan.
Wali Ahbab menggunakan perantaraan atau tawasul dengan wali-wali yang berada diatasnya untuk mendekatkan diri dengan Allah. Ibadah lahir mereka tidaklah setinggi wali kutub tetapi mereka mempunyai hati yang tulus dan karna ketulusan itulah Allah telah mengasihi mereka.
Struktur pemerintahan wali-wali tidaklah serumit seperti struktur pemerintahan orang awam. Pemerintahan wali-wali tidak banyak kementerian seperti banyaknya dalam struktur pemerintahan orang awam. Kedudukan wali sebagai orang yang beriman dan bertaqwa telah membantunya menyelesaikan sembarang masalah yang timbul didalam pemerintahan. Firman Allah : “Allah pembantu bagi orang yang bertaqwa” (Al-Jathiyah :19)
Firman Allah : “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, akan Allah lepaskan dari kesusahan hidup dan diberikan rezeki dari sumber yang tidak diketahui. (Ath-Thalaq : 2-3)
Firman Allah : “Kalau sekiranya penduduk sebuah kampung beriman dan bertaqwa kepada Allah niscaya dibukakan kepada mereka keberkatan dari langit dan bumi.” (Al-A'raf :96)
Struktur pemerintah wali-wali diatur oleh Allah tetapi struktur orang awam lebih banyak diatur oleh nafsu mereka sendiri. Struktur pemerintah orang awam, makin diatur makin banyak masalah yang timbul. Masalah pelacur, rasuah, dadah, rompakan, hilang persaudaraan, pengangguran, bencana alam dan banyak lagi. Oleh karna struktur pemerintahan orang awam tidak menyelesaikan masalah rohani (hati), sedangkan segala masalah yang timbul adalah berpuncak dari rohani yang tidak sehat, maka masalah didalam struktur pemerintahan orang awam menjadi bertambah serius karna Allah berlepas tangan dari pemerintahan yang tidak didasarkan atas iman dan takwa. Jadi, struktur pemerintahan wali-wali diperlukan untuk memberi keamanan kepada negara dan seluruh cakrawala.
Struktur pemerintah yang mempunyai seorang wali Allah didalam setiap kementerian sudah cukup membawa tuah besar, apatah lagi kalau mayoritas ahli kabinet menjadi wali. Lebih bertuah dan berkat lagi kalau perdana menteri itu sendiri adalah seorang wali.(Sumber buku 'Buku Bagaimana menjadi wali hal 74-78 karya Ust Abdul Halim Abbas dengan sedikit edit kata-kata)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...