tag:blogger.com,1999:blog-91843993337429990612024-03-12T17:27:43.426-07:00Kebun Islam( Saling Belajar dan Berbagi )Unknownnoreply@blogger.comBlogger140125tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-26595768511132386722013-02-12T07:51:00.001-08:002013-02-12T07:51:22.046-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 13<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nasib umat islam hari ini sungguh
malang sekali, Umat Islam telah ketinggalan dalam serba-serbi dan
semua bidang jika dibandingkan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai
oleh orang-orang kafir. Sejarah kegemilangan Islam zaman Rasulullah
dan para sahabat hanya tinggal sebagai pusaka antik untuk renungan.
Tidak ada lagi yang mau mengambil manfaat daripadanya dnegan mengkaji
dimana sumber kekuatan mereka supaya kegemilangan Islam dapat
berulang. Alhasil, hilanglah taring umat Islam, yang tinggal hanya
gusi tanpa gigi, untuk digunakan mengunyah nasi pun sudah tidak mampu
lagi.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Semua ini hasil dari sikap umat Islam
hari ini yang menolak dan tidak mempercayai persoalan-persoalan
kerohanian. sedangkan bila disebut persoalan kerohanian maka ia
berhubung kait dengan iman dan taqwa. Iman dan taqwalah yang telah
meletakkan umat Islam di zaman Rasulullah dan para sahabat ditahap
kemuliaan dan keagungan. Apabila umat Islam hari ini menolak
persoalan kerohanian maka bermakna mereka telah meletakkan diri dalam
lembah kehinaan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kedudukan umat Islam menjadi bertambah
hina apabila di bidang ilmu pengetahuan pun mereka mengambil dari
orang-orang kafir. Ilmu pengetahuan yang disusun oleh orang-orang
kafir tentulah disusun berdasarkan aqidah mereka. Akibatnya, umat
Islam yang tamat belajar dengan orang kafir dan diberi sijil dan
ukuran daya keintelektualan, selalunya akan menolak
persoalan-persoalan kerohanian. Bagi mereka kerohanian adalak puncak
kelembapan dan kemunduran tamadun umat Islam. Begitulah dangkal dan
dahsyatnya pikiran orang-orang yang berguru dengan orang-orang kafir,
yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kononnya ilmu pengetahuan dari
orang-orang kafir boleh bawa kemajuan kepada umat Islam tetapi hingga
ke hari ini umat Islam masih berada dibawah tapak kaki orang-orang
kafir. Tidak bolehkah golongan yang mendapat 'title' intelektual
berfikir sejenak akan hakikat ini? Ampun maaf seandainya kata-kata
saya ini keterlaluan, tapi inilah kenyataan yang sedang berlaku
dihadapan mata kita. Hati mana yang bisa tahan melihat nasib umat
Islam ditimpa malang yang tidak sudah-sudah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dibidang ekonomi, umat Islam masih
berada dibawah cengkraman kapitalis yang tidak ubah bagai lintah
darat. Di bidang perobatan juga masih bergantung pada obat-obatan
buatan orang kafir yang boleh melemahkan urat saraf umat Islam
sendiri. Dibidang ketentaraan, orang kafir boleh menindas umat Islam
sewenang-wenangnya seperti apa yang berlaku pada umat Islam di Iraq.
Di bidang pemerintahan, Umat Islam ditentukan oleh kuasa veto di
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Kenapa keintelektualan yang dianugerah
oleh orang-orang kafir tidak membela kembali maruah umat Islam ini?
Kenapa tidak digunakan keintelektualan itu untuk membina kembali
empayar Islam?
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Jawabannya, sebenarnya keintelektualan
yang dianugerah oleh orang-orang kafir tidak akan dapat memulangkan
kembali maruah umat Islam! Saya bercakap bukan berdasarkan emosi atau
sembarang sentimen tetapi berdasarkan hujah dari Firman Allah SWT :
“Allah Pembela bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Jathiyah:19)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ilmu pengetahuan dari orang-orang kafir
memisahkan persoalan kerohanian (iman dan taqwa) dengan realiti
kehidupan. Sedangkan dalam Islam, kemajuan hidup hanya boleh dicapai
dengan adanya kerohanian. Justru itu, tidak ada kompromi diantara
ilmu pengetahuan umat Islam dengan ilmu pengetahuan orang-orang kafir
karna ia datang dari berlainan sumber. Ilmu pengetahuan umat Islam
bersumberkan dari yang hak, sedangkan ilmu pengetahuan orang-orang
kafir bersumberkan dari yang batil. Kalau ada pun sudut-sudut
kebaikan ilmu pengetahuan dari orang-orang kafir maka itu adalah
bersumberkan matan ilmu pengetahuan umat Islam dahulu kala yang telah
dicuri sewaktu berlaku perang salib.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Maruah umat Islam hanya akan terbela
apabila ilmu pengetahuannya diambil dari sumber yang hak yaitu dari
Allah SWT, yaitu ilmu pengetahuan yang boleh membawa kemajuan
lahiriah dan batiniah seperti ilmu yang dikurnia kepada wali-wali
Allah. Jangan saudara mengganggap ini suatu perkara lucu bila
dikatakan ilmu wali-wali Allah boleh membawa kemajuan lahiriah dan
batiniah. Ketahuilah bahwa kemajuan lahiriah dan batiniah yang
dicapai oleh umat Islam di zaman ummah pertama adalah bersumberkan
ilmu dari Allah yang dikurnia kepada Rasul dan nabi-nabi yang
dinamakan ilmu wahyu. Oleh itu tidak salah kalau saya katakan bahwa
ilmu wali-wali Allah yang dinamakan Ilmu Ilham yang juga bersumber
dari Allah boleh membawa kemajuan kepada umat Islam. Ini adalah karna
ilmu ilham adalah ilmu untuk memperkuat, memperbaharui dan mengingati
kembali ilmu wahyu. Ini bukan bermakna status ilmu wahyu itu lemah
tetapi pengamal -pengamal ilmu wahyu itu yang lemah. Kesempurnaan
ilmu wahyu telah diperjelaskan oleh Allah di dalam Al-Quran. Firman
Allah : “Pada hari ini Aku telah sempurnakan untuk kamu Agamamu”
(Al-Maidah : 3)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Walaupun ilmu ilham tidak menjadi
syarie ataupun pandangannya tidak wajib menjadi pegangan namun ilmu
ilham mempunyai peranan yang penting untuk membangunkan kembali
tamadun manusia. Gabungan antara ilmu wahyu dan ilmu ilhamlah yang
akan membangunkan kembali tamadun islam pada zaman ummah yang kedua.
Ilmu wahyu telah tamat dengan wafatnya Rasulullah SAW, tetapi ilmu
ilham senantiasa terbuka pintunya hingga ke akhir zaman sebagai
pertanda rahmat Allah supaya umat Islam tidak berterusan didalam
kelalaian.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kemampuan ilmu ilham lebih canggih dari
sembarang alat ciptaan manusia yang dihasilkan oleh kemajuan sains
dan teknologi. Sekalipun satelit dikabarkan sebagai alat yang paling
berkesan untuk mengesan berita tetapi satelit hanya terbatas kepada
mengumpul maklumat-maklumat lahir saja dan terbatas pula jangkauan
tempatnya. Sedangkan ilmu ilham mampu mengumpul maklumat-maklumat
menjangkau hingga ke tempat-tempat yang tersembunyi dan mampu
mengumpul maklumat-maklumat yang tersurat dan tersirat sampai
mengetahui apa yang berada didalam hati manusia. Sabda Rasulullah :
“Takutlah kamu pada firasat orang mukmin, karna ia itu melihat
dengan nur Allah. (Riwayat Tirmidzi).
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Keberuntungan dari Ilmu Ilham wali-wali
Allah
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
1, Dengan ilmu ilham wali-wali Allah,
segala rahasia yang sulit dapat dibongkar tanpa dapat disembunyikan
walaupun sehalus jarum. Umat Islam mendapat keberuntungan karna tidak
mudah dibohongi oleh musuh. Putar belit mereka sama ada dalam bidang
pendidikan, ekonomi, perobatan, ketentaraan atau sembarang bentuk
perhubungan umat Islam dengan mereka, semuanya dapat dibongkar.
Kemampuan umat Islam mengetahui rahasia yang tersembunyi boleh
menundukkan kesombongan orang-orang kafir yang senantiasa merasa
mereka serba tahu dan serba boleh dalam semua bidang.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan ilmu ilham, Sayidina Abu Bakar
dapat mengetahui janin anaknya ketika berada didalam kandungan
istrinya lagi. Sayidina Usman bin Affan pula dapat mengetahui mata
Anas bin Malik telah melihat perempuan sebelum masuk menemui beliau.
“Masuk sekarang seorang lelaki dari kalangan kamu sedang pada
matanya terdapat kesan zina.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Maka berkatalah Anas bin Malik, “Adakah
wahyu masih turun sesudah rasulullah SAW?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sayidina Usman menjawab, “Tidak ada
tapi takutlah pada firasat orang mukmin.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan ilmu ilham Syaikh Abdul Kadir
Jailani telah dapat membongkar rahasia sumber yang emas yang
dihadiahi kepadanya oleh Khalifah Al-Mustanjid Billah. Suatu hari,
khalifah telah datang ke madrasah Syeikh Abdul Kadir membawa sekarung
uang emas sebagai hadiah untuk beliau. Syaikh Abdul Kadir enggan
menerima hadiah tersebut tetapi khalifah mendesak beliau menerimanya.
Lalu Syaikh Abdul Kadir mengambil karung tersebut dan ditekannya
dengan tangan maka keluarlah darah dari karung itu. Syaikh Abdul
Kadir berkata kepada khalifah, “Tuan ambil uang itu dengan memeras
orang ramai dan menghadiahkannya kepada saya. Ini menunjukkan tuan
telah memeras darah manusia. Mendengarkan penjelasan tersebut.
Khalifah itupun pingsan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan ilmu ilham wali-wali Allah, umat
Islam juga dapat membaca hati manusia dengan tepat seolah-olah
seperti seorang pembaca warta berita yang sedang membaca berita.
Keberuntungan ini memudahkan umat Islam untuk mentadbir manusia. Yang
dimaksudkan dengan mentadbir atau memimpin manusia ialah memimpin
rohnya. Roh yang berada didalam pimpinan ialah roh yang dapat
dibersihkan dari sifat-sifat mazmumah dan dihiasi dengan sifat-sifat
mahmudah. Untuk melakukan kerja ini bukan mudah melainkan bagi orang
yang mempunyai pandang tembus hingga dapat melihat rahasia hati
manusia. Bagi manusia yang berada di akhir zaman, hanya ilmu ilham
wali-wali Allah saja yang dapat menyelesaikan permasalahan ini.
Kemampuan membaca hati manusia membolehkan proses membina dunia baru
Islam terbina dengan segera.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Abu Said Al-Kharraz bercerita : “Pada
suatu hari aku masuk kedalam masjidil Haram dan aku melihat terdapat
seorang miskin yang padanya ada dua helai kain perca. Melihat
demikian, hati aku pun berkata : orang ini dan orang yang sepertinya
adalah orang-orang yang menjadi beban kepada manusia. Lalu orang
miskin yang aku pandang hina didalam hati memanggilku sambil berkata,
'Allah mengetahui apa yang berada didalam hatimu, hendaklah kamu
takut kepada-Nya.' dengan segera aku memohon ampun kepada Allah
terhadap apa yang berada didalam hatiku. Lalu orang tersebut
memanggil aku sekali lagi sambil berkata, 'Dialah Allah yang menerima
taubat hamba-Nya.' kemudian orang tersebut (wali Allah) menghilangkan
diri dan aku tidak melihatnya lagi sesudah itu lagi.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
2, Dengan ilmu ilham wali-wali Allah,
umat Islam dapat mengetahui segala peristiwa dunia sebelum berlaku.
Keberuntungan ini memberi peluang kepada umat Islam untuk membuat
persiapan atau bersiap sedia. Misalnya, dengan ilmu wali-wali Allah,
umat Islam dapat mengetahui bila akan berlaku ribut, taufan, kemarau,
banjir, gunung berapi akan meletus, kematian dan mengetahui bila
musuh akan menyerang. Kemampuan ini lebih canggih dan sophisticated
dari sembarang alat ciptaan hasil dari kemajuan sains dan teknologi
yang sering meleset dalam setiap kali membuat ramalan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ketepatan memberi malumat banyak
terdapat dalam kisah wali-wali Allaha. Uwais Al Qarni telah
memberitahu Maumun bin Mahran bahwa Sayidina Umar ibnu Khattab telah
wafat, sedangkan ketika itu Uwais berada di pinggir sungai Furat.
Tidak lama selepas itu, tersiarlah berita kewafatan Sayidina Umar
kepada seluruh umat Islam. Masa uwais memberitahu tentang kewafatan
Sayidina Umar sama dengan masa Sayidina Umar menghembuskan nafas
terakhir. Ilmu dari para intelektual manakah yang mampu memberi
maklumat yang tepat seperti maklumat yang telah diberi oleh Uwais
Al-Qarni? Kadang-kadang orang yang hendak mati dihadapan matapun
tidak dapat ditebak oleh ilmu pada intelektual.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kisah bagaimana Allah turunkan ilham
kepada ibu nabi Musa a.s untuk menyelamatkan Nabi Musa dari keganasan
tentara-tentara Firaun sangat membuktikan kehebatan ilmu ilham. Nabi
Musa telah lahir pada masa Firaun mengeluarkan arahan kepada
tentara-tentaranya untuk membunuh setiap anak lelaki yang lahir karna
takut menggugat kuasanya. Untuk menyelamatkan nabi Musa, Allah telah
menurunkan ilham kepada Ibu Nabi Musa yang tertera didalam Al-Quran,
Sebagaimana Firmannya : “Yaitu ketika kami ilhamkan kepada ibumu
sesuatu yang diilhamkan. Yaitu : Letakkanlah ia (Musa) didalam peti,
kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu
membawanya ke tepi supaya diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan
musuhnya. Dan Aku telah limpahkan kepadamu kasih sayang yang datang
daripadaKu dan supaya kamu diasuh dibawah pengawasan-Ku. (Thaha :
38-39)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Syeikh Muhammad As Suhaimi, Seorang
wali Allah juga telah memberi satu maklumat yang tepat kepada ahli
keluarga dan anak muridnya melalui ilmu ilham yang dikurnia Allah.
Syeikh As Suhaimi berkata ketika beliau sedang menginap buat
sementara di kampung Marikan, Batu Tiga Dekat Seranggoon Road,
Singapura, “Nanti malam ada perarakan di jalan Seranggoon ini,
tetap kamu jangan keluar menontonnya.” Ahli Keluarga dan anak
muridnya sangat merasa heran mendengar perkataan tersebut karna
diberitahu ada perarakan tetapi dilarang pula pergi menontonnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pada malam itu telah kedengaran bunyi
tembak menembak. Setelah hari siang maka dapatlah diketahui bahwa
suatu rompakan bersenjata telah berlaku di kawasan Geylang.
Perompak-perompak itu telah lari dikejar oleh pihak polis sambil
kedua-dua pihak saling tembak-menembak. Perompak-perompak itu lari
mengikut Paya Lebar Road, Macpherson Road dan terus ke Seranggoon
Road berhampiran dengan rumah Syeikh As Suhaimi. Perompak-perompak
itu terus dikejar dan akhirnya telah ditangkap selepas kejadian itu.
Setelah berlaku peristiwa tersebut, barulah ahli keluarga dan anak
murid Syeikh As Suhaimi faham tentang maksud perarakan yang dilarang
pergi menontonnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Banyak lagi keberuntungan-keberuntungan
dan kelebihan kelebihan yang dapat dikecapi oleh umat Islam dengan
ilmu ilham wali-wali Allah. Kalau tidak masakan ilmu ilham dapat
membangunkan ummah yang kedua apabila bergabung dengan ilmu wahyu.
Ini membuktikan bahwa ilmu ilham adalah ilmu yang tinggi. Sekalipun
martabat ilmu ilham berada dibawah ilmu wahyu, tetapi ia lebih tinggi
dari ilmu yang datang dari otak manusia.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Menggunakan ilmu dari otak manusia
semata-mata untuk memandu hidup manusia, hanya membawa kepada porak
poranda seperti apa yang berlaku sekarang. Semakin tinggi ilmu dari
otak manusia yang dicapai hingga dapat sampai ke bulan, semakin
banyak pula penyakit-penyakit kronik yang timbul dalam hidup manusia
dan semakin banyak berlaku pembunuhan, rasuah, zina, rompakan, dadah,
aids, peperangan dan seribu satu macam lagi penyakit yang tidak dapat
disebut disini.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kata Lao Tse, “Pengetahuan yang lahir
itu buruk, sebab ia tidak akan membawa manusia sampai kepada
kebenaran yang sebenar-benarnya, dan kebenaran itu tidak akan dicapai
oleh manusia jika ia tidak berhubung langsung dan bercampur dengan
sempurna.” 'Tao' menurut istilah Lao Tse adalah Allah SWT pada kaum
muslimin. Justru itu, untuk memulangkan kembali ketenangan dan
kedamaian hidup manusia seperti zaman solafussoleh, ilmu ilham
wali-wali Allah yang bersumber daripada Allah SWT perlu digali semula
atau perlu diusaha untuk mendapatkannya semula.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kaedah untuk memperoleh ilmu ilham
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
1. Mujahadah
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ilmu para wali Allah, para Rasul dan
Nabi itu datang dari dalam hati melalui pintu yang terbuka ke alam
malakut (lauhul mahfuz). Kedudukan hati dan lauhul mahfuz adalah
bersetentangan antara satu sama lain. Hati adalah ibarat cermin dan
lauhul mahfuz adalah ibarat gedung tempat menyimpan ilmu. Hati yang
bersih daripada sifat mazmumah adalah ibarat cermin yang berkilat
yang dapat menangkap masuk segala gambaran ilmu yang tersimpan di
lauhul Mahfuz. Inilah yang dikatakan ilmu ilham. Tapi hati yang
dipenuhi dengan sifat mazmumah adalah ibarat cermin yang berkarat
yang tidak menangkap sembarang gambaran dari lauhul mahfuz.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Justru itu, mujahadah membuang segala
sifat-sifat mazmumah dari hati dan berusaha menghiasinya dengan
sifat-sifat mahmudah perlu dilakukan dengan semaksimal yang mungkin
(cara bermujahadah telah dibentang dalam bab pertama).
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sabda Rasululah yang maksudnya :
“Bahwasannya ilmu itu diilhamkan kepada orang-orang yang berbahagia
dan tidak diberikan kepada orang-orang yang celaka.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ilmu ilham diperolehi bukan sebagaimana
kaedah para intelektual berusaha mendapatkan ilmu. Ilmu ilham
diperolehi dengan kaedah penyucian hari sehingga mencapai makrifah
dengan Allah. Semakin tinggi makrifah yang dicapa maka semakin
tinggilah rahasia-rahasia Allah yang akan dibukakan kepadanya seperti
seorang perdana menteri yang membeberkan rahasia-rahasia perancangan
kepada menteri-menterinya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mendapat ilmu ilham dengan jalan
mujahadah boleh diibaratkan seperti hikayat orang-orang Tionghoa yang
bertanding dengan orang-orang Rom untuk mempamerkan seni ukiran siapa
yang lebih indah dihadapan seorang raja. Juga untuk memastikan siapa
yang lebih handal dalam seni ukiran. Raja tersebut telah menyerahkan
satu dinding istana yang saling bertentangan diantara satu sama lain
yang disekat dengan tirai kepada setiap mereka.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Orang-orang Rom telah bekerja keras
mengumpul segala macam cat dari barat dengan jumlah yang tiada dapat
di hitung untuk menghasilkan ukiran yang paling indah. Sedangkan
orang-orang tionghoa tidak menggunakan sembarang cat, kerja mereka
setiap hati hanya menghilap dinding.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ketika orang-orang Rom memberitahu
bahwa kerja mereka telah siap, orang-orang Tionghoa juga berkata
mereka telah siap. Lalu raja tersebut bertanya kepada orang-orang
Tionghoa: “Bagaimana kamu bisa siap mengukir sedangkan tiada
sembarang cat dan tiada sembarang ukiran?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Jawab mereka, “Bukalah tirai itu
dulu”. Apabila dibuka, segala ukiran indah orang-orang Rom memancar
masuk ke dalam dinding orang-orang Tionghoa yang berkilat bagai
cermin yang telah mencetuskan seni ukiran yang lebih indah. Semua
hadirin menjadi tercengang melihat keindahan yang terdapat pada
dinding orang-orang Tionghoa. Akhirnya, kemenangan jatuh pada tangan
orang-orang Tionghoa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Demikianlah juga kedudukan hati. Hati
yang senantiasa dibersih dan digilap adalah laksana cermin yang akan
menangkap segala gambaran ilmu yang berada di lauhul Mahfuz. Firman
Allah : “Mereka yang bersungguh-sungguh mujahadah pada kami, maka
akan kami tunjuki mereka akan jalan kami dan sesungguhnya Allah
beserta dengan orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut :69)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
2. Ilmu dan Amal
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Imam Ghazali berkata bahwa untuk
memperoleh ilmu ilham atau ilmu mukasyafah seorang itu perlu kepada
ilmu dan kemudian amalkannya, Sabda Rasulullah : “Barangsiapa yang
mengamalkan apa yang dia tahu niscaya Allah akan berikan ilmu yang
dia tidak tahu (Ilmu Ilham). (Riwayat Abu Naim).
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
3. Tareqat
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tareqat yang dimaksudkan disini ialah
tareqat dalam pengertian pertama yaitu melakukan amalan-amalan zikir
yang khusus yang berada dibawah pimpinan seorang guru. Amalan-amalan
zikir ini pula diterima oleh guru dari ulama. Ulama menerimanya dari
tabiit tabiin. Tabiit tabiin menerima dari tabiin. Tabiin menerima
dari para sahabat. Para sahabat menerimanya dari nabi Muhammad.
Seperti Tareqar Ahmadiah, Nakshabandiah, Qadariah, Kholidiah dan
sebagainya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila seseorang murid mempunyai
hubungan yang bersih, baik da licin dengan guru hingga sampai kepada
Rasulullah, maka itu bermakna murid itu berada didalam pimpinan.
Murid yang terpimpin ialah murid yang senantiasa terkawal lahir dan
rohaninya, dan mendapat ilmu ilham dari Allah yang dapat memandu
hidupnya. Kedudukan ini boleh diibaratkan seperti seorang yang
memasang batang pipa bersambung hingga sampai kepada Rasulullah. Air
dari atas akan mengalir kebawah samapai kepada kepala batang pipa
yang terletak pada murid tersebut. Maksudnya ilmu-ilmu dari Allah
yang mengalir kepada Rasulullah, kemudian kepada para sahabat,
tabiin, tabiut tabiin, ulama, gurunya dan akhirnya akan mengalir
sebagai ilmu ilham kepada murid tersebut.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
4. Mengekalkan Tawaduk
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Air hanya akan jatuh pada tempat yang
lebih rendah atau lubang. Air tidak akan jatuh pada puncak bukit dan
gunung. Maksudnya, air hanya jatuh pada tempat yang rendah dan tidak
jatuh pada tempat yang tinggi. Demikian juga dengan ilmu. Ilmu juga
hanya akan jatuh pada hati yang tawaduk atau rendah diri. Ilmu tidak
akan jatuh pada hati yang sombong dan bongkak. Oleh itu, mengekalkan
tawaduk adalah satu kemestian bagi setiap orang yang berkeinginan
memperoleh ilmu, lebih-lebih lagi bagi sesiapa yang berkeinginan
memperoleh ilmu ilham.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
5. Doa
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah : “Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Aku kabulkan. (Al-Mukmin :60) Sabda Rasulullah : “Doa
adalah senjata orang mukmin”. Kalau saudara merasa terlalu payah
untuk bermujahadah, terlalu payah untuk mencari ilmu dan
mengamalkannya, terlalu payah untuk bertareqat dan terlalu payah
untuk mengekalkan tawaduk maka jalan yang paling mudah untnuk kita
yang berada di akhir zaman ini ialah berdoa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berdoalah kepada Allah supaya
dipermudahkan bermujahadah, dipermudahkan mencari ilmu dan
mengamalkannya, dipermudahkan untuk bertareqat dan permudahkan untuk
mengekalkan tawaduk. Doa yang disertai dengan rasa kehambaan dan hati
yang hancur insya Allah akan mendapat perhatian Allah. Mudah-mudahan
ilmu ilham akan jatuh kepada hati saudara karna bersungguh-sungguh
berdoa. (Sumber buku “Bagaimana
menjadi wali” Karya Ust. Abd. Halim Abbas Hal 102-114 dengan sedikit edit kata")
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-15665542866086282272013-02-12T07:50:00.001-08:002013-02-12T07:50:10.874-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 12<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Allah seperti manusia lain,
mempunyai akal dan perasaan. Tuntunan semula jadi mereka menyamai
tuntutan semula jadi manusia biasa seperti makan, minum, tidur dan
kawin. Mereka bukanlah manusia maksum seperti Rasul-rasul dan
Nabi-nabi. Artinya, iman mereka masih dalam peringkat bertambah dan
berkurang. Mereka mempunyai beberapa kelemahan tetapi sudah tentu
mereka jauh lebih baik dan lebih sempurna daripada kita.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Walaupun begitu situasinya, namun
wali-wali Allah tetap ada perbedaan dari manusia biasa yang terletak
pada faktor hati. Hatilah yang menjadikan kedudukan manusia
berbeda-beda disisi Allah dan berbeda-beda pada pandangan manusia.
Segala tindak tanduk manusia lahir dari bagaimana bentuk hatinya,
ibarat kuih yang terbentuk mengikut acuannya. Makrifat lahir dari
hati yang patuh kepada Allah dan kemungkaran pula, lahir dari hati
yang ingkar. Sabda Rasulullah : “Ketahuilah! Sesungguhnya didalam
diri seseorang itu ada segumpal daging. Jika baik daging itu maka
baiklah diri itu seluruhnya. Jika rusak daging itu maka rusaklah diri
itu seluruhnya, ketahuilah, itulah dia hati (Riwayat Bukhari Muslim)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali-wali Allah tergolong dalam
golongan orang-orang muqarrabin karna hati mereka terhias dengan
sifat-sifat terpuji. Firman Allah : “Ingatlah, sesungguhnya
wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula
berduka cita. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan senantiasa
bertaqwa. Bagi mereka itu berita gembira dalam kehidupan didunia dan
kehidupan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah.
Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (Yunus 62-64)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Biasanya wali-wali Allah tidak terkenal
dengan kegagahan pada fisik atau tubuh badan seperti ahli-ahli tinju
dunia, misalnya seperti Mike Tyson atau Muhammad Ali ketika berada
dizaman kegemilangan mereka. Tetapi wali-wali Allah terkenal dengan
kegagahan atau ketahanan pada hati mereka. Hati wali-wali Allah gagah
dan tahan menanggung segala musibah hidup seperti sebatang pokok yang
mampu menanggung pukulan ribut taufan karna kuat akar tunjangnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Segala musibah yang menggoncangkan hati
orang awam tidak menimpa hati wali-wali Allah apabila ditimpa kepada
mereka seperti kematian orang yang dikasihi, kemusnahan harta benda,
kehilangan pangkat dan kedudukan, kemiskinan, difitnah, disingkir
dari masyarakat atau kecacatan anggota lahir. Rabiatul Adawiyah
bermadah : “Orang yang cinta kepada Allah itu hilang dalam melihat
Allah hingga lenyap dirinya, dan dia tidak boleh membedakan yang mana
sakit yang mana senang.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Justru itu segala kesedihan,
kesempitan, kegelisahan atau kekecewaan boleh dihadapi oleh wali-wali
Allah dengan tenang, lapang, lega, bahagia dan dengan itu mampu untuk
mengorak senyum. Seperti kisah Qais bin Asim yang tabah dan tenang
menanggung musibah kematian anak. Suatu hari ketika Qais bin Asim
sedang berehat-rehat maka masuklah jariahnya membawa panggang besi
berisi daging panggang yang masih panas. Tanpa disengajai, pemanggang
tersebut telah jatuh menimpa anak qais yang berada disitu. Si Anak
itu menjerit kesakitan karna kepanasan sehingga membawa mati. Dengan
tenang Qais melihat kejadian yang menyayat hati itu lalu berkata
kepada jariahnya yang sudah pucat mukanya karna ketakutan, “Aku
bukan saja tidak marah kepadamu, tetapi hari ini kamu aku
merdekakan.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
hanya hati-hati wali saja yang boleh
mencetuskan sikap tabah dan tenang seperti Qais bin Asim. Bukan Qais
tidak sayangkan anaknya tetapi hatinya melihat segala sesuatu yang
berlaku berada dalam pentadbiran Allah. Rasa kehambaan dihatinya pula
menghalang untuknya memarahi jariah karna mana bisa seseorang yang
mengetahui dirinya seorang hamba sanggup memarahi orang lain. Hanya
rasa ketuanan saja yang membolehkan seseorang memarahi orang lain.
Rasa sabar dan ridha di hati Qais pula membolehkan beliau melihat
peristiwa yang menyayat hati dengan tenang dan mampu pula
memerdekakan jariahnya dalam suasana yang harmoni.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Inilah hati wali-wali Allah, hati yang
senantiasa bahagia sama ada didalam kesenangan atau kesusahan.
Artinya di dunia lagi merka sudah merasai nikmat syurga yaitu syurga
yang disegerakan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mengenali hati wali-wali Allah
secara lebih terperinci maka eloklah pula kita menghayati kata-kata
Rasulullah kepada Sayidina Umar. Sabda Rasulullah SAW :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bahwa terdapat dari kalangan
hamba-hamba Allah (yang) mereka itu bukan Nabi, Bukan Syuhada',
(tetapi) nabi-nabi dan para syuhada iri hati terhadap mereka karna
kedudukan mereka pada hari kiamat disisi Allah. Berkata para sahabat
: “Wahai Rasulullah, Kabarkan kepada kami siapakah mereka itu dan
apa pekerjaan mereka, mudah-mudahan kami mengasihi mereka. Bersabda
Nabi : Mereka itu adalah satu kaum yang sangat berkasih sayang karna
Allah, sedangkan mereka tiada hubungan keluarga, dan tidak juga harta
yang mengikat. Demi Allah! Muka mereka bercahaya-cahaya, mereka
berada ditempat yang tinggi. Mereka tidak takut ketika orang-orang
lain takut dan mereka tidak berduka cita ketika orang-orang lain
berduka cita (Riwayat Abu Daud)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dari hadits ini ada dua ciri hati
wali-wali Allah. Pertama, sangat mencintai Allah dan kedua, sangat
ikhlas dengan Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sangat mencintai Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hati Wali-wali Allah berada dibawah
daripada taraf hati rasul-rasul dan nabi-nabi. Tauhid mereka kepada
Allah mendekati tauhid para nabi. Kata pepatah melayu, “Tidak kenal
maka tidak cinta”. Maka sesungguhnya cinta itu berbuah daripada
perkenalan. Oleh karena Makrifah (Pengenalan) wali wali kepada Allah
sangat tinggi maka cinta mereka kepada Allah sangat mendalam. Firman
Allah Swt : “Dan orang-orang yang beriman sangat mencintai Allah.”
(Al-Baqarah : 165)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hati wali-wali Allah kekal dengan Allah
dalam setiap waktu. Hati yang penuh rindu dan cinta kepada Allah
menyebabkan mereka lupa diri, lupa makan minum dan tidak pedulikan
orang lain melainkan Allah seperti seorang pemuda yang sedang mabok
bercinta. Tidak ada yang membuat sedih hati wali-wali Allah melainkan
apabila berpisah dengan Allah walaupun sedetik. Bagi mereka, sedetik
hati berpisah dari Allah sudah dianggap sebagai satu dosa. Ada
wali-wali yang mati dan hangus jantungnya apabila diberitahu mereka
telah keluar dari majlis Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Rabiatul Adawiyah senantiasa menangis
karna memikirkan hubungannya dengan Allah. Orang bertanya kepadanya,
mengapa beliau seringkali menangis. Jawab Rabiatul Adawiyah: “Aku
Takut berpisah (hati) walaupun sedetik dengan tuhan dan aku tidak
boleh hidup tanpa-Nya. Aku takut Tuhan berkata kepadaku tatkala
hendak menghembuskan nafas terakhirku: “Jauhkan dia dari Ku karna
dia tidak layak berada di majlis-Ku.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Oleh karena hati wali-wali Allah sangat
mendalam cintanya kepada Allah maka mereka senantiasa menyebut nama
kekasihnya setiap hari. Firman Allah swt : “Mereka ang senantiasa
mengingati Allah dalam waktu berdiri, waktu duduk dan waktu berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (serta
berkata), “Ya Tuhan Kami,. Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
(Ali Imran : 191)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Didalam hati mereka tidak punya apa-apa
melainkan cinta kepada Allah. Sebab satu hati tidak mampu untuk
menyimpan dua cinta. Firman Allah SWT selanjutnya : “Allah tidak
menjadikan seseorang mempunyai dua hati dalam dadanya. (Al-Ahzab : 4)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Suatu hari anak Fudhail bin iyadh yang
sedang berada dipangkuannya bertanya kepada Fudhail, “Bapa,
Kasihkah bapa kepadaku?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Fudhail menjawab, “Ya”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kemudian anak itu bertanya lagi,
“Adakah bapak cinta kepada Allah juga?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Ya”, Jelas Fudhail.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Bapak, dua cinta tidak boleh
terletak dalam satu hati.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
mendengar kata-kata dari anakya itu,
fudhail mengganggap peringatan itu sebenarnya datang dari Allah.
Beliau pun mengangkat anaknya dari pangkuannya dan selepas itu beliau
tidak lagi mencintai anaknya. Beliau menghabiskan masanya dengan
beribadat kepada Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali-wali Allah sangat menjagai hati
mereka dari jatuh cinta kepada yang lain selain dari Allah sampai
kepada anak istri sendiri, lebih-lebih lagi kepada harta, pangkat
atau kedudukan. Semasa Ibrahim bin Adham menjadi raja (sebelum terjun
ke alam sufi meninggalkan kerajaannya), beliau ada seorang anak
lelaki. Apabila anak lelakinya dewasa maka iapun bersama-sama ibunya
yang merupakan seorang permaisuri keluar dari istana untuk mencari
ayahnya. Apabila permaisuri melihat Ibrahim bin Adham maka
berteriaklah ia, “Dialah Sultanku!”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pertemuan itu telah menyebabkan ketiga
anak beranak tersebut bercucuran air mata. Lantaran itu, anak Ibrahim
telah jatuh pingsan. Apabila sadar, anaknya telah memberi salam maka
dipeluk anak itu oleh Ibrahim. Lalu Ibrahim bertanya “Apa agamamu?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Islam” jawab anaknya
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Tahukah kamu Al-Quran?” tanya
Ibrahim lagi.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Ya” jawab anaknya lagi.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tatkala Ibrahim bin Adham berdiri
hendak meninggalkan mereka, anaknya terus memeluk kakinya dan
permaisurinya merasa sangat sedih karna perjumpaan itu hanya
sebentar. Lalu Ibrahim berdoa kepada Allah : “Aku sangat cinta
kepada Mu Ya Allah, tidak kepada yang lain.” ketika itu juga
anaknya itu menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam pelukan
ayahnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Murid-murid Ibrahim terkejut melihat
peristiwa itu dan bertanya kepada beliau, apakah maksud peristiwa
itu. Ibrahim menjawab: “Apabila aku mula-mula memeluk anakku itu.
Perasaan cinta kepadanya berbunga di hatiku. Tiba-tiba terdengar
suara berkata: 'Ibrahim, engkau cinta seluruhnya kepada-Ku, tetapi
kenapa engkau cinta pula kepada yang lain? Buatlah pilihan apakah
cinta kepadaKu saja atau cinta kepada anak dan istrimu.' dengan
segera aku berdoa: “Dengarlah rayuanku wahai Tuhan, oleh karna
cinta kepada anak telah menarik perhatianku daripada-Mu walaupun
hanya sedetik, maka lebih baiklah Engkau cabut nyawaku atau
nyawanya.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Allah kabulkan doa Ibrahim bin Adham,
lalu nyawa anaknya itupun dicabut. Peristiwa yang berlaku pada diri
Ibrahim ini sesungguhnya menjelaskan betapa hati wali-wali Allah
hanya boleh diisi dengan satu cinta saja yaitu cinta kepada Allah
SWT.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
hati wali adalah hati yang tidak putus
mengingati Allah. Kalau terjadi kepada hatinya mengingati selain
daripada Allah walaupun sedetik, maka Allah akan mengujinya dengan
cobaan-cobaan. Selepas dicoba dengan bala ataupun nikmat, kalau
semakin meningkat hubungan hatinya dengan Allah maka maqamnya akan
ditingkatkan. Selepas dicoba dengan bala atau nikmat tetapi hubungan
hatinya dengan Allah semakin tipis, maka maqam atau pangkatnya akan
diturunkan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Misalnya, katakanlah seorang wali Allah
yang miskin diuji dengan limpahan nikmat. Wali Allah yang dipandang
hina diuji menjadi popular. Wali Allah yang berjawatan dan berpangkat
diuji dengan terlucut jawatan dan terhina. Wali Allah yang terasa
didalam hatinya sesekali lebih mencintai istri daripada mencintai
Allah akan diuji dengan kegoncangan rumah tangga. Wali Allah yang
mencintai anak lebih daripada Allah diuji dengan ragam anak-anak atau
lebih berat dari itu seperti ujian yang ditimpakan kepada Ibrahim bin
Adham.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam masa menghadapi ujian itu
sekiranya hati para wali Allah lebih mendekati Allah dalam bentuk
syukur, sabar atau redha dan menyelesaikan masalah mengikut panduan
syariat. Maka maqamnya akan dinaikkan dan dihadiahkan kepadanya
kebaikan hati dan peningkatan iman. Waktu ini berlakulah pertemuan
yang intim antara hamba dengan Tuhan. Yang dimaksudkan pertemuan
dengan Tuhan, bukan seperti bertemunya antara seekor semut dengan
seekor semut yang lain, tetapi bertemunya antara sifat Tuhan dan
sifat hamba: Tuhan adil, hamba adil, Tuhan sabar, hamba sabar. Tuhan
pemaaf, hamba pemaaf. Inilah yang dimaksudkan pertemuan antara hamba
dengan Tuhan sebelum pertemuan dihari Akhirat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sangat Ikhlas kepada Allah
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
selalunya orang yang berbudi
mengharapkan balasan, seperti orang yang beribadah kepada Allah
mengharapkan balasan syurga. Walaupun itu bukan satu dosa tetapi bagi
wali Allah sikap tersebut adalah sikap peringkat rendah bagi mereka
yang meniti jalan kesufian. Hati wali-wali Allah sangat ikhlas dalam
beribadah, berjuang dan berkorban untuk Allah. Mereka tidak
mengharapkan sembarang balasan yang ada di dunia maupun di Akhirat,
malah ada yang menolak kalau mau dibalas.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mereka beribadah, berjuang dan
berkorban bukan juga atas dasar takut kepada Allah seperti seorang
pekerja yang menjalankan tugas atas dasar takut kepada 'bos'nya.
Mereka beribadah, berjuang dan berkorban adalah atas dasar cinta yang
mendalam kepada Allah Swt. hati-hati wali Allah sama sekali tidak
takut kepada siksa neraka tetapi mereka amat takut kalau terputus
cinta dari Allah. Ada wali-walh Allah di dunia yang mati karna
terlekang sebentar dari Allah SWT. Jeritan ahli-ahli syurga karna
tidak dapat melihat wajah Allah lebih dahsyat dari jeritan ahli-ahli
neraka yang menanggung azab siksa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang wali Allah perempuan berbisik
kepada Allah, “Aku menyembah bukan karna takutkan Neraka-Mu, tidak
juga karna harapkan Syurga-Mu tetapi karna kemuliaan cintaku
kepada-Mu.” Rabiatul Adawiyah pula berbisik kepada Allah :
“Tuhanku! Apa saja yang Engkau hendak kurniakan kepadaku berkenaan
dunia, berikanlah kepada musuhku, dan apa saja kebaikan yang Engkau
hendak kurniakan kepadaku berkenaan akhirat, berikanlah kepada
orang-orang yang beriman. Aku hanya hendakkan Engkau karna Engkau.
Biarlah aku tidak dapat Syurga ataupun Neraka. Aku hendak pandangan
Engkau padaku saja.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seperkara lagi yang perlu diketahui,
hati wali-wali Allah ini sangat lurus. Diantara kelurusannya ialah
kalau wali-wali Allah berniat untuk melakukan sesuatu maka niatnya
akan menjadi nazar. Maksudnya, niat mereka menjadi kewajiban untuk
ditunaikan. Misalnya, wali-wali Allah berniat untuk sembahyang
sepnajang malam maka mereka mesti berusaha untuk menunaikannya karna
sudah menjadi satu kewajiban.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Suatu hari seorang wali Allah sedang
mencangkul tanah untuk bercocok tanam. Tiba-tiba lalu sorang wali
Allah yang terbang di udara. Wali Allah yang terbang diudara mengajak
wali Allah yang sedang mencangkul tanah untuk pergi ke Mekkah. Tapi
Wali Allah yang sedang mencangkul menolak karna dia sudah berniat
dihatinya untuk mencangkul tanah dan bercocok tanam pada hari itu.
Walaupun pergi ke Mekkah merupakan satu nikmat tetapi peluang
tersebut terpaksa ditolak karna niatnya telah menjadi satu kewajiban
yang mesti ditunaikan terlebih dahulu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hati wali-wali Allah juga sangat lurus
dengan manusia. Mereka bukan saja sangat amanah dengan Allah tetapi
juga sangat amanah dengan manusia. Menurut sebuah riwayat, seorang
tuan kebun delima telah mengambil Ibrahim bin Adham sebagai
pekerjanya karna beliau tidak mengenali pekerjanya itu adalah Ibrahim
bin Adham, seorang wali besar yang terhormat. Pada suatu hari, tuan
kebun delima menyuruh Ibrahim memetik buah delima yang manis. Ibrahim
pun memetik beberapa biji tetapi didapati semuanya masam. Lalu
tuannya berkata, “Kamu telah bekerja berbulan-bulan di kebun
delimaku tetapi masih tidak dapat membedakan mana satu pokok delima
yang manis dan mana satu pokok delima yang masam.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ibrahim menjawab: “Aku hanya digaji
untuk menjaga kebun delima, bukan untuk merasainya.” tuan kebun itu
berkata, “Jadi, kamu ini Ibrahim bin Adham!” Lalu Ibrahim pun
menghilangkan diri dari situ.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Keluasan sifat-sifat terpuji pada hati
wali-wali Allah tidak ada batasan seperti tidak ada batasannya 'rasa
cinta' wali-wali kepada Allah Swt/ kalau lagu melayu mendendangkan
'Cinta itu ibarat lautan yang tidak bertepi', maka keluasan
sifat-sifat terpuji pda hati wali-wali Allah itu lebih luas dari
lautan yang tidak bertepi karna cinta dengan Allah adalah cinta
derajat tinggi yang meliputi hingga ke alama malakut. Orang yang
berenang dalam lautan cinta dengan manusia akan terasa perasaan yang
aneh-aneh, maka wali-wali Allah yang berenang dalam lautan cinta
dengan Allah pula akan merasakan rasa dan pandangan-pandangan yang
luar biasa. Banyak rahasia Tuhan yang akan dibeberkan kepada
wali-wali Allah seperti seorang pemuda yang akan menbeberkan segala
rahasia hidupnya kepada wanita yang dicintai. Kata Imam Ja'far
As-Shadiq : “Rahasia itu dibukakan kepadaku tatkala aku tenggelam
dalam cinta dengan Allah.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Antara rahasia-rahasia tuhan yang akan
dibeberkan kepada wali-wali Allah ialah kemampuan membaca hati
manusia. Ibrahim Ar-Raqi bercerita :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Pada suatu hari, aku telah pergi ke
rumah Abdul Khair at Tainani dan waktu itu masuklah waktu maghrib.
Beliau menjadi imam dan aku dapati bacaan Fatehahnya tidak betul.
Lantaran itu akupun berkata didalam hati, 'Sia-sia saja kedatangan
aku ke sini hari ini'. Selepas sholat, aku turun keluar rumah untuk
bersuci. Tiba-tiba muncul seekor harimau dan aku pun menjerit meminta
tolong. Lalu Abdul Khair turun menghalau harimau tersebut sambil
berkata: “Bukankah aku sudah katakan kepadamu, jangan ganggu
tamu-tamuku!” Harimau itupun pergi dari situ karna mematuhi arahan
Abdul Khair. Abdul Khair berkata kepadaku : “Kamu sibuk mengatur
yang lahir maka kamu takut kepada harimau. Sedangkan kami sibuk
mengatur yang batin maka harimau takut kepada kami.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Orang awam tidak dapat mengetahui
rahasia-rahasia tuhan karna hati mereka telah terisi dengan cinta
kepada manusia. Cinta kepada manusia lebih banyak bersumber tuntutan
hawa nafsu. Artinya, mereka menyediakan jembatan kepada syaithan
untuk masuk kedalam hati karna syaithan hanya boleh meniti dihati
manusia dengan adanya hawa nafsu. Maka masuklah syaithan-syaithan
mengerumuni hati sehingga terhijab pandangan manusia dari Allah.
Sabda Rasulullah yang maksudnya: “Hati manusia kalau tidak
dikerumuni syaithan, niscaya ia akan melihat kerajaan langit”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
wali-wali Allah juga disebut sebagai
golongan Ulul AlBab. Berarti yang mempunyai mata hati. Maksudnya,
mata hati wali-wali Allah sangat tajam dan mempunyai pandangan yang
tembus dan cepas mengesan akan tipu daya syaithan dan tarikan hawa
nafsu. Oleh itu janganlah kita mengartikan wali-wali Allah itu hanya
golongan yang boleh mengadakan perkara-perkara magic atau ajaib.
Perkara magic itu orang tidak wali pun boleh buat seperti Davic
Copperfield dan ahli-ahli sihir Firaun. (Sumber buku “Bagaimana
menjadi wali” Karya Ust. Abd. Halim Abbas Hal 88-99)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-34922031955268512742013-02-12T07:49:00.001-08:002013-02-12T07:49:27.704-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 11<div style="margin-bottom: 0cm;">
Adapun antara kebaikan yang diperolehi
kalau seseorang pemimpin itu terdiri dari seorang wali Allah adalah
seperti berikut :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
1,Duduknya wali Allah pada suatu tempat
dapat membawa rahmat dan menolak bala bencana pada tempat tersebut.
Seperti duduknya Abu Yazid Al-Bistami di Baghdad telah membawa rahmat
kepada negara tersebut dengan kehidupan yang aman makmur. Apabila
penduduk di Baghdad menghalau Abu Yazid keluar dari negara tersebut
selama tujuh tahun maka selama tujuh tahun itu juga negeri tersebut
ditimpa kemarau panjang dan berbagai-bagai penyakit. Allah menghukum
dengan berbagai azab ke atas penduduk Baghdad ketika itu karna mereka
telah menyakiti kekasih-Nya. Firman Allah dalam hadits qudsi :
“Sesiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku akan mengumumkan perang
dengannya. (Riwayat Al-Bukhari)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hanya orang-orang yang beriman saja
yang mengetahui malapetaka yang menimpa negara Baghdad sedangkan para
penguasa dan orang-orang awam tidak mengetahuinya. Golongan yang
insaf telah datang menemui Abu Yazid untuk meminta maaf dengan
harapan pintu langit akan terbuka kembali untuk mengeluarkan berkah.
Setelah Abu Yazid memaafkan, maka keluarlah hujan dari langit dan
hilanglah segala wabah penyakit yang menimpa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Jadi, pemerintahan pemimpin yang
terdiri dari wali Allah menjadi salah satu faktor membolehkan negara
berada didalam aman makmur karna pemerintahannya berada di bawah
pengawalan Allah. Oleh itu hampir menjadi kewajiban kepada rakyat
untuk meletakkan pemimpin yang bertaraf wali Allah didalam struktur
pemerintahan karna sistem demokrasi memberi kuasa kepada rakyat untuk
membuat pilihan. Gunakan peluang ini untuk mencapai keuntungan di
dunia dan keuntungan diakhirat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
2,Wali Allah dapat mengetahui sesuai
peristiwa lebih awal dari berlakunya peristiwa tersebut sebab seorang
wali Allah mempunyai wawasan yang tepat menurut hakikat. Ilmu wali
Allah datang dari dalam hati melalui pintu yang terbuka luas ke alam
malakut. Banyak rahasia-rahasia tuhan yang diberikan kepadanya
termasuk ketetapan-ketetapan Allah pada makhluk, seperti seorang
pembantu raja banyak mengetahui tentang perancangan-perancangan
rajanya. Syeikh Hamad Dabbas dengan pandangannya yang dapat menembus
alam malakut telah dapat melihat Abul Muzaffar akan ditimpa bencana
ketika perjalanannya bersama kafilah menuju ke Syria. Bala tersebut
telah ditolak oleh Syeikh Abdul Kadir Jailani dengan doa. Firman
Allah : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku Kabulkan.”
(Al-Mukmin:60)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
dengan demikian, pemimpin yang bertaraf
wali sangat diperlukan untuk membawa keamanan kepada negara yang
diperintahnya. Mereka dapat mengatur persediaan lebih awal sebelum
berlakunya sesuatu peristiwa yang tidak diingini.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seperti Nabi Yusuf membuat persediaan
sebelum datangnya kemarau panjang yang bakal menimpa negara Mesir
dengan pengetahuan yang diberi Allah kepadanya melalui kebolehan
mentadbir mimpi. Raja Mesir telah bermimpi melihat tujuh sapi yang
gemuk dimakan oleh tujuh sapi kurus. Dan melihat tujuh tangkai yang
hijau dimakan oleh tujuh tangkai yang kering. Nabi Yusuf mentadbir
bahwa negara mesir akan hidup aman makmur selama tujuh tahun dan
kemudian akan ditimpa kemarau selama tujuh tahun . Wawasan nabi Yusuf
yang tepat menurut hakikat telah memberi peluang kepada rakyat Mesir
membuat persiapan dengan menyimpan bekal makanan sebelum tibanya
kemarau panjang.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
3, Wali Allah dapat mengetahui masalah
masyarakat dengan pandangan mukasyafah atau gerakan hati dari Tuhan.
Pemerintahan menjadi runcing apabila masalah-masalah rakyat tidak
dapat diselesaikan malah bertambah dari hari ke hari. Pemimpin yang
terdiri daripada orang awam hanya mampu menyelesaikan masalah rakyat
yang datang mengadu kepadanya tetapi tidak dapat menyelesaikan
masalah yang berada diluar pikiran dan pandangan matanya, sampai
masalah hatinya sendiri tidak dapat diselesaikan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berikut adalah salah satu kisah dari
beribu-ribu kisah para wali Allah yang dapat menyelesaikan masalah
masyarakat dengan pandangan mukasyafah atau gerakan hati. Pada suatu
malam Junaid Al-Baghdadi tidak dapat tidur dan tidak dapat menemui
kelezatan berwirid. Suasana sekeliling tidak tenang lebih-lebih lagi
apabila dilihat rumahnya seakan-akan mau runtuh. Lalu ia pun keluar
dengan harapan dapat bertemu dengan puncak kejadian yang berlaku pada
dirinya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Junaid telah bertemu dengan seorang
lelaki yang sedang berselimut lalu lelaki tersebut mencampakkan
selimutnya dan mengangkat kepala. “Engkau datang menemui saya wahai
Abul Qasim?” tanyanya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Memang tidak ada janji terlebih
dahulu.” jawab Junaid.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Benar tuan.” Abu Qasim bersetuju.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Saya yang meminta kepada Tuhan
supaya menggerakkan hati tuan untuk keluar rumah karna saya sangat
berhajat untuk bertanya satu soalan. Bilakah penyakit hati dapat
diobati?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Manakala tuan telah berjaya melawan
nafsu.” jawab Junaid.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Maka berkatalah lelaki tersebut,
“Dengarlah wahai jiwaku. Sudah tujuh kali aku katakan demikian
tetapi engkau tidak mengindahkannya, sehinggalah Junaid yang berkata
beitu.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kemampuan wali Allah menyelesaikan
masalah-masalah yang kecil adalah satu petanda bahwa mereka mampu
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang besar. Mana bisa seorang
pemimpin boleh menyelesaikan masalah besar rakyatnya kalau masalah
kecil tidak dapat diselesaikan, sebab setiap yang besar bermula dari
yang kecil.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
4, Wali Allah bukan sekadar mampu
menyelesaikan masalah antara manusia dengan manusia, tetapi juga
mampu menyelesaikan masalah antara manusia dengan roh, syaithan, jin
atau binatang. Seorang pemimpin kena memahami bahwa rakyat yang
diperintahnya mempunyai berbagai corak fikiran, perasaan, pengalaman,
kecenderungan, budaya dan alam sekeliling. Karna banyak jenisnya ini
mengakibatkan masalah-masalah yang timbul itu berbeda-beda. Misalnya
masalah yang timbul bagi manusia yang berada di kutub utara tentu
berlainan dengan masalah manusia yang duduk ditengah padang pasir
sahara. Semua masalah ini hanya mampu diselesaikan oleh seorang
pemimpin yang bertaraf wali.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Syeikh Abdul Kadir Jailani pernah
didatangi oleh seorang lelaki yang bernama Abu Said bin Ahmad. Abu
Said mengadu masalah tentang anak perempuannya yang berusia 16 tahun
telah dilarikan oleh jin. Syeikh Abdul Kadir Jailani menyuruh Abu
Said Ahmad pergi ke sebuah runtuhan 'Karkh', sebuah 'Mahallah' di
Baghdad. Beliau diarah duduk dibawah bonggol yang kelima didalam
bulatan yang dilukis sambil membaca doa yang diberi oleh Syeikh Abdul
Kadir Jailani. Syeikh Abdul Kadir berkata bahwa ditengah malam nanti
akan kelihatan banyak jin yang datang dalam wajah yang menakutkan
tapi mereka tidak akan mencederakan Abu Said Ahmad dan tidak dapat
melintasi bulatan tersebut. Beliau akan bertemu dengan raja jin dan
katakan bahwa Syeikh Abdul Kadir Jailani meminta raja jin mencarikan
anak perempuannya yang hilang.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Segala pesanan Syeikh Abdul Kadir
Jailani dituruti dengan patuh dan berlakulah seperti apa yang telah
digambarkan. Melintaslah segala rupa bentuk jin dan akhirnya tibalah
kedatangan raja jin bersama bala tentaranya dengan menunggang kuda.
Raja jin telah berhenti dihadapan bulatan dan bertanya apakah
masalahnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Jawab Abu Said Ahmad, “Syeikh Abdul
Kadir Jailani menyuruh aku berjumpa dengan engkau untuk tolong
carikan anak perempuan yang telah dilarikan oleh salah seorang dari
kaummu.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Lalu raja jin bertanya kepada sekalian
jin-jin tetapi tiada seorang yang mengakuinya. Tidak beberapa lama
selepas itu, seorang jin dari negeri Cina telah datang membawa anak
perempuan Abu Said Ahmad. Raja jin bertanya, “Mengapa kamu larikan
anak perempuan itu dari sisi Syeikh Abdul Kadir Jailani?” jawab jin
tersebut, “Aku telah jatuh cinta kepadanya.” Raja jin itu telah
memenggal kepala jin tersebut dan anak perempuan Abu Said Ahmad
dipulangkan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang pemimpin yang bertaraf wali
Allah boleh membuat arahan pada rakyatnya pada jarak yang jauh tanpa
menggunakan alat-alat komunikasi termodern. Alat-alat komunikasi
ciptaan manusia terbatas kemampuannya karna mudah rusak dan tidak
sampai pada semua tempat. Seringkali maklumat-maklumat yang penting
tidak sampai dengan segera.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Inilah masalah-masalah yang sering
dihadapi oleh mereka yang bertugas di kementerian pertahanan.
Sepatutnya, perancangan musuh perlu diketahui lebih awal supaya
setiap serangan ada tangkisannya ataupun sebelum diserang sudah
dibunuh mati. Arahan juga mesti disampaikan dengan segera tanpa
memberi peluang kepada musuh untuk menyusun kekuatan atau untuk
memberi peluang kepada kita menyusun kekuatan. Hanya pemimpin yang
bertaraf wali saja mampu menyelesaikan masalah-masalah yang
sedemikian.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan pandangan yang mukasyafah,
Sayidina Umar telah melihat tentaranya di Nahawand terperangkap
didalam kepungan musuh dari Parsi. Dengan suara yang lantang Sayidina
Umar memberi arahan dari mimbar Masjid Madinah kepda komando tentara
muslimin : “Wahai Saria, larilah ke bukit!” Suara Sayidina Umar
jelas didengari oleh tentara muslimin dan mereka semua bergegas lari
berlindung ke bukit. Pukulan maut dari musuh bisa dipatahkan dengan
bantuan Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa yaitu
para wali-wali.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Terdapat berbagai-bagai kemudahan lagi
yang boleh diperolehi oleh struktur pemerintahan dan sekalian rakyat
kalau pemimpinnya bertaraf wali. Pemimpin bertaraf wali tidak payah
membeli hati rakyat dan ketaatan mereka dengan uang ringgit.
Kesetiaan dan ketaatan wali Allah kepada Tuhannya telah menjamin
kesetiaan dan ketaatan rakyat dan sekalian makhluk kepadanya. Seorang
yang dikasihi Allah akan dikasihi oleh sekalian makhluk.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ibrahim bin Adham seorang wali besar
pernah ditanya, “Mengapa kamu meninggalkan kerajaan Balk?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ibrahim tidak menjawabnya dengan lisan
tetapi menjawabnya dengan perbuatan. Ibrahim telah membuang sebentuk
cincinnya kedalam lautan. Selepas itu berduyun-duyun ikan emas
timbul dipermukaan air lalu menghampiri beliau. Akhirnya timbullah
seekor ikan kecil membawa cincinnya. Kata Ibrahim : “Kalau aku mau,
lebih daripada yang engkau lihat boleh aku peroleh.” Maksudnya,
seorang wali boleh memiliki isi dunia kalau mereka mau dan
binatang-binatang boleh memberi kepatuhan, apatah lagi kalau
kepatuhan dari manusia yang mereka mau.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Imam sufi besar, Sahl At-Tasatturi
telah bercerita bahwa beliau pernah seorang wali Allah bersembahyang
disatu tempat yang lapang, sedangkan dibelakangnya diikuti oleh
roh-roh orang mukmin, para malaikat dan jin-jin Islam. Kalau makhluk
dialam ghaib boleh memberi ketaatan kepada wali-wali, tentulah
manusia yang hidup dialam nyata boleh beri ketaatan yang lebih dari
itu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kesimpulannya, pemimpin bertaraf wali
amat dirindui oleh dunia terutama orang-orang mukmin untuk
menyelesaikan segala masalah manusia yang sudah semakin kronis,
masalah yang tidak lagi dapat diselesaikan oleh akal dan kemajuan
sains dan teknologi. Mudah-mudahan dengan berkah kepemimpinan wali
Allah, dunia ini akan kembali aman dan tenteram. Pemimpin yang ada
sekarang hendaklah sadar bahwa mereka sudah tidak layak memegang
teraju negara sebagai pemerintah. Tujuan memerintah adalah untuk
mengwujudkan keamanan bukan membawa kesengsaraan. Sedangkan pemimpin
hari ini lebih banyak membawa huru-hara kepada dunia dari mengajak
manusia untuk taat kepada tuhan.
(Sumber buku 'Buku Bagaimana menjadi wali hal
79-85 karya Ust Abdul Halim Abbas dengan sedikit edit kata-kata)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-20561205496208579962013-02-12T07:48:00.003-08:002013-02-12T07:48:41.171-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 10<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Abdal
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Abdal artinya ganti, yaitu wali yang
akan menggantikan kedudukan wali kutub apabila mereka meninggal.
Bilangan wali Abdal tidak ada ulama yang memberi jawaban yang tepat,
tetapi tentulah lebih dari satu orang. Kedudukan wali Abdal adalah
umpama menteri-menteri kabinet yang mempunyai kementerian
masing-masing. Kementerian dalam struktur pemerintahan wali-wali
tidak dapat dikhususkan seperti kementerian dalam struktur
pemerintahan orang awam. Firman Allah : “Allah saja yang mengetahui
segala yang ghaib, maka Ia tidak memberitahu perkara yang ghaib yang
diketahuiNya itu kepada sesiapa pun. (Al-Jin :26)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Iman wali Abdal tidaklah setinggi iman
wali Kutub tetapi tidaklah sampai keperingkat iman ayan yaitu iman
orang sholeh yang perlu melalui hisab yang banyak diakherat kelak.
Peringkat nafsunya juga tidaklah sehebat nafsu wali kutub tetapi
tidaklah sampai kepada nafsu yang masih mengajak membuat kejahatan
seperti nafsu lauwamah. Artinya nafsu wali abdal berada dibawah
sedikit daripada nafsu kamilah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Abdal menjadi penyambung lidah dan
tugas wali kutub pada kementrian masing-masing. Kalau ada masalah
yang tidak dapat diselesaikan oleh Abdal maka diserahkan kepada wali
kutub. Seperti Syeikh Hamad Dabbas menyerahkan masalah Abul Muzaffar
bin Hassan kepada Syeikh Abdul Kadir Jailani.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Nujabak
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nujabak artinya yang terpuji dan yang
mulia. Bilangan mereka lebih ramai dari jumlah wali Abdal tetapi
kedudukannya berada dibawah wali Abdal. Taraf mereka adalah seperti
ketua setia usaha kementerian dalam kerajaan ataupun pegawai-pegawai
'super scale' (tingkatan tertinggi) artinya wali Nujabak itu adalah
golongan super scale Akhirat. Akhlak golongan super scale adalah
termasuk didalam akhlak orang-orang muqarrabin dan hati mereka
senantiasa mendapat makrifah yang bersih.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Nujabak boleh membuat 'decision'
atau keputusan ketika menjalankan tugasnya tetapi tidak boleh
menyentuh soal dasar seperti seorang setia usaha kementerian boleh
membuat keputusan tanpa melibatkan soal dasar. Misalnya dalam
kementerian pertanian, seorang setiausaha boleh merancang untuk
mencipta pokok cantum yang lebih bermutu atau menerima pandangan
bagaimana untuk mempertingkatkan hasil pengeluaran kelapa sawit atau
lain-lain tanaman yang ada nilai komersial. Tapi seorang setia usaha
dalam kementerian tidak berhak memberhentikan pekerja-pekerja ataupun
mengubah peruntukan-peruntukan uang yang telah ditentukan bagi setiap
projek.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Autad
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Autad artinya pasak yaitu pasak bagi
alam. Kedudukan dan kuasanya lebih kecil dari kedudukan dan kuasa
wali nujabak. Mereka adalah umpama ketua-ketua jabatan atau
pengarah-pengarah dinegeri-negeri yang belum mencapai tingkatan
'super scale'. Wali Autad berada ditengah masyarakat seperti
ketua-ketua jabatan yang berada pada tiap-tiap negeri.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bersesuaian dengan gelaran pasak alam,
kehadiran wali Autad ditengah masyarakat dapat membawa rahmat dan
setiap bala yang akan menimpa akibat perbuatan manusia durhaka akan
tertangguh dan tertolak. Keistimewaan ini adalah hasil dari hubungan
baik wali autad dengan wali-wali yang berada diatasnya dan hubungan
yang intim dengan Allah Swt. seperti ketua-ketua jabatan di negeri
yang mempunyai hubungan baik dengan peringkat pusat akan memudahkan
permohonan bantuan kepada negeri masing-masing
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
memandangkan kemungkaran yang semakin
menjadi-jadi maka kehadiran wali autad ditengah masyarakat amat
diperlukan supaya bala bencana dapat dikawal dengan barakah iman dan
taqwa mereka. Menurut pandangan ahli-ahli rohani bahwa dunia ini akan
hancur kalau tanpa wali-wali Allah. Oleh itu, wali Autad jangan
dibuang dari masyarakat sampai membuang bekas-bekas kuburannya
sekalipun. Membuang pasak berarti meminta keruntuhan. Negeri malaka
telah menerima bencana akibat dari perbuatan meruntuhkan kubur-kubur
wali yang patut dijadikan peringatan kepada orang-orang yang
kemudian.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Sadat
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Sadat adalah orang-orang besar
agama yang takut kepada Allah. Mereka umpama ketua cawangan
kementerian bagi sesuatu daerah. Mereka adalah penyambung lidah dan
tugas wali autad hingga ke tempat-tempat yang terpencil. Artinya
kedudukan mereka berada dibawah wali Autad tetapi jumlah mereka lebih
banyak.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Ahbab
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Ahbab adalah kekasih-kekasih
Allah. Mereka adalah umpama pegawai-pegawai rendah didalam
kementerian. Wali Ahbab adalah golongan yang patuh dan taat
menjalankan tugas demi untuk mendaulatkan Islam seperti
pegawai-pegawai rendah yang patuh menjalankan tugas demi untuk
memajukan produktivitas negara. Wali Ahbab adalah golongan yang
paling banyak karna mereka adalah golongan yang menerima arahan bukan
golongan yang memberi arahan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Ahbab menggunakan perantaraan atau
tawasul dengan wali-wali yang berada diatasnya untuk mendekatkan
diri dengan Allah. Ibadah lahir mereka tidaklah setinggi wali kutub
tetapi mereka mempunyai hati yang tulus dan karna ketulusan itulah
Allah telah mengasihi mereka.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Struktur pemerintahan wali-wali
tidaklah serumit seperti struktur pemerintahan orang awam.
Pemerintahan wali-wali tidak banyak kementerian seperti banyaknya
dalam struktur pemerintahan orang awam. Kedudukan wali sebagai orang
yang beriman dan bertaqwa telah membantunya menyelesaikan sembarang
masalah yang timbul didalam pemerintahan. Firman Allah : “Allah
pembantu bagi orang yang bertaqwa” (Al-Jathiyah :19)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah : “Dan barang siapa yang
bertakwa kepada Allah, akan Allah lepaskan dari kesusahan hidup dan
diberikan rezeki dari sumber yang tidak diketahui. (Ath-Thalaq :
2-3)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah : “Kalau sekiranya
penduduk sebuah kampung beriman dan bertaqwa kepada Allah niscaya
dibukakan kepada mereka keberkatan dari langit dan bumi.” (Al-A'raf
:96)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Struktur pemerintah wali-wali diatur
oleh Allah tetapi struktur orang awam lebih banyak diatur oleh nafsu
mereka sendiri. Struktur pemerintah orang awam, makin diatur makin
banyak masalah yang timbul. Masalah pelacur, rasuah, dadah, rompakan,
hilang persaudaraan, pengangguran, bencana alam dan banyak lagi. Oleh
karna struktur pemerintahan orang awam tidak menyelesaikan masalah
rohani (hati), sedangkan segala masalah yang timbul adalah berpuncak
dari rohani yang tidak sehat, maka masalah didalam struktur
pemerintahan orang awam menjadi bertambah serius karna Allah berlepas
tangan dari pemerintahan yang tidak didasarkan atas iman dan takwa.
Jadi, struktur pemerintahan wali-wali diperlukan untuk memberi
keamanan kepada negara dan seluruh cakrawala.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Struktur pemerintah yang mempunyai
seorang wali Allah didalam setiap kementerian sudah cukup membawa
tuah besar, apatah lagi kalau mayoritas ahli kabinet menjadi wali.
Lebih bertuah dan berkat lagi kalau perdana menteri itu sendiri
adalah seorang wali.(Sumber buku 'Buku Bagaimana menjadi wali hal
74-78 karya Ust Abdul Halim Abbas dengan sedikit edit kata-kata)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-40629799068459313212013-02-12T07:46:00.000-08:002013-02-12T07:46:00.459-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 9<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pemerintahan wali-wali
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
wali-wali bertugas mengikuti syakilah
(bakat) masing-masing. Bidang tugas wali-wali lebih luas daripada
bidang tugas orang awam tapi tidaklah seluas bidang tugas para Rasul
dan Nabi-nabi. Bidang tugas wali-wali lebih luas dari orang awam
karena tugas wali-wali meliputi alam zahir dan alam ghaib. Bidang
tugas wali-wali tidaklah seluas bidang tugas para Rasul. Dan
nabi-nabi karna wali-wali tidak menanggung beban sebagaimana yang
ditanggung oleh para rasul dan nabi. Sabda Rasulullah : “Bala yang
paling berat akan ditimpa pada nabi-nabi, kemudian yang lebih mulia
(aulia-aulia). Kemudian yang lebih mulia selepasnya (ahli-ahli sufi)
dan akhirnya diuji seseorang mengikut iman masing-masing. (Riwayat
Al-Bukhari, Ahmad dan At-Tirmidzi)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
ada wali yang menjadi kepada
pemerintah, ada wali yang menjadi 'decision maker' dan ada yang
menjadi pakar intelligent. Ada wali yang menjadi murabbi (pendidik)
dan ada yang menjadi pendakwah. Bagi wali-wali yang tidak mempunyai
syakilah kepimpinan maka jadilah mereka sebagai ahli-ahli ibadah atau
tukang-tukang doa. Walau apapun tugas yang dilahirkan oleh wali-wali,
namun pada hakikatnya mereka mempunyai tugas yang lebih utama yaitu
mendidik dan mentadbir roh muslimin ke arah mengenal Allah dan
mengawasi gangguan yang datang dari musuh hati yang terdiri daripada
hawa nafsu dan syaithan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Keluasan bidang tugas wali-wali
memerlukan kepada penyusunan. Dan ini bermakna mereka ada pentadbiran
atau pemerintahan sendiri, seperti juga negara yang mempunyai corak
pemerintahan sendiri atas tujuan untuk mengemas kinikan penyusunan
bidang tugas masyarakat yang semakin luas. Komunis ada rejim
Kremlinnya, Zionis ada rejim Tel Avivnya, Amerika ada dewan
senatornya, maka wali-wali ada pemerintahan kerohaniannya.
Pemerintahan manusia awam dibatasi oleh sempadan negara tetapi
pemerintahan wali-wali meliputi seluruh alam cakrawala.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Struktur pemerintahan wali-wali seperti
juga struktur pemerintahan orang awam tetapi ia lebih teguh karna
dibina atas tunjang iman dan taqwa, dan lebih luas karena
pemerintahannya meliputi seluruh makhluk Allah sama ada yang zahir
maupun yang ghaib. Didalam struktur pemerintahan wali-wali ada kuas
seperti perdana menteri, menteri kabinet, ketua setiausaha
kementerian, ketua jabatan nageri, ketua cawangan dan pegawai-pegawai
rendah, tapi dengan menggunakan istilah yang tersendiri berdasarkan
peringkat taqarub (dekat) mereka dengan Allah, yaitu wali kutub, wali
abdal, wali nujabak, wali autad, wali sadat dan wali ahbab.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Menentukan peringkat wali dalam
struktur pemerintahan wali-wali terdapat pendapat yang berbeda-beda
seperti beda-bedanya pendapat dalam menentukan jarak antara langit
dan bumi. Bagi sayidina Ali r.a jarak antara langit dan bumi adalah
sedetik bagi perjalanan cahaya, manakala ahli-ahli saintis menjawab
dengan perkiraan yang hanya difahami oleh golongan mereka. Tiada
siapa yang dapat memberi jawaban yang tepat. Hanya Allah yang lebih
mengetahui. Demikian juga Allah-lah yang lebih mengetahui tentang
peringkat-peringat wali dalam struktur pemerintahan wali-wali. Yang
lebih utama dalam persoalan ini ialah untuk menghapuskan pandangan
negatif terhadap bidang tugas wali-wali yang selama ini hanya
dibataskan pada pandangan ibadah dan pemencilan diri.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Struktur pemerintahan wali-wali.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Kutub
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Kutub hanya ada seorang saja,
karna ia adalah ketua bagi seluruh wali. Ia umpama perdana menteru
dalam struktur pemerintahan orang awam. Wali kutub juga dikenali
dengan nama Ghausul A'dzham. Diantara mereka yang dapat mencapai
peringkat ini ialah Imam Syafei, Syeikh Abdul Jailani, Abu Yazid
Al-Busthami, Syeikh At-Tijani, Uwais Al-Qarni, Imam Muhyiddin Ibnu
Arabi dan ramai lagi yang namanya menjadi rahasia Tuhan.
Kadang-kadang pelantikan sebagai wali kutub diisytiharkan dihadapan
orang-orang awam seperti pengisytiharan syeikh Abdul Kadir Jailni
dihadapan murid-muridnya. Kadang-kadang hanya diisytiharkan
dikalangan wali-wali dan kadang-kadang hanya Allah saja yang
mengetahui. Yang penting bagi mereka bukan nama kedudukan tetapi
tugas yang menjadi tanggung jawab dapat dilaksanakan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali kutub telah mencapai tahaf
makrifah (mengenal Allah) dan pintu hatinya senantiasa terbuka luas
menerima ilmu dari alam malakut (alam yang tinggi). Imannya adalah
peringkat iman hakikat yang menghampiri iman para Nabi dan Khulafa
Ar-Rasyidin. Nafsunya adalah peringkat nafsu kamilah yang mengajak
membuat kebaikan. Firman Allah : “Hai jiwa yang tenang (nafsu
muthmainah), kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhaiNya. Dan masuklah kedalam jemaah hamba-hamba-Ku. Dan masuklah
kedalam Syurga-Ku. (Al-Fajr : 27-30)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
kekuatan roh wali kutub membolehkan ia
berjalan keseluruh alam sama ada secara zahir dan batin, dan boleh
berada di 2-3 tempat dalam satu masa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pencapaian kedudukan yang tinggi di
sisi Allah membolehkan wali kutub menentukan semua wali-wali yang
berada dibawah pemerintahannya, mendidik serta menentukan kedudukan
mereka dan menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat
diselesaikan oleh wali-wali yang berada dibawahnya. Syeikh Abdul
Kadir Jailani yang menjadi wali kutub pada zamannya telah mengesahkan
pelantikan seorang rahib sebagai wali dengan mengajarnya mengucap dua
kalimah syahadah karna masih beragama kristin. Kemudian dipotong
jambangnya yang panjang dan diletakkan kopiah diatas kepalanya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Syeikh Abdul Kadir Jailani juga telah
mengesahkan pelantikan Imam Muhyiddin sebagai wali kutub dizamannya
ketika Imam Muhyiddin masih berada didalam rahim ibunya lagi. Syeikh
Ali Arabi yaitu ayah iamam Muhyiddin mengadu dia masih tidak
mempunyai anak. Syeikh Abdul Kadir Jailani menyuruh Syeikh Ali Arabi
menggosokkan belakangnya dengan belakang Syeikh Abdul Kadir untuk
mendapat barakah bagi mendapatkan anak lelaki. Kemudian Syeikh Abdul
Kadir berpesan supaya menamakan anak yang bakal lahir sebagai
Muhammad Muhyiddin dan beliau akan menjadi wali kutub. Setelah
dewasa, pengesahan Syeikh Abdul Kadir Jailani menjadi kenyataan dan
Imam Muhyiddin mendapat gelaran 'Syeikh Akbar'.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kuasa pelantikan yang ada pada wali
kutub boleh diibaratkan dengan kuasa pelantikan yang ada pada perdana
menteri bagi sesebuah negara, cuma bedanya, pelantikan yang dilakukan
oleh wali kutub berdasarkan syarat-syarat kewalian tapi pelantikan
yang dilakukan oleh perdana menteri berdasarkan kelulusan akademik,
kepandaian melobi, kekuatan pengaruh dan uang.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali kutub juga mempunyai kuasa
pembatal atau kuasa veto seperti kuasa veto yang dimiliki oleh
negara-negara adi kuasa (Amerika, Perancis, Jerman, Rusia dan China)
dalam PBB. Dengan kuasa veto, sesuatu ketetapan dapat dibatalkan
kuasa veto pada negara-negara adi kuasa boleh membatalkan sesuatu
keinginan orang lain dengan izin Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebagai contoh saya tuturkan sebuah
kisah yang menunjukkan kuasa pembatal yang ada pada wali kutub
ceritanya begini. Seorang saudagar di Baghdad bernama Abul Muzaffar
bin Hassan telah berjumpa dengan Syeikh Hamad Dabbas untuk
memberitahu bahwa beliau telah menyiapkan satu kafilah membawa
barang-barang dagangan berharga tujuh ratus dinar ke Syria. Syeikh
Hamad melarang Abul Muzaffar pergi pada tahun itu karna menurut
pandangan mukasyafahnya, kemungkinan besar beliau akan dibunuh dan
barang dagangannya akan dirompak. Abul Muzaffar merasa susah hati
mendengar berita tersebut karna beliau sangat perlu untuk pergi ke
Syria dan segala persiapan telah dibuat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam perjalanan pulang, Abul Muzaffar
telah bertemu dengan Syeikh Abdul Kadir Jailani dan beliaupun
menceritakan masalahnya dan pandangan Syeikh Hamad. Syeikh Abdul
Kadir Jailani berkata, “Teruskan perjalananmu itu, engkau akan
selamat dan kembali membawa barang dagangan dengan selamat.” Atas
jaminan Syeikh Abdul Kadir Jailani, Abul Muzaffar pun berangkat ke
Syria membawa kafilahnya beserta barang dagangan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Abul Muzaffar telah mendapat keuntungan
keuntungan yang besar karna barang-barang dagangannya yang bernilai
700 dinar habis dijual dengan keuntungan sebanyak 3000 dinar. Dalam
perjalanan pulang beliau telah singgah di bandar Halb dan kemudian
masuk kedalam Saqayah (tempat pembekalan air minuman) membuang air,
pundi uang yang berisi 1000 dinar diletak disatu ceruk. Setelah
selesai menunaikan hajatnya, beliaupun keluar tanpa membawa pundi
uang tersebut karna terlupa. Beliau terus ke tempat istirahat dan
tertidur disitu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Didalam tidurnya, Abul Muzaffar telah
bermimpi seperti yang digambarkan oleh Syeikh Hamad dalam pandangan
mukasyafahnya. Segerombolan penyamun telah menyerbu kafilahnya lalu
membunuh orang-orangnya. Beliau sendiri ditikam dan seluruh uang
serta barang-barangnya dirampas. Ketika itu Abul Muzaffar terbangun
dari tidurnya dan merasai lehernya sakit. Setelah itu beliau teringat
pada pundi uangnya yang tertinggal didalam saqayah. Apabila dicari,
pundi uang tersebut dijumpai ditempat asalnya. Abul Muzaffar beserta
kafilahnya telah pulang ke Baghdad dengan selamat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Abul Muzaffar tidak tahu siapa yang
patut beliau jumpai terlebih dahulu kepada Syeikh Hamad yang lebih
tua atau Syeikh Abdul Kadir Jailani yang tepat telahannya. Kebetulan
beliau bertemu dengan Syeikh Hamad terlebih dahulu dan Syeikh Hamad
menyuruhnya pergi bertemu dengan Syeikh Abdul Kadir Jailani yang
sangat dicintai Allah dan mencintai Allah. Syeikh Abdul Kadir Jailani
telah shalat 70 rakaat supaya Allah tukarkan peristiwa tersebut dalam
mimpi.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pandangan mukasyafah Syeikh Hamad
terhadap bala yang akan menimpa Abul Muzaffar dilihat juga oleh
Syeikh Abdul Kadir Jailani. Perbedaan diantara keduanya ialah
kemampuan Syeikh Abdul Kadir Jailani menolak peristiwa tersebut
kedalam mimpi dengan izin Allah, Sebab beliau adalah seorang wali
kutub.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali Kutub menyelesaikan masalah rakyat
mengikuti keadaan zamannya. Kalau zamannya terdapat banyak mujadalah
tentang Syariat hingga sampai ke hukum furu' maka lahirlah Imam
Syafei membawa hukum fiqih yang terang. Kalau zamannyaa terdapat
ramai kekasih-kekasih Allah dengan karamah-karamahnya, maka lahirlah
Syeikh Abdul Kadir Jailani yang kakinya berada diatas leher semua
wali-wali. Dan kalau zamannya terdapat berbagai-bagai ideologi yang
sesat seperti zaman sekarang, maka wali kutub yang ampil kehadapan
ialah seorang yang tajam dan terang fikrah yang dibawanya. (Sumber
buku 'Buku Bagaimana menjadi wali hal 68-74 karya Ust Abdul Halim
Abbas dengan sedikit edit kata-kata)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-7039172617253424192013-02-12T07:44:00.001-08:002013-02-12T07:44:34.760-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 8<div style="margin-bottom: 0cm;">
Menjaga Makanan
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
orang-orang shaleh, lebih-lebih lagi
orang muqarrabin sangat menjaga diri mereka dari termakan makanan
yang haram sampai yang syubhat (tidak jelas antara halal dan haram)
sekalipun. Makanan yang haram menjadi hijab bagi hati untuk
bertaqarrub dan bermusyahadah (berhadap-hadapan) dengan Allah SWT.
apabila hati terhijab maka terlucutlah kedudukan sebagai wali Allah
karna wali menjadi kekasih Allah adalah puncak dari hati yang
senantiasa berhubung dengan Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Memelihara anak-anak daripada makan
makanan haram menjadi tanggung jawab kepada setiap penjaga. Ibu Imam
Syafeii pernah menyolok tekak anaknya karena didapatinya Imam Syafie
meminum susu yang tidak tahu sumbernya. Makanan yang haram akan
membentuk jiwa anak-anak menjadi keras dan membentuk titik-titik
hitam pada hati. Lama kelamaan, titik-titik hitam itu menjadi tompok
hita yang besar kalau tidak diusahakan untuk mengikisnya. Hati yang
tidak berkilat tidak dapat menerima pancaran ilmu dari Allah.
Pancaran ilmu dari Allah akan melantun keluar kalau jatuh pada hati
yang hitam.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mencegah anak-anak daripada memakan
makanan haram boleh dididik dengan sikap penjaga sendiri. Maksudnya,
penjaga patut menunjukkan sikap yang berhati-hati pada setiap makanan
yang hendak dimakan seperti yang dicontohkan sikap Sayidina Abu Bakar
ketika terminum susu hasil daripada uang zakat yang diberi oleh hamba
sahayanya. Apabila Sayidina Abu Bakar mengetahuinya, dengan pantas
beliau menyolok tekaknya hingga termuntah supaya susu tersebut dapat
dikeluarkan dari perutnya. Perbuatan ini mempunyai pengaruh besar
pada jiwa anak-anak sekiranya dapat direalisasikan didalam hidup
mereka.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sayidina Umar bin Khattab pernah
mengambl kembali apel yang telah berada dimulut anaknya hingga
menyebabkan anaknya menangis. Sejarah menjelaskan bahwa Sayidina Umat
mengambil kembali apel itu dari mulut anaknya karena apel tersebut
adalah harta daripada Baitul Mal. Menurut hemat saya, Sayidina Umar
bertindak demikian bukan hanya semata-mata karna menjagai hak milik
rakyat tetapi juga karna sangat menjaga keluarganya dari memakan
makanan yang haram.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mencegah anak-anak dari memakan makanan
haram adalah lebih mudah daripada membuang kotoran hitam di hati
meraka akibat makan makanan haram. Kotoran hitam itu adalah
sifat-sifat mazmumah yang memerlukan proses mujahadah yang lama untuk
mengikisnya untuk mencapai kedudukan wali.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Menyerah kepada Guru Mursyid
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tidak semua ibu bapak menpunyai
kemampuan mendidik anak menjadi wali. Mendidik anak menjadi wali
berarti mendidik rohani mereka. Ini hanya boleh dilakukan oleh pejaga
yang mempunyai mata hati yang berpandangan tembus. Penjaga yang tidak
mempunyai mata hati yang berpandangan tembus tidak dapat melihat
penyakit-penyakit yang tumbuh dihati anaknya. Penyakit yang tidak
dapat dilihat dan tidak pula tahu akan kewujudannya, mana bisa boleh
diobati.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bagi Ibu Bapak yang menyadari
permasalahan ini maka jalan keluar yang paling bijaksana ialah dengan
menyerahkan anak mereka kepada guru mursyid. Menyerah dalam arti kata
: guru mursyid lebih berhak menentukan kehidupan anaknya daripada
ibu Bapak itu sendiri. Ibu bapak perlu mempunyai keyakinan yang padu
kepada guru mursyid karna sewaktu pembedahan dijalankan untuk
pembersihan rohani, seringkali berlaku perkara-perkara yang tidak
logis bagi akal biasa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Misalnya, semasa diawal suluk meniti
alam sufi. Hujjatul Islam Imam Ghazali telah menyerahkan dirinya
untuk diproses kepada seorang tukang kasut yang bertaraf guru
mursyid. Dengan sekali pandang, guru tersebut telah nampak penyakit
hati yang berada di hati imam Ghazali. Walaupun imam Ghazali
berkedudukan sebagai tuan guru besar tetapi ilmunya tidak dapat
meneropong kepada perkara-perkara ghaib sampai penyakit hati sendiri.
Menyadari akan kekurangan inilah maka imam Ghazali melangkah kaki
menuju kealam kerohanian. Guru tersebut tidak menyuruh imam Ghazali
membuka kita tetapi menyuruh beliau membuka jubah yang melambangkan
kebesaran kedudukannya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kemudian diarahnya imam Ghazali mencuci
longkang dan tandas. Imam Ghazali melakukannya dengan patuh
sehinggalah beberapa lama. Hasil dari kesanggupannya melalui
pembedahan untuk pembersihan rohani, akhirnya Imam Ghazali telah
muncul sebagai seorang ahli sufi yang terkenal dan banyak mengarang
kitab-kitab tasawuf.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sekali pandang, memang tidak logis
perbuatan guru mursyid tersebut tetapi itulah salah satu cara
pendidikan rohani untuk menghilangkan sifat-sifat mazamumah terutama
rasa sumaah, ujub, riya dan takabbur. Memang rasa terhina apabila
disuruh mencuci longkang dan tandas jika dibandingkan dengan
kedudukan imam ghazali. Tetapi rasa hina itulah yang baik karna rasa
tersebut melambangkan sifat seorang hamba. Bila hati telah dapat
dihilangkan atau dikikis dari sifat mazmumah maka hati jadi berkilat.
Hati yang berkilat dapat menerima nur ilahi dari alam malakut.
Hasilnya, ilmu-ilmu imam ghazali yang dibukakan, semuanya
membicarakan perkara-perkara yang tinggi karna ia datang dari alam
yang tinggi. Ketinggian ilmu imam Ghazali diakui oleh para orientalis
barat. Jadi, kalau ibu bapak sanggup melepaskan anak mereka kepada
guru mursyid untuk dibedah dengan pembedahan yang susah pada
pandangan manusia biasa, maka tunggulah kemuculan anaknya sebagai
orang wali.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Orang-orang shaleh sangat menyakini
kepada guru-guru mursyid untuk mendidik anak mereka. Antara yang
sangat baik untuk kita contohi ialah keyakinan ayah Umar ibnu Aziz
kepada guru anaknya (Umar) yang berada di kota Madinah. Umar pernah
dihukum cukur rambut oleh gurunya karna lewat mengerjakan sembahyang
karna keasyikan menyikat rambut. Apabila Aziz yang sedang berada di
Mesir mendengar hukuman tersebut, beliau telah mengutus sepucuk surat
kepada guru Umar menyatakan terima kasih dan beliau sanggup memberi
40.000 dinar sebagai hadiah kalau guru Umar bersikap begitu lagi.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sayang seribu kali sayang, sikap Aziz
ayah umar sudah semakin pupus dari pribadi ibu bapak hari ini. Ada
ibu bapak yang marah dengan guru apabila telinga anaknya di jewer
karna nakal. Kalau sampai cedera, tanda guru-guru akan diadukan ke
pengadilan dan kena hukum. Saya teringat kata-kata ibu saya semasa
masih kecil : “Guru hendaklah ditaati. Kalau kamu baik. Orang tidak
akan berlaku lebih jahat kepada kamu.” lantaran ketegasannya, kalau
saya dihukum oleh guru atau kawan-kawan, saya tidak berani untuk
mengadu walaupun saya merasakan kesakitan sekalipun. Kalau saya
mengadu, itu berarti saya melaporkan kejelekan saya. Dan bukan
pembelaan yang saya dapat melainkan pukulan tambahan. Kini saya
menyadari bahwa dengan sikap ibu saya yang tidak pernah memberi
pembelaan diatas setip kesalahan yang saya lakukan, rupanya telah
membawa banyak manfaat kepada hidup saya kini.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang ibu di Jawa telah membawa
anaknya untuk diserah kepada seorang guru Mursyid untuk dididik
dengan penyerahan yang bulat. Guru tersebut sudah nampak dari jauh
dengan pandangan mukasyafahnya. Lalu beliau berkata kepada anak-anak
murid yang lain : “Bersiap sedialah karna sebentar lagi ada seekor
harimau akan datang dan pukullah harimau itu dengan tongkat sampai
mati.” yang dimaksudkan dengan harimau ialah anak yang dihantar
oleh ibu tadi mempunyai sifat seperti harimau. Apabila sampai, mereka
pun pukul sampai mati. Ibu tadi tidak berkata apa-apa karna ia
meyakini kepada guru tersebut. Setelah dikafan, didapati mayat anak
ibu itu bergerak-gerak dan rupanya masih hidup.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebenarnya, guru mursyid itu telah
melakukan pembedahan rohani untuk membuang mazmumah anak ibu itu, dan
dizahirkan pembedahan tersebut seperti kisah yang terjadi supaya
dapat menjadi pengajaran kepada orang lain. Selepas berlaku peristiwa
itu, anak tersebut telah menjadi orang alim karena hatinya telah
bersih untuk menerima pancaran ilmu dari Allah. (Sumber buku
“Bagaimana menjadi wali” Hal 61-65 karya Ust. Abd. Halim Abbas)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-21108217424638063052013-02-12T07:43:00.005-08:002013-02-12T07:43:42.899-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 7<div style="margin-bottom: 0cm;">
Memberi Tarbiah
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tarbiah atau didikan untuk melahirkan
generasi wali, perlu bermula sejak anak-anak itu berada didalam
kandungan ibunya lagi dan diikuti terus hingga keluar dari kandungan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
a. Tarbiah didalam kandungan
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
pengalaman dan perasaan ibu sewaktu
mengandung mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap dan jiwa
anak-anak kelak. Pembentukan daging dan darah anak dari darah ibu dan
ditiup roh anak didalam rahim ibu menyebabkan gelombang perasaan ibu
akan sama diterima oleh anak yang berada didalam kandungan. Hasilnya,
ketenangan jiwa ibu sewaktu mengandung boleh membentuk ketenangan
pada jiwa anak-anak kelak.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Menurut kajian psikologi Islam,
anak-anak yang tumbuh dari rahim ibu bapa yang suka bergaduh akan
melahirkan watak-watak generasi yang ganas. Daripada pengalaman saya
sendiri, saya pernah berjumpa dengan seorang pemuda yang wajahnya
senantiasa muram seperti orang yang susah hati walau dalam suasana
yang bagaimana riang sekalipun, setelah dikaji selidik, saya dapati
sewaktu pemuda tersebut didalam kandungan, ibunya telah bertindak
untuk membakar rumah karna bertengkar dengan ayahnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Oleh itu, Ibu Bapak hendaklah mengawal
perasaan mereka daripada dilanda kemarahan, kegelisahan atau
kesedihan sewaktu anak berada didalam kandungan. Banyakkan berzikir,
membaca Al-Quran, berpuasa, sembahyang sunah, bersedekah dan apa saja
kebaikan yang bisa dilakukan. Si Bapak yang keluar rumah untuk
berjuang menegakkan kalimah Allah dan Ibu yang tinggal dirumah
senantiasa beribadah. Roh Islam mereka akan menyerap masuk kedalam
jiwa anak yang berada didalam kandungan. Seperti lahirnya watak
Muhammad Al-Fateh adalah pengaruh dari roh jihad dan roh sufi
ayahnya, sewaktu berada didalam kandungan ibu yang patuh kepada
Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Begitu juga jika sibapak yang keluar
rumah untuk berpoya-poya dan ibu yang ditinggal bermain kayu tiga,
roh jahat mereka akan menyerap masuk kedalam jiwa anak yang berada
didalam kandungan menjadi pendurhaka. Seperti lahirnya Marilyn Monroe
yang mengakui dirinya sebagai anak zina.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mengidam kepada makanan-makanan yang
pelik dan kadang-kadang ada ibu yang mengidam kepada daging babi
adalah satu petanda yang tidak baik kepada pembentukan sikap dan jiwa
anak-anak kelak. Masakan yang lahir dari rahim ibu yang makan makanan
haram. Tentulah penjahat atau manusia yang durhaka kepada tuhan yang
bakal dilahirkan. Sewaktu Abu Yazid Al-Busthamo berada didalam
kandungan, ibunya tidak dapat mengangkat tangan untuk mengambil
apabila dikasih makanan haram. Tangan ibunya dengan mudah dapat
diangkat untuk mengambil apabila dikasih makanan halal. Tegasnya
makanan ibu-ibu waktu mengandung hendaklah dijaga daripada
benda-benda haram supaya generasi wali dapat dilahirkan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kekuatan jiwa dan akal anak-anak juga
ada kaitan dengan kekuatan jiwa dan akal ibu ketika mengandung. Nabi
Ismail a.s telah lahir dari rahim siti Hajar yang tabah mengandung
ujian. Nabi Isa a.s. Lahir dari rahim siti Maryam yang suci.
Rasulullah SAW lahir dari rahim siti Aminah yang sabar menanggung
kesusahan-kesusahan hidup. Mereka semua adalah manusia-manusia yang
kuat jiwa, akal dan jasmani. Jadi, anak-anak yang lemah jiwa dan
akal, faktor besarnya adalah daripada kesilapan ibu-ibu waktu
mengandung.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kesimpulannya, anak-anak yang bakal
dilahirkan ada hubungan erat dengan tempo sembilan bulan mereka
berada didalam kandungan ibu. Pendidikan yang diterima ada hubungan
terkait dengan pengalaman dan perasaan ibu selama mereka berada
didalam kandungan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Proses pendidikan didalam kandungan
berterusan sehinggalah berhubung dengan suasana ketika ibu
melahirkan anak.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Susah atau senang melahirkan kandungan
adalah lambang pribadi anak itu sendiri. Siti Aminah memberitahu
bahwa beliau tidak pernah merasai kelelahan atau kesusahan ketika
mengandung dan melahirkan Rasulullah SAW, Nabi junjungan umat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
b. Tarbiah diluar kandungan
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sabda Rasulullah SAW : “Awal agama
mengenal Allah”.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Telinga adalah panca indera yang paling
berkesan untuk menyampaikan maklumat kepada hati anak-anak yang baru
lahir. Ibu-ibu hendaklah menggunakan panca indera ini untuk
mengenalkan anak kecil kepada Allah dengan mendengarkan mereka dengan
nasyid-nasyid yang mempunyai roh Islam. Lama kelamaan mereka akan
faham sendiri apabila umur meningkat. Anak kecil jangan didengarkan
dengan lagu rock and roll atau lagu putus cinta karna ia boleh
merusakkan fitrah mereka yang bersih. Perbuatan ini merusakkan
pengenalan pertama yang patut diberi kepada anak-anak yang dituntut
oleh syariat. Sabda Rasulullah SAW : “Tiap-tiap nak itu dilahirkan
mengikut fitrah (suci bersih), maka kedua ibu bapaknya yang
menjadikannya sama ada yahudi, nasrani atau majusi. (Riwayat Bukhari
dan Muslim)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebelum anak-anak mencapai usia belasan
tahun, alam sekelilingnya mempunyai pengaruh yang besar dalam
membentuk sikap dan jiwa mereka. Ibu bapak hendaklah mengambil
peluang ini untuk membentuk anak menjadi wali yang progresif lagi
dinamik wujudkan alam sekeliling mereka dengan mengadakan
perbincangan-perbincangan orang dewasa yang ilmiah sama ada secara
formal dan informal. Apa yang penting mereka tidak tahu bahwa majlis
yang dihadapan mereka adalah untuk membentuk diri mereka.
Sebaik-baiknya, seringkali mengadakan kuliah-kuliah pengajian agama
dan majlis-majlis zikrullah dirumah. Walaupun ilmu yang dibahas tidak
sesuai untuk peringkat umur anak-anak tetapi suasana tersebut
mempunyai pengaruh yang positif kepada perkembangan akal dan jiwa
mereka.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kaedah ini boleh dibandingkan dengan
ibu bapak yang sering menampakkan ketegangan hubungan mereka
dihadapan anak-anak. Walaupun pada masa itu anak-anak tidak
memahaminya tetapi suasana tersebut membawa kesan yang negatif pada
perkembangan pribadi mereka. Lihat kepada kehidupan orang-orang cina,
anak-anak mereka banyak yang menjadi ahli perniagaan karna sejak dari
kecil mereka telah terbiasa dengan perbincangan Ibu Bapak tentang
uang dan untung.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Imam Syafei boleh hafal Al-Quran dalam
usia 9 tahun. Karna sejak dari kecil beliau sering mendengar ibunya
membaca Al-Quran. Meskipun waktu itu beliau tidak memahaminya tetapi
suasana alam sekelilingnya telah banyak membantu beliau menghafal dan
memahami Al-Quran.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk memperlanjutkan tarbiah, ambil
kesempatan selama 10 menit sebelum tidur untuk bercerita kepada
anak-anak tentang sejarah tokoh-tokoh Islam dan kisah orang-orang
yang berakhlak mulia. Kisah orang berjaya dapat jadi pendorong kepada
anak-anak untuk jadi orang berjaya. Kisah orang berani jadi pendorong
kepada anak-anak untuk jadi orang yang berani. Kisah orang yang
berakhlak mulia jadi pendorong untuk jadi orang yang berakhlak mulia.
Begitulah juga sebaliknya. Cerita-cerita hantu membentuk jiwa anak
jadi penakut dan cerita orang yang gagal membentuk jiwa anak jadi
pasif. Oleh itu, ambillah kesempatan waktu sebelum tidur untuk
membentuk anak-anak menjadi wali dengan bercerita. Waktu ini berkesan
untuk ibu bapak terapkan hasrat mereka karna cerita-cerita tersebut
akan dibawa oleh anak hingga ke tidur, meresap masuk kedalam roh dan
seterusnya menjadi cita-cita.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Anak-anak jangan dibawa ketempat-tempat
mungkar. Sayidina Ali diberi oleh Allah gelar Karamallahhuwajhah
(Allah merahmati wajahnya) karna beliau tidak pernah menyembah
berhala. Rasulullah SAW dua kali tertidur dipertengahan jalan apabila
setiap kali beliau berniat untuk melangkah kaki keperayaan di kota
Mekkah. Pada hakikatnya Allah yang telah menidurkan beliau karna
hamba yang maksum dipelihara dirinya daripada menjejaki tempat-tempat
mungkar. Jadi kalau mau anak jadi wali, mereka jangan dibawa
ketempat-tempat mungkar atau tempat-tempat yang tidak berkat. Seperti
pergi ke Batu Caves, Candi Borobudur, Laut Mati atau majlis tari
menari. Lebih-lebih lagi jangan membawa anak-anak ke dukun untuk
diobati. Anak-anak yang bakal jadi wali jangan dirusakkan dengan obat
dari orang-orang yang mengkufurkan tuhan. (Sumber “Bagaimana
menjadi wali karya Ust. Abd. Halim Abbas Hal : 56-61 dengan sedikit
edit kata”)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-59562673937035842582013-02-12T07:43:00.001-08:002013-02-12T07:43:01.144-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 6<div style="margin-bottom: 0cm;">
Memasang Niat
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Generasi wali boleh dilahirkan dengan
kaedah memasang niat untuk mendapat anak yang beriman dan bertaqwa
ketika mulai mendirikan rumah tangga dan disusul pada setiap kali
berjimak. Lakukan jimak dalam keadaan hati yang senantiasa
bertaqarrub dengan Allah SWT, bukan semata-mata untuk memuaskan hawa
nafsu. Adab-adabnya hendaklah dijaga, terutama doa jimak jangan lupa
dibaca supaya terhindar dari percampuran syaithan. Ayat atau doa
jimak yang dimaksudkan itu ialah : “Allahumma Janibnaa syaithan
wajannibi syaithan maa razaqtanaa” (Ya Allah, jauhkanlah kami dari
syaithan dan hindarkanlah syaithan dalam apa yang engkau rezekikan
kepada kami (anak).
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Penanaman benih yang dikawal ketika
diperingkat awal, akan memudahkan perjalanan proses-proses
pembentukan wali. Ini ibarat membesarkan pokok yang berasal dari
benih yang baik adalah lebih mudah dari membesarkan pokok yang
berasal dari benih yang rusak.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berbalik kepada persoalan awal, niat
untuk mendapat anak yang menjadi wali boleh dikuatkan dengan doa dan
nazar. Niat yang dikuatkan dengan doa dan nazar mempunyai pengaruh
yang besar dalam pembentukan sikap dan jiwa anak-anak waktu membesar.
Benih yang ditanam untuk dijadikan ahli dunia akan melahirkan manusia
yang hatinya cenderung kepada dunia. Benih yang ditanam untuk
dijadikan ahlillah akan melahirkan manusia yang cenderung kepada iman
dan takwa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Di Barat telah berlaku satu kisah lucu
yaitu pertemuan antara pencopet saku lelaki dengan pencopet saku
wanita. Setelah berkenalan, keduanya merencanakan untuk kawin dengan
niat untuk memperoleh anak yang ahli dalam bidang pencopetan. Setelah
nikah maka mengandunglah siistri pencopet tersebut dan akhirnya
melahirkan seorang bayi lelaki. Setelah semua urusan bersalin
selesai, sibidan mendapati cincin ditangannya telah hilang. Setelah
lelah dicari tapi tidak ketemu. Si bidan merasa kecewa ketika melihat
tangan bayi anak pencopet tersebut tadi tergenggam rapat seolah-olah
sedang menggenggam sesuatu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Setelah dibuka tangannya, didapati bayi
tersebut menggenggam cincin yang hilang. Barulah sibidan teringat
bahwa cincinnya hilang sewaktu sedang memandikan bayi tersebut
tetapi sibidan tidak tahu bagaimana bayi itu mengambil cincin dari
tangannya. Lelaki dan wanita pencopet tertawa gembira apabila
mengetahui berita tersebut karna niat mereka untuk memperolehi anak
yang pakar dalam bidang mencopet saku telah mulai menunjukkan
bakatnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Niat orang mukmin untuk mendapat anak
berlainan dengan niat orang kafir. Kelahiran anak orang mukmin
disambut dengan harapan dapat membawa kebaikan didunia dan diakhirat.
Dan adalah menjadi harapan agar anak itu senantiasa memberi manfaat
kepada orang lain dan disenangi oleh manusia serta disenangi oleh
Allah. Sabda Rasulullah SAW : “Sebaik-baik manusia ialah yang
memberi manfaat kepada manusia yang lain.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Niat dan harapan orang mukmin pada
setiap kelahiran anak mereka telah Allah gambarkan didalam Al-Quran.
Firman Allah : “Dan orang-orang yang berkata, “Ya tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang yang
bertaqwa.” (Al-Furqaan :74)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nabi Zakaria AS telah berdoa kepada
Allah semoga dikurniakan seorang anak yang dapat menyambung
perjuangannya. Doa Nabi Zakaria AS telah Allah wahyukan kepada
Rasulullah SAW dan dicatat didalam Al-Quran supaya dapat memberi
panduan kepada orang-orang yang kemudian : “Ya Tuhanku, berilah aku
disisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau maha
mendengar doa. “ (Ali Imran :38)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam doa beliau yang lain : Ia berkata
: “Ya tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah
dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada
Engkau, Ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap waliku
(orang yang menyambung perjuangan) sepeninggalanku, sedang istriku
adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku disisi Engkau
seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga
Yaakub, dan jadikanlah ia Ya Tuhanku seorang yang diridhai. (Maryam
4-6)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hasil dari kesungguhan berdoa untuk
memperolehi anak yang bertakwa, Allah telah kurniakan kepada Nabi
Zakaria A.S seorang putra yang bertaraf Nabi. Walaupun wali bukan
warisan tetapi kita boleh berusaha dengan berdoa. Firman Allah :
“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia sedang
berdiri bersembahyang di mihrab (katanya) : “Sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putera Yahya, yang
membenarkan kalimat yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan
diri (dari pengaruh hawa nafsu) dan seorang Nabi dari keturunan
orang-orang shaleh.” (Ali Imran : 39)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang yang bertaraf Nabi masih berdoa
untuk memperolehi anak yang bertaqwa maka orang aqam seperti kita
lebih patut berdoa untuk memperolehi anak yang bertaraf wali. Jangan
berdoa untuk memperolehi anak yang bakal jadi Jutawan atau
berkedudukan semata-mata, karna Allah hanya akan menyerahkan dunia
ini kepada orang-orang yang shaleh. Firman Allah : “Sesungguhnya
bumi (dunia) ini akan diserahkan kepada Hamba-Ku yang Shaleh.
(Al-Anbia' :105)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Allah juga menjanjikan akan menyerahkan
dunia ini kepada orang-orang shaleh sebagaimana firmannya : “Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu
dan yang mengerjakan amal shaleh, bahwa dia akan bersungguh-sungguh
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi (An-Nur :55)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bila anak-anak dijadikan ahli dunia,
itu bermakna dunia dan akhirat terlepas dari tangannya. Lebih-lebih
lagi tidak patut kalau ibu bapak mendoakan anak-anak mereka menjadi
Bintang Film yang terkenal atau penyanyi yang populer. Permintaan ini
memusnahkan kehidupan anak-anak didunia dan diakhirat. Di dunia
mereka menjadi orang yang hina dan diakhirat mereka dimasukkan
kedalam api neraka. Ibu Bapak hendaklah bijak menentukan karir yang
boleh membawa kesejahteraan kepada anak-anak dengan menggunakan
kaedah doa orang-orang mukmin.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berdoalah seperti Nabi Ibrahim a.s yang
berdoa untuk anak-cucu baginda sebagaimana yang termaktub didalam
Al-Quran : “Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku
jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku
dan anak cucuku daripada menyembah berhala”. (Ibrahim :35)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam doa baginda yang lain : “Ya
Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan sholat, ya tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Ibrahim:40)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berkat doa Nabi Ibrahim kepada Allah,
beliau telah dikurnia dari keturunannya seorang Rasul yaitu Nabi
Muhammad SAW yang menjadi pemimpin Ummah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Niat yang dikuatkan dengan nazar juga
merupakan amalan orang-orang muqarrabin (yang dekat dengan Allah).
Nazar ialah menunaikan janji apabila niat terkabul. Ada orang yang
bernazar kepada Tuhan untuk mendapat duniawi atau perkara-perkara
yang tidak menepati syariat. Seperti “Aku akan bersedekah karna
Allah taala kalau dikurniakan anak yang mahir dalam permainan
badminton.” atau “Aku akan berpuasa kalau dapat pinjaman
bank.”nazar-nazar ini adalah nazar terkutuk karna permintaannya
sudah berlawanan dengan syariat. Bernazarlah seperti istri Imran yang
bernazar. Firman Allah didalam Al-Quran : “ingatlah ketika istri
Imran berkata : “Ya tuhanku sesungguhnya aku menazarkan kepada
Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan
berkhidmat (di Baitul Maqdis), karna itu terimalah (nazar) itu
daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar lagi maha
mengetahui.” (Ali Imran :35)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sekalipun anak yang dilahirkan oleh
istri Imran seorang perempuan bernama Maryam namun hasil daripada
keturunannya telah lahir Nabi Isa a.s Nazar yang baik, insya Allah
akan membuahkan hasil yang baik. Firman Allah : “Maka tatkala istri
Imran melahirkan anaknya, diapun berkata, “Ya Tuhanku sesungguhnya
aku melahirkan seorang anak perempuan dan Allah lebih mengetahui apa
yang dilahirkannya itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak
perempuann. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku
melindungkannya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)
Engkau daripada syaithan yang terkutuk. (Ali Imran:36)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Syeikh Abdul Kadir Jailani sejak dari
kecil sudah tertonjol sifat kewaliannya hasil dari niat dtuknya
Abdullah Saumi ayahnya Abu Shaleh dan ibunya Fatimah untuk memperoleh
keturunan yang taqarrub ilallah. Sewaktu masih kecil, Syeikh Abdul
Kadir Jailani telah berpuasa tanpa menghisap susu ibunya di Bulan
Ramadhan. Setelah sampai waktu berbuka barilah beliau menghisap susu
ibunya. Sifat-sifat kewaliannya semasa kecil telah dibawanya hingga
ke dewasa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Imam Ghazali dapat mencapai kedudukan
sebagai wali Allah. Kekuatan awalnya datang dari doa ayahnya yang
shaleh. Ayahnya seorang yang miskin yang kerjanya menenun dan
memintal benang dari bulu. Beliau sangat cinta pada ilmu pengetahuan
dan seringkali menangis apabila mendengar pengajian agama dari para
ulama. Beliau telah berdoa kepada Allah SWT semoga dikurnia anak yang
pandai dalam bidang agama. Doanya dikabul oleh Allah tapi sayangnya
beliau tidak sempat melihat kejayaan anaknya karna telah kembali ke
rahmatullah terlebih dahulu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Rabiatul Adawiyah sekalipun telah
bersalut lumpur duniawi di pertengahan jalan hidupnya namun telah
selamat menuju Thoriq Ilallah dari hasil barakah doa ibu yang
shalihah. Walaupun ibu Rabiatul Adawiyah buta matanya tetapi cerah
akalnya dalam menentukan kesejahteraan anaknya dengan memohon kepada
tuhan dengan doa yang tepat. (Sumber buku “Bagaimana menjadi wali”
Hal 49-56 dengan sedikit edit kata-kata Karya Ust Abd. Halim Abbas)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-30335790559964592842013-02-12T07:41:00.002-08:002013-02-12T07:41:52.188-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 5<div style="margin-bottom: 0cm;">
Memilih pasangan
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
perkawinan antara benih pohon yang baik
dengan benih pohon yang baik akan melahirkan benih pohon yang baik.
Begitu juga perkawinan antara benih lelaki yang baik dengan benih
wanita yang baik akan melahirkan anak yang baik. Rasulullah telah
memberi panduan untuk mencari pasangan yang baik kepada lelaki yang
baik yaitu dipilih atas dasar kecantikan, harta, keturunan dan agama.
Yang lebih utama dipilih atas agamanya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nabi-nabi lahir hasil dari perkawinan
benih yang baik. Nabi Muhammad SAW lahir hasil dari perkawinan benih
Abdullah yang mulia dengan siti Aminah yang mulia. Nabi Ismail a.s
lahir hasil dari perkawinan benih nabi Ibrahim Khalilullah dengan
siti Hajar wanita yang tabah. Nabi Yusuf a.s lahir hasil dari
perkawinan benih nabi Yaakub a.s. Dengan Raihanah wanita yang patuh.
Nabi Isa a.s lahir hasil dari perkawinan roh yang ditiup oleh
malaikat ke dalam rahim Siti Maryam, wanita penghulu syurga.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wali-wali Allah juga lahir hasil dari
pertemuan benih yang baik. Syeikh Abdul Kadir Jailani lahir hasil
dari perkawinan benih Abu Saleh Janghidost dengan Fatimah. Abu Saleh
adalah keturunan Imam Hasan dan beliau adalah seorang pemuda yang
sangat cinta kepada Allah. Kewarakannya boleh dilihat daripada
sejarah hidupnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebelum bertemu jodoh dengan fatimah.
Pada suatu hari seperti biasa beliau d uduk ditepi sungai bertafakur
dengan menutup mata. Apabila dibuka mata, perutnya terasa sangat
lapar karna sudah lama tidak makan. Kebetulan waktu itu dilihatnya
sebiji apel sedang terapung-apung di sungai. Lalu diambilnya dan
dimakan. Sewaktu sedang mengunyah maka tergeraklah dihatinya bahwa
apel tersebut ada hak milik orang, dan Abu Saleh merasai dirinya
telah melakukan dosa karna memakan buah apel tersebut tanpa meminta
izin daripada pemiliknya terlebih dahulu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Atas rasa takut kepada tuhan, Abu Saleh
menyusuri kehulu sungai tersebut semata-mata untuk mencari tuan yang
punya apel tersebut untuk meminta maaf (halal). Setelah berhati-hari
berjalan tanpa sebarang bekalan makanan akhirnya Abu Saleh menjumpai
sebatang pokok Apel dan yakinlah ia bahwa apel yang dimakan tempo
hari adalah dari pohon itu. Tanpa membuang waktu, Abu Saleh terus
pergi berjumpa dengan tuan punya pohon apel yaitu Abdullah Saumi yang
berketurunan dari Imam Husin. Abdullah Saumi mengenali kewarakan Abu
Saleh dan berkeyakinan beliau dari keturunan yang baik. Abdullah
Saumi telah jatuh hati pada akhlak Abu Saleh dan tidak sanggup
berpisah dengan pemuda itu. Lalu beliau telah membuat trik dengan
memaafkan kesalahan Abu Saleh tapi dengan bersyarat. Syaratnya Abu
Saleh mesti berkhidmat dengan beliau selama 12 tahun untuk mengurus
kebun apelnya. Abu Saleh telah mematuhi hukuman itu dan bekerjalah ia
dengan taat selama tempo tersebut.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Setelah berlalu 12 tahun, Abdullah
Saumi mengadakan syarat lagi bahwa beliau rela memaafkan kesalahan
Abu Saleh sekiranya Abu Saleh sanggup mengawini anak perempuannya
yang buta matanya, pekak telinganya dan lumpuh kedua tangan serta
kakinya. Kemudian mereka mesti tinggal disitu selama dua tahun lagi
bagi membolehkan beliau melihat cucunya. Syarat tersebut sungguh
berat tetapi demmi mencari keridhaan Tuhan, diturutinya juga.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Setelah diakad nikah maka masuklah Abu
Saleh ke dalam bilik anak perempuan Abdullah Saumi yang sudah sah
menjadi istri beliau. Alangkah terkejutnya Abu Saleh apabila
mendapati wanita yang berada dihadapannya mempunyai rupa paras yang
sangat jelita dan tidak cacat. Lantaran itu, tidak mau didekatinya
wanita tersebut karna disangkanya bukan istrinya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan pandangan mukasyafah, Abdullah
Saumi dapat melihat apa yang terjadi kepada anak menantunya. Pada
esok harinya, Abdullah Saumi menerangkan hakikat kata-katanya kepada
Abu Saleh. “Aku katakan anak perempuanku itu buta matanya karna ia
tidak pernah memandang lelaki yang bukan muhrimnya. Pekak telinganya
karna tidak pernah mendengar kata-kata yang tidak benar, lumpuh kedua
tangannya karna tidak pernah menyentuh perkara-perkara yang
diharamkan keatasnya, dan lumpuh kedua kakinya karna tidak pernah
melangkah ke tempat-tempat mungkar.” selepas itu barulah abu mau
menyentuh istrinya. Pertemuan benih antara lelaki yang cinta kepada
Allah dengan wanita yang cinta kepada telah melahirkan seorang wali
besar yang kakinya berada diatas semua leher wali wali Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kelahiran khalifah Umar bin Aziz juga
adalah hasil dari perkawinan benih antara lelaki yang baik dengan
wanita yang baik. Datuk Umar ibnu Aziz adalah anak kepada Sayidina
Umar ibnu khattab dan neneknya adalah seorang wanita yang warak
bernama Fatimah. Fatimah dinikahkan dengan Abdullah adalah atas
pilihan Sayidina Umar sendiri karna berkenan dengan pribadinya. Pada
suatu malam, seperti biasa Sayidina Umar mengadakan ronda untuk
meninjau kehidupan rakyatnya sehingga beliau sampai ke rumah Fatimah.
Tanpa disadari akan kehadiran Sayidina Umar, Fatimah dan Ibunya
telah bertikai mengenai susu yang hendak dijual. Ibu fatimah
memintanya menambah air kedalam susu supaya mendapat keuntungan.
Sedangkan fatimah menahan kehendak ibunya karna itu bermakna mereka
menipu pelanggan. Ibunya berkata, “Umar tidak melihat apa yang
kita buat.” Jawab Fatimah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sayidina Umar telah mendengar perbualan
mereka dan lantaran kewarakan Fatimah maka dipinangnya untuk
dijadikan menantu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan pandangan yang mukasyafah,
Sayidina Umar ibnu Khattab memberitahu bahwa, “Akan lahir, seorang
pemimpin yang membawa keadailan dari keturunan Abdullah dan Fatimah.
Namanya serupa dengan nama aku.” Sewaktu negara Islam berada
dibawah pemerintahan Umar ibnu Abdul Aziz, kambing dan serigala boleh
berkawan disebabkan keadilan beliau yang merata. Kewafatan beliau
ditangisi. Dari pertemuan benih lelaki dan wanita manakah lagi yang
mampu untuk melahirkan Umar Abdul Aziz yang kedua?
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bisyru Al Haafi yang dipilih menjadi
wali secara Mauhibah turut datang dari pertemuan benih lelaki dan
wanita yang baik bahkan dari ayah dan ibu beliau telah lahir seorang
lagi manusia yang bertaqwa yaitu adik perempuan kepada bisyru.
Setelah bisyru wafat, adik beliau telah pergi berjumpa dengan imam
Ahmad bin Hambal dan bertanya : “Kami bekerja menenun pakaian
didalam rumah. Kadang-kadang melintas sejumlah orang membawa lampu
yang cahayanya masuk kerumah kami. Apakah kami boleh menenun dibawah
cahaya tersebut?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
pertanyaan adik bisyru itu dijawab
dengan pertanyaan juga oleh Imam bin Hambal, “Ibu kepada siapa
kamu?”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Saya saudara perempuan kepada
Bisyru.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
tiba-tiba Imam Ahmad bin Hambal
menangis sampai membawa hadirin disekeliling turut menangis. Kemudian
beliau berkata, “dari rumah (ibu bapa) tuan-tuan telah lahir
manusia yang warak dan zuhud. Oleh itu, janganlah ibu menenun didalam
cahaya lampu orang-orang yang melintas. Bagi kepala keluarga bisyru
tidak pantas melakukan apa yang harus dibuat oleh manusia lain.”
(Sumber Buku “Bagaimana menjadi wali “ Hal 45-49)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-47072659321002414802013-02-12T07:40:00.001-08:002013-02-12T07:40:23.357-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 4<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Wahai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka (At-Tahrim : 6)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Allah menuntut setiap orang daripada
kita memelihara diri dari api neraka dan juga ahli keluarga terutama
anak istri yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Menanam
cita-cita untuk melahirkan generasi wali adalah tindakan yang
bijaksana karna wali adalah orang yang beriman dan bertakwa. Orang
yang beriman dan bertakwa dijanjikan keselamatan mereka di dunia dan
diakhirat. Firman Allah : Dan sesiapa yang bertakwa kepada Allah,
akan Allah lepaskan dari kesusahan hidup dan diberi-Nya dari sumber
yang tidak diduga. (At-Thalaq: 2-3)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah : “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh akan memperolehi
syurga yang penuh kenikmatan (Luqman : 8)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
bercita-cita untuk menjadi Rasul atau
Nabi adalah cita-cita yang mustahil karna mereka adalah manusia
pilihan tuhan. Sebaliknya bercita-cita menjadi wali sangat tepat,
bersesuaian dengan kedudukan kita sebagai orang awam. Sekalipun
cita-cita menjadi wali tidak tercapai tetapi matlamat untuk mencapai
kedudukan yang tinggi di sisi Allah tidak tergelincir terlalu jauh.
Sekurang-kurangnya kedudukan sebagai orang shaleh (orang-orang baik)
atau golongan Abrar (orang-orang yang berbakti) atau golongan Al
Faizun (orang yang mendapat kemenangan) atau golongan Ashabul Yamin
(orang-orang yang menerima suratan amal dari sebelah tangan kanan di
padang mahsyar) dapat dicapai. Golongan ini masuk syurga tapi agak
lambat karna dihisab terlebih dahulu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mendidik diri sendiri menjadi wali
lebih susah dari mendidik anak-anak. Hidup orang yang sudah
bergelimang dan terpaut dengan kehidupan duniawi lebih payah dibentuk
dari pada membentuk hidup anak-anak yang masih rebung. Ini umpama
mengukir diatas bekas hapusan ukiran yang tidak mungkin menghasilkan
karya yang cemerlang jika dibandingkan mengukir diatas batu yang
bersih dari ukiran. Sabda Rasulullah SAW : “Kullu Mauludin Yuuladu
alal Fitrah” (Setiap bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah)
Riwayat Bukhari dan Muslim.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Keterangan ini bukan bermaksud untuk
mematahkan cita-cita orang dewasa untuk menjadi wali, tetapi untuk
memberitahu bagaimana bentuk-bentuk pendidikan yang perlu dhberi
mengikut kategori masing-masing.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mendidik anak-anak menjadi wali adalah
tanggungjawab ibu bapak dan masyarakat disekelilingnya. Penglihatan
semua orang ini akan membolehkan kita melahirkan generasi yang baik.
Generasi yang baik dapat membentuk negara jadi baik. Firman Allah :
“Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur” (Negara baik (makmur)
yang mendapat ampunan tuhan (As.Saba :15) )
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
wali bukan keturunan, bukan harta
warisan. Anak para wali ada yang menjadi orang fasiq dan ada yang
durhaka kepada tuhan. Seperti juga anak nabi Nuh dan istri nabi Luth
yang menjadi manusia yang ingkar dengan Tuhan. Usaha ikhtiar perlu
diadakan untuk membentuk anak-anak menjadi wali setelah didahului
dengan rasa tawakal.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kalau rezim komunis mengadakan
pendidikan khas untuk melahirkan anak-anak yang berfahaman komunis
supaya ideologi mereka ada penyambung. Maka kita umat Islam lebih
patut mengadakan pendidikan sendiri yaitu pendidikan rohani untuk
melahirkan wali-wali supaya dapat mendaulahkan Islam kembali
sebagaimana pendidikan Rasulullah terhadap sahabat-sahabat di Mekkah
dan Madinah, pendidikan Imam Ghazali di Baghdad dan pendidikan Hasan
Al Basri terhadap murid-murid di Bashrah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Antara kaedah-kaedah untuk melahirkan
generasi wali adalah sebagai berikut :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Memelihara Keturunan
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Keturunan zina tidak berhak menjadi
wali. Tidak ada yang menjadi Rasul dan Nabi dari keturunan zina.
Begitu juga tidak ada yang menjadi wali dari keturunan zina. Nabi
Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul adalah dari keturunan yang sangat
terang silsilahnya hinga sampai ke Nabi Ibrahim. Walaupun Rabiatul
Adawiyah perna hidup bertukar dari satu tangan lelaki kepada satu
tangan lelaki, tetapi ketika itu beliau adalah seorang hamba sahaya
yang dimiliki oleh tuan. Beliau sangat berkeinginan untuk menjadi
orang yang merdeka tetapi tidak punya harta untuk menebus diri.
Sehinggalah pada suatu hari beliau dibebaskan oleh tuannya apabila
tuannya mendengar Rabiatul Adawiyah merayu ditengah malam : “Tuhanku!
Engkau lebih tahu bagaimana aku cenderung benar hendak melakukan
perintah-perintahMu dan menghambakan diriku dengan sepenuh jiwa,
wahai cahaya mataku. Jikalau aku bebas, aku habiskan seluruh masa
malam dan siang dengan melakukan ibadah kepada-Mu. Tetapi apa yang
boleh aku buat karna Kau jadikan aku hamba kepada manusia.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ibu Rabiatul Adawiyah adalah seorang
perempuan yang solehah dan yang senantiasa mendoakan
kesejahteraannya. Ini membuktikan Rabiatul Adawiyah adalah keturunan
yang baik. Keturunan baik adalah ibarat batu mutiara. Batu Mutiara
walaupun dilempar kedalam lumpur akan tetap kekal sebagai batu
mutiara.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Anak zina juga tidak berhak diwalikan
oleh ayahnya dan tidak berhak mewarisi sebarang harta. Menerangkan
kedudukan anak zina bukan menyuruh kita membenci anak zina, tetapi
untuk memberi peringatan supaya jangan sesekali melibatkan diri dalam
kancah zina. Firman Allah “Jangan kau hampiri zina” (Al-Isra :32)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
menurut pengalaman kebanyakan guru
agama di Malaysia, memang sukar untuk mendidik anak-anak zina. Jiwa
mereka lebih cenderung untuk melakukan kejahatan daripada melakukan
kebaikan. Menurut penyelidikan ahli-ahli ruhani, kebanyakan daripada
penentang-penentang agama adalah terdiri daripada keturunan anak
zina. Pertalian daripada percampuran yang haram sangat mendorng anak
yang lahir melakukan pekerjaan yang haram. Pembentukkan darah dan
daging daripada percampuran yang haram sangat menyukarkan malaikat
Mulhim menduduki hati mereka untuk membisikkan kebaikan, tetapi
sangat memudahkan syaithan menduduki hati mereka untuk membisikkan
kejahatan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam menghadapi permasalahan ini, anak
zina tidak berhak dipersalahkan tetapi lelaki dan wanita yang
melakukan zina yang patut dihukum rotan 100 kali atau dirajam sampai
mati karna akibat dari perbuatan mereka yang terkutuklah generasi
yang dilahirkan menjadi porak poranda.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Terjadinya anak zina bukan hanya
disebabkan berhubungan tanpa nikah, tetapi boleh juga terjadi
sebabkan nikah yang rusak ataupun zazat. Nikah menjadi rusak apabila
wali dan saksi terdiri daripada orang-orang yang fasiq. Nikah menjadi
cacat apabila kenduri kawin dipenuhi kemungkaran seperti percampuran
bebas antara lelaki dan wanita, persandingan dan majlis tari menari.
Sekiranya dilihat dari corak perkawinan masyarakat hari ini yang
banyak tidak menepati syariat, maka dari itu banyaklah anak-anak zina
yang dilahirkan. Justru itu, kita mendapati sangat sukar untuk
mendidik manusia hari ini menjadi baik karna keturunan sudah tidak
jelas bersihnya. Akhirnya, wali-wali Allah sudah semakin berkurangan
dibumi ini, sedangkan wujud mereka dapat membawa rahmat dan menolak
bala bencana. Firman Allah : “Jikalau penduduk kampung yang beriman
dan bertaqwa maka akan dibukakan kepada mereka keberkatan dari langit
dan bumi.” (Al-A'araf : 96)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
oleh itu, untuk membentuk generasi wali
maka pernikahan hendaklah dilakukan dengan mematuhi syariat. Wali dan
saksi sekurang-kuranya hendaklah terdiri daripada orang shaleh dan
kenduri kawin hendaklah tercegah daripada mungkar. Lafaz talak
hendaklah dipelihara dengan baik, jangan sesekali dijadikan bahan
senda gurau atau perbualan harian. Contohnya, si suami berkata kepada
istri : “kelau engkau balik kampung juga, maka pulanglah terus.”
pulang terus disini dengan niat jatuh talak. Dan seandainya si istri
pulang maka jatuhlah talaknya. Setelah peristiwa ini berlaku tetapi
masih tidur bersama, alamat lahirlah anak zina. (Sumber Buku
Bagaimana menjadi wali Hal 40-45 dengan sedikit edit kata-kata)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-8788967942440416332013-02-12T07:39:00.001-08:002013-02-12T07:39:49.118-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 3<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tahalli
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tahalli berarti terus menghias. Ia
merupakan perkataan lawan bagi takhalli. Sesudah kita mujahadah yaitu
mengosongkan hati dari sifat terkeji atau mazmumah. Segera pula kita
menghiasi hati dengan sifat-sifat terpuji atau mahmudah. Supaya mudah
difahami, kita coba gambarkan hati kita sebagai sebuah mangkuk.
Selama ini mangkuk itu berisi sifat-sifat mazmumah. Setelah kita
bermujahadah maka sifat-sifat itu keluar meninggalkan mangkuk
kosong.. waktu itulah kita masukkan kedalam hati itu sifat mahmudah.
Diantara sifat mahmudah yang patut menghiasi hati kita ialah :
</div>
<ol>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Jujur
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ikhlas
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tawadhuk
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
amanah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Taubat
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berbaik sangka
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Takut kepada Allah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pemaaf
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pemurah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Syukur
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ridha
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sabar
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Rajin
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berani
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Lapang dada
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
lemah lembut
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kasih sayang sesama mukmin
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Selalu ingat mati
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tawakal
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Zuhud
</div>
</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mengisi hati dengan sifat
mahmudah kita perlu sekali lagi mujahadah. Saya tegaskan lagi bahwa
dalam peringkat mujahadah kita masih terasa berat dan susah. Maknanya
belum ada ketenangan dan kelezatan yang sebenar-benarnya. Insya
Allah, kalau kita bersungguh-sungguh, lama kelamaan akan terasa
lezatnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Cara-cara mujahadah dalam tahalli
samalah seperti kita mujahadah untuk takhalli. Misalnya kita
menghiasi hati dengan sifat pemurah. Maka kita mujahadah dengan
mengeluarkan harta atau barang kita, terutama yang kita suka dan
sayang, untuk diberi pada yang memerlukannya. Mulanya tentu terasa
berat dan payah. Tetapi jangan menyerah. Kita lawan. Ingatkan hati
bagaimana orang-orang muqarrobin berebut-rebut untuk mendapatkan
pahala sedekah. Sayidatina Aisyah r.a diwaktu tiada apa-apa untuk
dimakan, beliau coba juga mendapatkan hanya sebelah kurma untuk
disedekahkan. Begitu inginnya mereka pada pahala dan rindunya pada
syurga. Mereka berlomba-lomba menyahut pertanyaan Allah Swt :
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik.
Maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan
dia akan memperolehi pahala yang banyak”. (Al-Hadid : 11)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Setiap kali kita rasa sayang pada harta
kita, setiap itu pula kita keluarkannya. Insya Allah lama-kelamaan
kita akan memiliki sifat pemurah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Begitu juga dengan sifat-sifat mahmudah
yang lain seperti kasih sayang, berani, tawadhuk, ridha, sabar dan
lain-lain, perlulah kita miliki dan untuk itu perlu bermujahadah.
Jika tidak, iman juga turut hilang sebab iman itu berdiri diatas
sifat-sifat mahmudah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tajalli
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
sebagai hasil mujahadah dalam takhalli
dan tahalli, kita memperoleh tajalli. Yaitu sejenis perasaan yang
datang sendiri tanpa memerlukan usaha lagi. Agak sukar untuk ditulis
apa itu tajalli yang sebenarnya. Ini adalah karna ia adalah sejenis
perasaan yang hanya mungkin dimengerti oleh orang-orang yang
merasainya. Sepertilah gula, tidak akan dapat digambarkan secara
tepat kemanisannya kecuali dengan merasainya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tajalli secara ringkas ialah perasaan
lapang, tenang dan bahagia. Hati seakan-akan celik, hidup, nampak dan
terasa kebesaran Allah. Ingatan dan rindu penuh tertuju pada Allah.
Harapan dan pergantungan tidak pada lain lagi selain dari Allah.
Seluruh amal bakti adalah karna dan untuk Allah semata-mata. Apa saja
masalah hidup, dihadapi dengan tenang dan bahagia, tidak ada pun
kesusahan dalam hidupnya, sebab semua itu dirasakan pemberian dari
kekasihnya Allah Swt.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
kalau begitu, bagi orang-orang yang
beriman, dunia ini sudah terasa bagaikan syurga. Kebahagiaan mereka
adalah kebahagiaan sejati dan abadi yaitu kebahagiaan hati.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang salik sebagaimana yang
dinyatakan itu memerlukan guru mursyid untuk memimpinnya menuju ke
peringkat yang lebih tinggi. memang sukar untuk mencari guru mursyid
yang mempunyai pandang tembus terhadap hati manusia dan mempunyai
kemampuan unuk membentuk murid menjadi wali Allah diakhir zaman ini.
Tapi hanya inilah jalan keselamatan untuk menjamin agar tidak
tergelincir ke dalam jurang kerohanian yang dalam atau tersesat
kedalam hutannya yang tebal.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Menjadi wali Allah adaah kedudukan yang
tertinggi di sisi Allah bagi orang awam seperti kita. Ini bermakna,
makin tinggi tempat yang dipanjat maka makin tinggilah risikonya
kalau tergelincir. Ibarat seorang yang mendaki gunung yang tinggi
lebih besar risikonya dari seorang yang mendaki sebuah bukit. Justru
itu, seorang pemandu sebagai penunjuk jalan amat diperlukan untuk
membimbingnya kepuncak gunung agar tidak tersesat didalam hutannya
dan supaya tidak terjatuh kedalam jurangnya. Mungkin juga ada yang
menyatakan ia mampu untuk sampai ke puncak gunung tanpa pemandu
tetapi itu adalah kisah satu didalam seratus ribu yang tidak boleh
dijadikan patokan orang banyak. Menurut kaedah usul fiqh : “Sesuatu
yang luar biasa tidak boleh dijadikan hukum”.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tersesat dihutan atau terjatuh kedalam
jurang ketika mendaki gunung hanya mengakibatkan kesakitan anggota
lahir ataupun kalau mati, ia tidak mencacatkan iman. Tapi tersesat
dihutan rohani atau terjatuh kedalam jurangnya akan mengakibatkan
kesakitan dan kerusakan batin. Kerusakan batin akan membawa diri
masuk kedalam neraka. Firman Allah : :”Dihari kiamat harta dan anak
tidak berguna lagi, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan
hati yang sejahtera bersih. (Asy-Syuara : 88-89)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang salik yang sedang menempuh
suluk dengan mujahadah dan mendirikan amalan-amalan sunat akan
terbuka kepadanya pandangan ke alam gaib dan kejadian-kejadian yang
luar biasa yang dinamakan karamah. Kelebihan-kelebihan ini mudah
membuahkan rasa sumaah, ujub, riya, takabur kalau tidak dikawal
dengan keikhlasan beribadah kepada Allah. Iman juga senantiasa pasang
surut diperingkat ini dan waktu surut adalah saat yang bahaya karna
syaitan senantiasa menanti peluang untuk memperkudakan anak adam
untuk dimusnahkan. Menurut riwayat yang tertulis, syaithan telah
berjaya menyesatkan 70.000 orang wali-wali Allah. Firman Allah :
“Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”.
(Yusuf:5)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
ketika inilah guru mursyid sangat
diperlukan untuk memimpin murid karna penglihatan hatinya yang tajam
dapat mengesan penyakit-penyakit yang sedang menyerang muridnya.
Bahkan guru mursyid mampu memberi jalan keluat kepada anak muridnya
yang sedang diperkudakan oleh syaithan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Telah berlaku satu kisah tersesat
dialam rohani yang dialami oleh seorng murid Junaid Al-Baghdadi.
Setiap hari murid itu telah dibawa ke satu alam yang penuh dengan
kelezatan, alam yang disangkanya alam makhrifah akan Allah SWT.
dialam yang penuh dengan wangi-wangian itu, simurid telah dilayani
oleh wanita-wanita cantik dan dihidangkan dengan makanan yang
lezat-lezat. Murid itu merasa heran dengan kelebihan yang
diperolehinya. Setelah lama berlalu, barulah murid itu menceritakan
kepada gurunya yaitu Junaid Al-Baghdadi. Dengan pandangan mukasyafah
(pandang tembus), Junaid telah nampak apa yang berlaku pada anak
muridnya, Junaid mengarahkan anak muridnya mengucap : “Walaa haula
walaa quwwata illa billah” “Tiada daya upaya dan kekuatan
melainkan kekuasaan Allah taala.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila dibawa kesana lagi, anak
muridnya telah mematuhi arahan gurunya walaupun pada mulanya ia
hampir terlupa karna keasyikkan. Disaat itu juga murid itu mendapati
dirinya berada didalam sebuah tong najis dan syaithan-syaithan yang
menjelma sebagai wanita-wanita cantik itu telah menjerit-jerit dan
lari ketakutan. Rupanya murif itu telah ditipu oleh syaithan dengan
dibawa kedalam jamban.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berdasarkan pengalaman yang dialami
oleh murid Junaid Al-Baghdadi itu, maka disinilah betapa pentingnya
peranan guru mursyid supaya seorang murid itu tidak terus tersesat
atau terjatuh kedalam jurang alam rohani yang mengerikan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Didalam kisah yang lain, seorang lagi
murid Junaid Al-Baghdadi telah berhasil dipengaruhi syetan. Murid itu
merada dia telah berhasil mencapai jalan kesempurnaan menuju Allah
dan tidak perlu berdamping dengan Aulia Allah lagi. Murid itu pun
memencilkan diri dan katanya setiap hari dia dikunjungi oleh malaikat
dengan membawa unta yang berhias untuk membawanya ke langit. Apabila
diketahui oleh Junaid, beliaupun tinggal semalaman dengan muridnya
itu dan berpesan supaya berkata : “Kamu pesuruh Iblis, pergi
Jahanamlah kamu!”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila dibawa ke langit murid itu
menyebut perkataan tersebut. Akibatnya syaithan yang menjelma sebagai
malaikat dan unta itu lari dan didapati dirinya duduk diatas tong
sampah dan rangka-rangka bangkai binatang yang bertaburan. Murid itu
bertaubat dan meminta Junaid membimbingnya kembali. Junaid berkata
dengannya : “Memencil diri bagi orang yang dalam permulaan suluk
menuju Allah adalah bahaya, berdamping dengan guru mursyid adalah
perlu.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
tegasnya guru mursyid perlu untuk
memimpin salik yang menempuh suluk untuk menjadi wali karna guru
mursyid mampu memimpin rohani murid dan arif dalam menyampaikan ilmu
mengikut kemampuan murid yang berbeda. Guru mursyid boleh mengenali
mana satu murid yang masih diawal suluk, mana satu murid yang
dipertengahan suluk dan mana satu murid yang sudah berada di
pengujung suluk.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bentuk tarbiyah dan ilmu yang
disampaikan oleh guru mursyid berbeda-beda mengikuti tahap mereka.
Ada murid yang perlu dirotan rohaninya dan kemudian baru diberi ilmu.
Ada murid hanya perlu diisi ilmu karna rohaninya telah bersih ibarat
sebuah pelita yang sudah berisi minyak, hanya perlu dikasih api saja.
Tapi bagi pelita yang masih kosing, dua kerja perlu dilakukan yaitu
mengisi minyak dan memberi api. Tugas-tugas ini hanya mampu dilakukan
oleh guru mursyid sebagaimana dus obat untuk orang sakit ynag hanya
boleh diberikan oleh dokter.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Para peringkat awal salik, wali-wali
besar pada umumnya mempunyai guru mursyid yang memimpin mereka.
Hujjatul Islam Imam Ghazali, mempunyai guru yang banyak jumlah.
Diantara mereka itu, guru yang paling terkenal ialah Imam Haramain
yang banyak membimbing beliau dalam bidang tasawuf. Syeikh Abdul
Kadir Jailani yang menduduki tingkat wali Qutub (Ketua bagi segala
wali) juga mempunyai banyak guru. Dan diantara mereka, yang paling
menonjol adalah Syeikh Hamad Dabbas.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Begitulah juga halnya dengan Rabiatul
Adawiyah. Ketika dalam saliknya, beliau meninggalkan kemungkaran
menuju ke alam sufi ialah dibawah phmpinan seorang guru bernama Imam
Tsauban bin Ibrahim. Akhirnya Rabiatul Adawiyah telah menjadi wali
besar yang ilmunya dikagumi oleh orang banyak termasuk Hasan
Al-Basri.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kesimpulannya seorang yang mau menjadi
wali Allah mesti ada persediaan yang tepat seperti juga seorang yang
mau menjadi wali nikah. Tidak berhak seorang menjadi wali nikah
terhadap anak perempuan hasil dari bersekedudukan tanpa nikah.
Demikian juga seorang anak daripada anak luar nikah tidak ada harapan
menjadi wali Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sekiranya anak perempuan duduk
berjauhan dari walinya lebih daripada 2 marhalah maka ia tidak berhak
menjadi wali nikah. Demikian juga seorang yang jauh dari tuhannya
maksudnya hatinya jauh dari Allah, maka ia tidak layak menjadi wali
Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Orang yang mempunyai anak perempuan
yang nakal disebabkan kelalaiannya mendidik, dan anak perempuannya
hendak berkawin dengan lelaki pilihannya sedangkan ia tidak mau
menikahkannya, maka ketika ini hak kewalian dilucut walaupun ia
seorang abid. Demikian juga seorang yang tidak mendidik kaum
keluarganya sehingga kaum keluarganya menjadi liar maka ia tidak
berhak menjadi wali Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Setelah semua syarat-syarat ini
dilengkapi maka tunggu sajalah habuan dari Allah sama anda akan
dilantik untuk menjadi wali ataupun sebaliknya. Perlu juga diingatkan
bahwa walaupun kita sudah berusaha menempuh suluk para wali tapi
pelantikan itu adalah semata-mata hak Allah jua dan bukan hak
manusia. (Sumber buku Bagaimana Menjadi Wali Hal : 30-38 “dengan
sedikit edit kata-kata)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-48961623631252726232013-02-12T07:38:00.002-08:002013-02-12T07:38:35.375-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 2<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kaedah Melawan Hawa Nafsu
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Allah SWT telah berfirman :
“Orang-orang yang bermujahadah pada jalan kami, niscaya kami
tunjukkan jalan kami. Sesungguhnya Allah bersama dengan orang yang
berbuat baik.” (Al-Ankabut : 69)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
dan dalam ayat ini yang lain Allah
berfirman : “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan
kefasikan dan ketakwaan) sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa (nafsunya) itu. Dan sesungguhnya rugi (celaka) lah
orang yang mengotorinya.” (Asy Syams: 8-10)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mendapatkan iman, Allah
memerintahkan kita supaya melawan nafsu. Karna nafsu yang bersarang
dihati itu senantiasa mengajak kita supaya mendurhakai Allah. Firman
Allah :“Sesungguhnya nafsu (Amarah) itu sangat menyuruh yang
jahat.” (Yusuf : 53). Dalam usaha melawan nafsu itu kita
dikehendaki menempuh tiga peringkat :
</div>
<ol>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Takhalli (Mengosongkan atau
membuangkan atau mensucikan);
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tahalli (Mengisi atau menghiasi);
</div>
</li>
<li>
Tajalli (Terasa kebesaran dan kehebatan Allah).
<br />
</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Takhalli
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
di peringkat takhalli kita mesti
melawan dan membuang terus semua kehendak-kehendak nafsu yang rendah
dan dilarang Allah. Selagi kita tidak mau membenci, memusuhi dan
membuangnya jauh-jauh daripada diri kita, maka nafsu itu akan
senantiasa menguasai dan memperhambakan kita. Bersabda Rasulullah SAW
:
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Sejahat-jahat musuh engkau ialah
nafsu engkau yang terletak diantara dua lambung engkau” (Riwayat
AL-Baihaqi)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
karna kejahatannya itu, telah ramai
manusia yang ditipu dan diperdayakan untuk tunduk bertuhankan hawa
nafsu. Firman-Nya “Apakah tidak engkau perhatikan orang-orang yang
mengambil hawa nafsu menjadi Tuhan, lalu dia disesatkan Allah.” (Al
Jaathiyah: 23)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila nafsu dibiarkan menguasai hati,
iman akan tiada tempat dihati. Bila iman tidak ada, manusia bukan
lagi menyembah Allah, Tuhan yang sebenar-benarnya, tetapi menyembah
hawa nafsu. Oleh itu usaha melawan hawa nafsu janganlah dianggap
ringan. Ia adalah satu jihad yang besar. Ingatlah sabda Rasulullah
SAW kepada para sahabat ketika baginda berangkat pulang dari satu
medan peperangan :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
kita baru balik dari satu peperangan
yang kecil untuk berhadapan dengan peperangan yang lebih besar. Bila
sahabat-sahabat bertanya, “Peperangan apakah itu?” Baginda
berkata: Peperangan melawan hawa nafsu. (Riwayat Al-Baihaqi)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Melawan hawa nafsu sangatlah sukar.
Barangkali kalau nafsu itu ada diluar jasad kita dan boleh pula
dipegang senanglah kita pijit-pijit dan membunuhnya sampai mati.
Tetapi nafsu kita itu ada dalam diri kita, mengalir bersama aliran
darah, menguasai seluruh tubuh kita. Karna itu tanpa kesadaran dan
kemauan yang sungguh-sungguh, kita pasti dikalahkan untuk
diperalatkan semau-maunya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu manusia itu mempunyai beberapa
peringkat, sebagaimana iman yang juga berperingkat-peringkat. Seorang
yang dapat mengalahkan nafsunya akan meningkat ke taraf nafsu yang
lebih baik. Begitulah seterusnya, hingga nafsu manusia itu
benar-benar dapat ditundukkan pada perintah Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Berikut ialah peringkat-peringkat
nafsu. Saya utarakan dari peringkat yang serendah-rendahnya:
</div>
<ol>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu Ammarah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu Lauwamah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu Mulhamah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu Muthmainah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu Rodhiah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu Mardhiah
</div>
</li>
<li>
Nafsu Kamilah
<br />
</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
kita yang berilman ilmu ini baru berada
ditaraf nafsu yang kedua yaitu nafsu lauwamah. Kita mesti berjuang
melawan nafsu itu sehingga ia mau tunduk sepenuhnya kepada perintah
Allah, yaitu paling minimal nafsu Muthmainah yang ada pada seseorang
yang memiliki iman. Diperingkat ini, saja kita akan dapat
menyelamatkan diri dari siksa neraka. Ini dinyatakan sendiri oleh
Allah SWT dengan firman-Nya : “Hai jiwa yang tenang (nafsu
mutmainnah), kembalilah pada Tuhamu dengan hati yang puas lagi
diridhaiNya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hambaKu. Dan masuklah
kedalam syurga-Ku. (Al-Fajr : 27-30)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nafsu jahat dapat kita kenali melalui
sifat keji dan kotor yang ada pada manusia.dalam ilmu tasawuf, nafsu
jahat dan liar itu dikatakan sifat Mazmumah. Diantara sifat-sifat
Muzmumah ialah:
</div>
<ol>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sum'ah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Riya
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Ujub
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Takabbur (sombong)
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hasad dengki
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Gila pujian (masyhur)
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Pemarah
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dendam
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bakhil
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Penakut
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Cinta dunia
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Gila Pangkat
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Gila Harta
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Banyak berbicara
</div>
</li>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Banyak makan
</div>
</li>
<li>
mengumpat
<br />
</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sifat-sifat ini melekat di hati seperti
daki melekat di badan. Kalau kita malas menggosok, akan bertambah
menebal dan kuatlah ia bertapak. Sebaliknya kalau kita rajin meneliti
dan menggosoknya maka akan bersihlah hati dan sucilah
jiwa.Bagaimanapun untuk membuang sifat mazmumah dari hati tidaklah
semudah membuang daki di badan.Ia memerlukan latihan jiwa yang
sungguh-sungguh, didikan yang berterusan dan petunjuk dari guru yang
mursyid ialah guru yang dapat membaca dan menyelami hati muridnya
hingga ia tahu apakah kekurangan dan kelebihan murid itu. Malangnya
di akhir zaman ini kita ketiadaan guru mursyid. Ini dinyatakan
sendiri oleh baginda Rasulullah Saw; bahwa di akhir zaman hanya ada
mubaligh, tetapi tiada guru yang mursyid.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Nasib kita hari ini umpama nasib anak
ayam yang kehilangan ibu. Tidak ada yang akan memandu kita melalui
jalan kebaikan yang ingin kita tempuhi. Meraba rabalah kita.Tetapi
bagi orang yang mempunyai keazaman yang kuat untuk membersihkan
jiwanya,dia tidak akan kecewa hanya karena tiada orang yang boleh
mendidik dan memimpinnnya. Dia akan sanggup berusaha sendiri demi
kesempurnaan diri dan hidupnya. Kalau ia sadar bahwa padanya ada
sifat bakhil, maka ia berazam untuk mengikis sifat yang terkutuk itu.
caranya: Ia akan coba membiasakan dan memperbanyakan derma, sedekah,
hadiah dan lain-lain amalan yang berupa pemberian haknya kepada orang
lain.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Saya petik beberapa ayat Al Quran dan
hadits untuk menunjukkan Allah dan Rasul-Nya sangat menganjurkan
sifat pemurah itu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah: “Berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkan sebagian dari hartamu yang Allah
telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman
diantara kamu dan menafkahkan (sebahagian) dari hartamu memperoleh
pahala yang besar. (Al-Hadid :7)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Firman-Nya lagi: “Siapa yang mahu
meminjamkan kepada Allah pinjamkan yang baik,maka Allah akan
melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya,dan dia akan
memperolehi pahala yang banyak. (Al-Hadid :11)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bersabda Rasulullah Saw yang maksudnya:
“Membantu perempuan janda dan orang miskin, samalah seperti
berjihad pada jalan Allah dan seperti berpuasa siang hari dan
beribadah di malam hari.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebenarnya bukan saja hanya pada orang
kaya dan berharta, bahkan orang miskin juga tidak mustahil dihinggapi
penyakit bakhil. Karena itu dalam islam bukan saja itu boleh
dilakukan dengan harta benda tetapi boleh juga dilakukan dengan cara
lain.Cara-cara ini disamping mendidik akhlak mulia bagi semua orang
juga memberi peluang pada orang miskin mengikis sifat bakhil di
samping turut mendapat pahala sedekah. Allah swt berfirman:
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah
yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima).
Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Al Baqarah : 263)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Rasulullah saw pernah memberi
garis-garis berikut dalam satu riwayat haditsnya: “segala perbuatan
yang baik itu sedekah, senyuman kepada saudaramu itu sedekah”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sabda Rasulullah saw: “Maukah aku
kabarkan kepadamu amalan yang lebih tinggi dari derajat puasa,
sembahyang dan sedekah. “Khabarkanlah” kata sahabat-sahabat
Rasulullah lalu menjelaskan, Mendamaikan dua golongan yang bergaduh.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
dengan menggunakan panduan-panduan
diatas, orang yang menyadari ada padanya sifat bakhil, boleh coba
melatih diri untuk mengubahnya. Bila ada saja peluang untuk
bersedekah dan sebagainya, jangan dibiarkan begitu saja. Paksalah
hati untuk mengeluarkan harta atau bertindak memberi kebaikan kepada
orang lain.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Diwaktu-waktu rasa bakhl itu terasa
kuat bergantung dihati, waktu itulah perlawanan mesti dihebatkan.
Keluarkan apa-apa yang disayangai itu segera dan banyak-banyak.
Latihan ini akan jadi lebih berkesan kalau kita sanggup mengeluarkan
harta itu semasa kita sendiri kekurangan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Katakanlah kita didatangi oleh
peminta-peminta. Diwaktu itu kita hanya ada Rp. 5000 didalam saku.
Waktu itu paksa hati supaya mengeluarkan separuh dari yang ada.
Tentulah berat, tetapi keluarkan juga. Insya Allah, kalau ini sanggup
kita buat selalu, kita akan jadi seorang pemurah dan rasa bakhil akan
lenyap terus dari hati kita.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sifat takabur, sombong dan
bermegah-megah adalah mazmumah yang patut sangat dikikis segera.
Kalau tidak ia akan menutup semua jalan-jalan kebaikan yang mungkin
bagi manusia. Hampir semua dari kita ada sifat sombong atau ego ini.
Dan untuk membuangnya adalah susah sekali. Imam Ghazali berkata bahwa
sifat ego itu hampir-hampir mustahil dapat dibuang semuanya dari jiwa
manusia. Bagaimanapun kita perlu berusaha untuk mengurangkannya. Kita
mesti coba merendah diri dengan memaksa hati untuk merasa dan
mengakui kelemahan atau kekurangan kita sebagai manusia biasa. Dalam
perselisihan pendapat atau keributan misalnya, coba rasakan kesalahan
itu adalah pihak kita. Atau akuilah bahwa kita juga turut bersalah.
Bukankah ada pepatah mengatakan, “Bertepuk sebelah tangan masakan
berbunyi.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
kalau kita mampu dan berani mengakui
kesalahan, akan mampu pulalah kita minta maaf. Dan hanya dengan
meminta maaf saja dosa kita sesama manusia akan terhapus. Oleh itu
perlu sangatlah kita melatih diri untuk melawan sifat sombong
(takabur) itu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Latihan yang lebih berkesan dari yang
disebut diatas ialah biasakan diri tinggal bersama orang-orang yang
dipandang rendah oleh masyarakat. Orang-orang susah, peminta sedekah,
orang cacat dan siapa saja yang setaraf, kita dampingi dan gauli.
Duduk, bercakap-cakap, makan minum dan tidur bareng bersama mereka.
Waktu itu jiwa ego kita akan memberontak dan tersiksa sekali. Timbul
rasa malu, kesal, terhina dan tersiksa sekali. Maklum kita sama
merasa orang lain mengejek dan merendah-rendahnya. Biarkan saja.
Bisikkan dihati, “memang kamu ini asalnya miskin dan hina. Berasal
dari tanah dan akan menjadi tanah. Datang ke dunia dulu tanpa seurat
benang dan sesen uang pun.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
kalaulah amalan ini dibiasakan, insya
Allah sifat ego itu sedikit demi sedikit akan dapat kita buang dari
hati dan ingatlah firman Allah :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karna sombong) dan janganlah kamu berjalan
dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak suka seseorang
yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman : 18)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Allah berfirman lagi :
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
satu golongan menghina golongan yang lain karena boleh jadi mereka
yang hina lebih baik dari mereka yang menghina. Dan jangan pula
wanita (menghina) wanita yang lain (karna) boleh jadi wanita yang
dihina lebih baik dari wanita yang menghina. (Al-Hujurat :11)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Janganlah kita berjalan dimuka bumi
dengan sombong karna kekuatan kita tentu tidak mungkin dapat membelah
bumi dan ketinggian kita tentu tidak dapat menyamai bukit.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Satu lagi penyakit hati yang saya
uraikan adalah takut, takut adalah penyakit jiwa yang perlu
diberantas. Kalau tidak, ia akan senantiasa mengancam manusia,
menyempit ruang hidup manusia, melemah malah terus menyekat kebebasan
dan kemerdekaan manusia.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Rasa takut yang menguasai hati akan
bertindak dalam berbagai bentuk, mengikut suasana yang dihadapi.
Takut hanti, takut harimau, takut ular, takut penjahat, takut miskin,
takut dikatain orang, takut menegakkan kebenaran, takut maksiat dan
takutkan Allah.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Diantara rasa takut yang dijelaskan
diatas ada rasa takut yang dilarang syariat, ada pula rasa takut yang
disuruh oleh syariat. Perlu diketahui bahwa kedua-dua jenis takut ini
tidak mungkin mengisi hati manusia dalam satu ketika. Kalau rasa
takut yang dilarang syariat ada dalam hati. Maka rasa takut yang
disuruh oleh syariat tiada. Sebaliknya kalau takut yang disuruh
syariat mengisi ruang hati maka takut yang dilarang hilang tempatnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Tujuan melawan nafsu yang dianjurkan
oleh syariat adalah untuk membuang segala rasa takut yang dilarang
untuk diganti dengan rasa takut yang disuruh. Puncak rasa takut yang
dikehendaki oleh syariat ialah rasa takut kepada Allah. Dengan arti
takutan segala azab yang dijanjikan di dunia apaagi di akhirat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk itu, kita mesti melawan nafsu
yang takut pada hantu, momok dan sebagainya. Setiap kali kita
terserempak dengan suasana itu, jangan kita mengalah dengan nafsu.
Kuatkan hati dan tanamkan keyakinan bahwa Allah saja yang layak kita
takuti. Selebihnya itu lain hanyalah makhluk seperti kita yang tidak
ada kuasa apa-apa.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk lebih berkesan, coba ditengah
malam kita pergi sendirian ditanah perkuburan atau tempat-tempat yang
seram. Masya Allah! Tentulah takut. Takut itulah yang mesti kita
lawan. Lawan dengan iman dan ilmu yang ada bahwa tidak ada suatu
kuasa pun yang boleh memberi kesan melainkan kuasa dan izin Allah.
Isikan hati waktu itu dengan dzikrulah. Sadar dan yakinkan diri bahwa
Allah senantiasa bersama, Allah itu bersama kita. Allah sedang
melihat apa yang kita lakukan, Allah maha mendengar apa yang kita
katakan. Allah maha mengetahui segala masalah hati kita. Allah maha
penolong, pembantu, penyelamat dan kasihan belas pada hamba-Nya yang
mau mengikut jalanNya. Firman Allah : “Orang-orang yang
bermujahadah (berjihad) pada jalan kami, akan kami tunjukkan jalan
kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang yang berbuat
baik. (Al-Ankabut :69)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Lakukan latihan ini dengan tawakal dan
doa yang sungguh-sungguh, agar Allah merestui dan memudahkan
perjalanan kita dalam membuang rasa takut itu, dan diganti dengan
ingatan dan keyakinan hanya pada-Nya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bagi orang-orang yang ingin menegakkan
kebenaran tetapi takut dikata orang, takut dihina, takut di benci dan
disingkirkan, juga wajib bermujahadah. Lawanlah rasa takut yang
begitu dengan bertindak melakukan amalan tersebut. Misalnya kita
takut hendak mengantar anak belajar di sekolah agama dengan alasan
takut tidak dapat kerja, gelap masa depan disamping takut kan hidup
yang kononnya ketinggalan zaman.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Cara melawannya ialah antarkan saja
anak ke sekolah agama yang bimbingan itu. Kuatkan hati, pejamkan
mata, pekakkan telinga dan lepaskan si anak pergi. Apa saja yang
dibisikan nafsu dan syaitan kita lawan, jangan layani. Tawakal dan
berdoalah kepada Allah semoga usaha ini di restui oleh Allah bukakan
jalan-jalan kemenangan pada kita di dunia dan akhirat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Bagi orang-oarang yang tidak melawan
hawa nafsu, imannya tidak mungkin dapat bertambah, malah makin
berkurang. Sama dengan mereka sadar atau tidak mereka telah
diperhambakan oleh nafsu, mendapat kecelakaan dan kutukan Allah di
dunia dan akhirat.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebenarnya apa yang ditakuti, baik
hantu, maupun kemiskinan atau penghinaan orang pada hakikatnya tidak
wujud sama sekali. Adakah hantu yang bertugas mencekik dan membunuh
orang? Benarkah orang yang bersekolah agama miskin dan hina?
Renungilah dan hayatilah hakikat ini. Kemudian sesuaikan pula dengan
firman Allah: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu tolong
Allah, Allah akan menolongmu dan Dia akan menetapkan kedudukanmu
(Muhammad: 7)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Demi Allah yang tidak akan mangkir
janji, yakinlah bahwa setiap usaha yang bertujuan mancari
keridhaan-Nya pasti mendapat jaminan dan dimuliakan .
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seperkara yang harus kita sadar bahwa
Allah yang Maha Pemurah dan Pengasih itu senantiasa bersedia untuk
menolong siapa saja dari hampa-Nya.Ini karena telah ditetapkan-Nya
bahwa untuk mendidik hati dan menambah iman itu perlu kita banyakkan
latihan melawan nafsu, maka Allah sendiri selalu memberi peluang pada
kita untuk berbuat begitu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Mehnah atau ujian dari Allah yang
selalu menimpa kita seperti miskin, sakit, kematian, kesedihan,
kecacatan anggota, kekurangan rupa paras, lemah, bodoh, kata nista
dan hasad dengki orang, bencana alam dan lain-lain kesusahan dan
penderitaan adalah peluang yang Allah berikan untuk kita
bermujahadah. semakin tinggi taraf iman seseorang semakin banyaklah
ujian yang akan Allah datangkan. Demikian maksud sabda Rasulullah :
“Bala paling berat akan ditimpa pada Nabi-nabi kemudian yang lebih
mulia (aulia-aulia), kemudian yang lebih mulia selepasnya (ahli-ahli
sufi) dan akhirnya diuji seseorang sesuai iman masing-masing.
(Riwayat Bukhari, Ahmad dan Tarmizi)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila jiwa dihimpit dengan
kesusahan-kesusahan,artinya nafsu tercabar. Nafsu bakhil, sombong,
penakut, dan lain-lain mazmumah itu menjadi sakit dan tersiksa setiap
kali ditimpa ujian. Siapa saja, Islam atau kafir selagi hamba Allah,
pasti merasakan demikian. Bagi orang-orang yang beriman, mereka sadar
maksud Allah berbuat begitu. Setiap kali ditimpa ujian, ia
cepat-cepat memberitahu hatinya bahwa kalau ia sabar dan redha dengan
ujian itu ia pasti akan mendapat satu dari pada dengan ujian itu ia
pasti akan mendapat satu daripada dua:
</div>
<ol>
<li>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Penghapus dosa atau
</div>
</li>
<li>
Kasih sayang Allah dan pangkat derajat Syurga
<br />
</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila itu diyakini sungguh-sungguh,
bagi kita yang bertaraf iman ilmu tentu akan sanggup bermujahadah,
memaksa nafsu untuk merasa tidak ada apa-apa dan tenang dengan
penderitaan itu. Katalah kita miskin, maka pujuklah hati untuk tidak
rasa apa- apa dengan kemiskinan. Kajilah kebaikan yang diperolah oleh
orang miskin, didunia maupun di akhirat. Misalnya di dunia kita
beruntung, tidak tamak, tidak bertanggung jawab membantu oran lain
.Di akhirat pula hisab di kurangkan dan syurga dipercepatkan.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Kemudian ajaklah hati untuk menerima
pemberian Allah itu dengan ridha, tanpa kesal dan berburuk sangka
dengan Allah. Yakinlah bahwa Allah cukup tahu kenapa kita perlu
miskin, sebab itu Dia berbuat demikian. Dan kita pula cukup lemah
untuk mengetahui hakikatnya apa lagi untuk menangkisnya.Umpama baju,
yang tidak pernah tau kenapa ia kadang-kadang di basuh, kadang-kadang
di gosok, kadang-kadang dijahit, kadang-kadang dipakai dan
kadang-kadang di buang.Maka begitulah kita, karena jahilnya kita
tentang rahasia diri dan hati sendiri maka amat munasabahlah untuk
kita ridha dan sabar dengan ketentuan Allah kepada kita.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Memang diperingkat mujahadah, hati
masih sakit dan tidak puas hati. Jagalah supaya kita tidak gelisah,
tidak mengungkit-ungkit, tidak mengadu-ngadu dan tidak buruk sangka
terhadap Allah. kalau sifat ini dapat dikenalkan, insya-Allah peluang
untuk meningkatkan iman adalah besar. Sebaliknya kalau setiap ujian
dihadapi dengan keluh kesah, kebimbangan, tidak sabar, dan buruk
sangka terhadap Allah, bersedialah untuk menanggung kegelisahan jiwa
yang lebih perih dan penderitaan di akhirat yang amat pedih.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Keimanan yang tertinggi di kalangan
para Nabi dan orang-orang Muqarrobin menjadikan mereka itu lebih
senang hidup dalam kesusahan dari pada kesenangan. Mereka lebih
inginkan kekurangan daripada kecukupan. Sebagai bukti lihat doa
Rasulullah saw: “Wahai Tuhan, hidupkan aku dalam kemiskinan,
matikan aku dalam kemiskinan dan kumpulkan aku dalam syurga bersama
orang-orang miskin. (Riwayat At Tarmizi)
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sayidina Ali dalam sejarah hidupnya
pernah di satu ketika hanya memiliki sebiji kurma untuk berbuka
puasa. Namun tiba-tiba datang peminta sedekah meminta makanan dan
terus diberikannya kurma yan sebiji itu.
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Seorang perempuan di zaman Rasulullah
yang mempunyai tiga orang anak lelaki, sanggup melepaskan semua
anaknya ke medan perang. Dia senyum ketka anak sulung dan anak
keduanya mati syahid dimedan perang. Tetapi menangis bila diberitahu
anak bungsunya juga syahid.Bila ditanya kenapa dahulu senyum,
sekarang menangis? Beliau menjawab: “Aku sedih karena tiada lagi
anak yang boleh ku korbankan untuk jihad fisabilillah.”
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Coba bandingkan kemampuan mereka dalam
bukti diatas dengan kemampuan kita. Kemudian carilah faktor penting
yang menjadikan perbedaan itu. Apabila disadari bahwa imanlah
puncaknya maka tiada jalan lain untuk kita sampai setingi mereka
selain dari membanyakkan latihan mujahadah dalam segala
peluang-peluang yang Allah sediakan. Mujahadah melenyapkan segala
mazmumah yang bermacam-macam. (Sumber Buku “Bagaimana menjadi wali”
dengan sedikit edit kata-kata)
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-67211405928498322232013-02-12T07:37:00.002-08:002013-02-12T07:37:28.695-08:00Bagaimana menjadi wali bag. 1Firman Allah :
<br />
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
“Ingatlah bahwa
sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada kekhawatiran atas mereka dan
tidak pula berdukacita. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan
senantiasa bertaqwa. Bagi mereka itu berita gembira dalam kehidupan
didunia dan kehidupan akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji
Allah.Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (Yunus
62-64)
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk jadi wali nikah
memang mudah, tetapi untuk menjadi wali Allah seperi yang tertera
dalam ayat Al Quran di atas, seseorang itu perlu beberapa proses
pembedahan ke arah pembersihan rohani sama ada secara langsung dari
Allah atau pun melalui proses mujahadah dibawah pimpinan guru mursyid
yang dinamakan suluk.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Firman Allah :
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
“Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya. (Asy syams :9)
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Proses pembedahan ini
bukanlah mudah untuk ditempuh atau ditanggung. Ia jauh lebih payah
dan sakit daripada pembedahan zahiriah untuk membuang penyakit
zahiriah. Banyak yang gagal tetapi bagi mereka yang menang,mereka
memperolehi segala janji Allah yaitu kehidupan gembira di dunia dan
kehidupan gembira di akhirat.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Secara umum terdapat dua
cara untuk menjadi wali: Pertama melalui Mauhibah (pilihan terus dari
Allah ) dan Kedua melalui suluk (melalui proses mujahadah dibawah
pimpinan guru mursyid). Menjadi wali melalui Mauhibah ibarat
seseorang yang bercita-cita untuk menuju ke sebuah pulau dan boleh
sampai dengan sekedip mata tanpa menaiki sampan dan menempuh bahaya
dilautan.Menjadi wali melalui suluk ibarat seorang yang bercita-cita
untuk menuju ke sebuah pulau tetapi terpaksa melalui segala rintangan
di lautan yang kadang-kadang bahayanya diluar daripada jangkauan
akal.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Pertama :Menjadi Wali
melalui Mauhibah.(pilihan terus dari Allah )
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Golongan ini dinamakan juga
dengan panggilan Murad “ Orang yang dikehendaki.” Mereka
dikehendaki mendapat petunjuk terus dari Allah untuk menjadi
kekasih-Nya tanpa melalui pimpinan guru mursyid atau tanpa melalui
proses mujahadah yang lama.Menjadi wali melalui Mauhibah tidak perlu
diperbahas panjang lebar karena itu adalah urusan Allah.Allah yang
berhak menentukan mana satu hamba yang dicintai untuk diangkat
menjadi wali tanpa campur tangan dari manusia .Selalunya golongan
Murad (orang yang dikehendaki) memiliki amalan tersembunyi yang
relatif tetapi sungguh istimewa bagi pandangan Allah.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Antara yang paling jelas
dalam sejarah ialah pemilihan seorang rahib Kristian dari
Konstantinople menjadi wali.Allah mengangkat rahib tersebut menjadi
kekasih-Nya atas sebab kebersihan jiwanya meskipun masih beragama
Kristian.Setelah beliau mengucap dua kalimah syahadah terus diangkat
menjadi wali.Sabda Rasulullah:
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
“Sesungguhnya Allah Taala
tidak melihat pada tubuh dan rupa kamu (gambaran lahir kamu) tetapi
dia melihat pada hati kamu. (Riwayat Muslim)
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Uwais Al Qarni adalah
termasuk dari golongan wali yang dipilih secara Mauhibah. Rasulullah
tidak pernah bertemu dengan Uwais tetapi segala hal-ihwal Uwais
diketahui karena Rasullah telah mendapat perkhabaran dari langit.
Rasulullah telah berpesan kepada sahabat:
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
“Hai Umar dan hai Ali,
apabila nanti kamu menemui Uwais Al Qarni, mintalah kepadanya supaya
ia meminta ampun untuk kamu berdua kepada Allah karena orang yang
makbul doanya”
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Uwais adalah sebaik-baik
tabi'in (Afdolul Tabi'in). Tidak terkenal dibumi tetapi terkenal
dilangit. Hanya orang tertentu saja yang mengenalinya.Ia ibarat
permata yang hanya dikenali oleh jauhar (jiwa). Sejak dari kecil,
Uwais hanya hidup dengan minum air mentah dan makan temar. Uwais
sangat kuat beribadah tetapi apabila datang panggilan jihad, beliau
terus melompat laksana singa yang garang.Beliau telah berperang
melawan Romawi Timur dan mempertahankan Sayidina Ali bin Abu Talib
dalam peperangan Siffin.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Orang bertanya kepada Uwais
: “Bagaimana tuan dapat sampai kepada kedudukan yang demikian
tinggi?” Jawabannya: “ Saya hidup pada maqam takut kepada Tuhan.
Manakala seseorang itu telah sampai ke sini, iapun akan takut kepada
Tuhan seperti berdosa membunuh semua manusia.”
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Demikian juga dengan
pemilihan Bisyru Al Haafi (Bisyru yang tidak beralas kaki) sebagai
wali melalui Mauhibah.Bisyru pada awalnya adalah seorang hartawan di
Baghdad. Hidupnya siang dan malam hanya semata-mata berpoya-poya
dengan kemewahan, arak dan wanita.Cahaya Allah melimpah kehatinya
hanya disebabkan teguran dari seorang tamu yang tidak dikenali yang
telah menimbulkan rasa keinsafan.Sedang Bisyru menghirup nikmat dunia
dengan galaknya, tiba-tiba datang tamu tersebut lalu mengetuk pintu
rumahnya dengan keras sekali.Seorang jariyah (Hamba wanita) telah
keluar untuk melihat siapakah yang datang.Tamu itu bertanya kepada
jariyah : “Yang empunya rumah ini orang merdeka atau hamba?”
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Jariyah itu pun menjawab,
“Seorang merdeka dari golongan pertuanan”
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
“Engkau telah berkata
benar,” kata tamu lagi setelah mendengar jawaban dari jariyah.
“Kalau ia seorang hamba tentu ia akan melakukan adab-adab seorang
yang hamba bahkan ia akan meninggalkan segala macam permainan yang
sia-sia itu karena takut akan Tuhannya.”
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Setelah itu tamu tersebut
pun berlalu. Kata-kata dari tamu yang tidak dikenali itu telah
disampaikan oleh jariyah kepada Bisyru.Di saat itu juga hati Bisyru
bergoncang dan beliau terus mengejar orang itu sampai terlupa untuk
memakai sepatu sehingga akhirnya hayatnya. Justru itu lah Bisyru
mendapat gelaran Al Haafi atau ' yang tidak beralas kaki '
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Akhirnya tamu yang dicari
ditemui lalu Bisyru meminta ia mengulangi kata-katanya. Apabila
diulang, maka bertambahlah kuatlah kegoncangan hatinya. Lantaran itu,
Bisyru telah melangkah kaki meninggalkan segala kegembiraan dunia
untuk mencari ketenangan yang hakiki.Bisyru tidak lagi menjadi budak
duniawi, tetapi menjadi orang yang merdeka.Disebabkan Bisyru
menyerahkan dirinya kepada Allah maka Allah berikan perlindungan-Nya.
Allah juga telah pancarkan cahaya iman dan kelezatan keyakinan kepada
Bisyru.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Bisyru telah berjaya
menguasai dunia karena beliau telah berjaya menguasai nafsunya dengan
petunjuk terus dari Allah. Bisyru telah menjadi seseorang sufi yang
besar karena ilmunya adalah cahaya dari Allah. Derajat yang diperoleh
oleh Bisyru secara tidak langsung telah menimbulkan penghormatan
orang ramai terhadapnya termasuk khalifah Al Makmun yang memerintah
ketika itu.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Pemilihan wali melalui
Mauhibah tidak terbatas kepada kalangan mereka yang mempunyai rekod
baik sahaja. Ada yang dipilih setelah bergelumang dengan kehidupan
duniawi dan ada yang dipilih sejak dari kecil lagi seperti pemilihan
Abu Yazid Al Bistami. Abu Yazid mendapat pengawalan dari Allah sejak
dari dalam kandungan ibunya lagi. Apabila ibunya diberi makan halal
maka dengan mudah tangan ibunya mengambil makanan tersebut. Tetapi
apabila diserahkan kepada ibunya makanan yang tidak pasti halalnya
maka secara spontan tangan ibunya menolak.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Pengawalan dari Allah
terhadap Abu Yazid berterusan dalam proses perbesarannya sehinggalah
sampai nur ilahi kepadanya sudah baligh. Sepanjang hayat Abu Yazid
dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah SWT. Begitulah pemilihan
secara Mauhibah terhadap Abu Yazid Al Bustami seorang islam sufi yang
tidak boleh kita pertikaikan karena itu adalah termasuk urusan Allah.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Ramai lagi wali-wali Allah
yan dipilih secara Mauhibah tidak ditulis di dalam buku ini seperti
ramainya wali-wali yang melalui suluk untuk menuju kepada Allah swt.
Ada di antara mereka yang tertonjol namanya pada masyarakat umum dan
ada yang hanya diketahui oleh Allah swt.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Kedua : Menjadi Wali melalui
suluk. (Melalui proses mujahadah di bawah pimpinan guru mursyid)
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Golongan ini dinamakan juga
dengan panggilan murid yaitu orang yang berkehendak ataupun salik
yaitu orang yang melalui suluk. Mereka bukan dipilih secara Mauhibah
tetapi mereka memilih jalan untuk menjadi kekasih Allah dengan
menempuh segala rintangan.menjadi wali melalui cara kedua inilah yang
hendak kita perbincangkan secara serius sebab jalan ini terbuka luas
kepada sesiapa yang berminat sampai orang yang hidupnya selama ini
penuh dengan kejahatan sekalipun.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Jalan yang ditempuh untuk
menjadi wali Allah boleh dikiaskan dengan jalan untuk menjadi wali
nikah. maksudnya mesti ada kedudukan yang munasabah. Diantaranya,wali
nikah hendaknya memiliki anak perempuan dan anak perempuan itu pula
mestilah dari nikah yang sah. Kemudian ada lelaki yang mau mengawini
anak perempuannya, dan anak perempuannya pula bersetuju ntuk
dinikahkan dengan lelaki tersebut. Ia pula bersetuju untuk menikahkan
mereka. Pendek kata dalam semua hal karna ada persetujuan antara si
ayah, anak perempuan dan pengantin lelaki.
</div>
<div align="LEFT" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk difahami dengan lebih
jelas, seorang yang ingin menjadi wali Allah mesti ada persediaan
terlebih dahulu .Diantaranya : mempunyai hubungan dengan Allah
melalui iman yang sah, meninggalkan larangan Allah yang yang haram
serta makruh dan melaksanakan perintah wajib serta sunat, mengawal
diri dari perangkap hawa nafsu dan syaitan. kesimpulannya untuk
menjadi wali, jalan awalnya ialah dengan mujahadatunnafsi. Apabila
nafsu dapat dipatahkan maka syaitan tidak ada jembatan untuk meniti
didalam badan dan dengan yang demikian maka mudahlah iman
dipertingkatkan. (Sumber Buku Bagaimana Menjadi Wali).
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-36340045778127980972012-09-22T22:21:00.002-07:002012-09-22T22:21:48.665-07:00SHOLAWAT SULTHON (SHOLAWAT YANG SENILAI DENGAN 100 RIBU SHOLAWAT)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-aXl51--k_t8/UF6b1IKGCcI/AAAAAAAAA_w/MdJ-7yh1U3Q/s1600/sholawat.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-aXl51--k_t8/UF6b1IKGCcI/AAAAAAAAA_w/MdJ-7yh1U3Q/s320/sholawat.JPG" width="218" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_505e9c31a2ab24b34860417">
SHOLAWAT SULTHON (SHOLAWAT YANG SENILAI DENGAN 100 RIBU SHOLAWAT):<br />
Diriwayatkan bahwa Sulthon Mahmud AI Gornawiy, Beliau di awal
pemerintahannya duduk setelah Sholat subuh sibuk membaca sholawat kepada
Nabi Muhammad SAW sebanyak 300 ribu x (kali) sampai siang hari dan
orang-orang (Rakyatnya) duduk di pintu, menunggu 'keluarnya (Shulton
Mahmud) untuk menyelesaikan hajatnya setel<div class="text_exposed_show">
ah
keadaan ini berlangsung lama, maka Beliau melihat Nabi SAW di dalam
tidurnya Nabi mengatakan kepadanya "Apa ini pemanjangan waktu sehingga
rakyatmu telah menunggu keluarnya kamu"; maka Sulthon Mahmud menjawab
saya duduk menghabiskan waktu lama karna saya bersholawat kepadamu dalam
jumlah tertentu (300 ribu kali) dan saya tidak berdiri sebelum selesai.
Maka Nabi Muhammad SAW mengatakan kepadanya "Ini menyusahkan Orang
lemah (Rakyatmu) dan yang punya hajat"; akan tetapi saya (Nabi) akan
mengajarkan kepadamu Sholawat yang ringkas, yang mana apabila kamu
membacanya satu kali sebanding 100 ribu kali, jadi kamu tinggal membaca 3
x kali saja sudah sebanding 300 ribu kali,, setelah itu kamu keluar
menemui rakyatmu untuk menyelesaikan urusan-urusan mereka, sehinggga
kamu mendapat pahala Sholawat 300 ribu kali dan mendapat pahala memberi
manfaat kepada Orang Muslimin, maka diapun (Sulthon Mahmud) mempelajari
Sholawat itu dari Nabi Muhammad SAW lalu dia mengamalkannya secara
rutin. Setelah itu Beliau melihat Nabi Muhammad SAW lagi yang kedua
kalinya dan Nabi SAW mengatakan kepadanya "Amalan apa yang kamu amalkan
sehingga kamu melelahkan Malaikat di dalam mencatat pahala amalanmu";
Maka beliau menjawab, Saya tidak mengamalkan sesuatu kecuali sholawat
yang Kau ajarkan kepadaku.<br /> * (Keterangan : Sumber ini didapat dari Kitab Al-Qirtos fi Manaqib Al Attas)<br /> <br /> #Terjemahan Sholawat Sulthon:<br />
“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi
Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah rahmatnya Allah. Ya Allah
limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarganya sebanyak jumlah keutamaan dari Allah. Ya Allah
limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarganya sebanyak jumlah ciptaan Allah. Ya Allah limpahkanlah
shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta
keluarganya sebanyak jumlah apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah. Ya
Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi
Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kemuliaan dari Allah. Ya
Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi
Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah huruf Kalamullah
(Kitab-Kitab Allah). Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada
junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kalimat
Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami
Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan. Ya Allah
limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepohonan. Ya Allah
limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun. Ya Allah
limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan. Ya
Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi
Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah yang dinaungi kegelapan
malam dan diterangi oleh benderang siang. Ya Allah limpahkanlah shalawat
serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya
sebanyak jumlah orang yang telah bershalawat kepadanya. Ya Allah
limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang belum bershalawat
kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan
kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas
makhluk ciptaan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada
junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa
yang ada di seluruh langit. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam
kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah
tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat. Dan segenap
shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan
para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semoga tercurah atas junjungan
para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga,
pemberi syafa’at orang-orang yang berdosa, Nabi Muhammad dan juga atas
keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli
baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para
syuhada dan orang-orang soleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah
seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang
Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang
mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta."</div>
</div>
<span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList"><span class="fcg"></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-63259313290294309902012-04-21T19:40:00.001-07:002012-04-21T19:40:21.042-07:00Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy<div style="text-align: justify;">
Dikisahkan, bahwasanya di waktu
Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar
seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya
Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah,
dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada
di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti
diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya
seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.
Orang itu Ialu berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang
sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi?
Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan
aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”</div>
<a name='more'></a><span id="more-93"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
Mendengar kata-kata orang badwi itu,
Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali
Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau
beriman kepadanya?”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya percaya dengan mantap atas
kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan
perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang
Arab badwi itu pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya:
“Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu
nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti
tidak percaya kepada dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab
Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w.
Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya
berkata kepadanya:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat
serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya
kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi
seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi
demi membawa berita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun
membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam
mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab
itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah
bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang
semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah
menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula
berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>“Demi keagungan serta kemuliaan
Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba
pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu.
“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya
kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba
akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu.
‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan
memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia
memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula
betapa kedermawanannya!’</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu,
maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya
kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi
Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan
salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis!
Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan
tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa
Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan
kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan
menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi itu,
mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan
keharuan dirinya.</div>
<em>Source : Himpunan kisah-kisah teladan</em><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-24225044208294984512012-04-19T06:18:00.000-07:002012-04-19T06:18:29.493-07:00(kisah hikmah) Hadiah Malam JumaatPada suatu malam bertepatan malam Jumaat Salih Al Mazi pergi ke masjid jamik untuk mengerjakan solat subuh.<br />
Kebiasaannya ia berangkat awal sebelum masuk waktu subuh dan melalui sebuah pekuburan. Di situ Salih duduk sekejap sambil membaca apa-apa yang boleh mendatangkan pahala bagi ahli kubur memandangkan waktu subuh masih lama lagi.<br />
Tiba-tiba dia tertidur dan bermimpi melihat ahli-ahli kubur keluar beramai-ramai dari kubur masing-masing. Mereka duduk dalam kumpulan-kumpulan sambil berbual-bual sesama mereka. Al Mazy ternampak seorang pemuda ahli kubur memakai baju kotor serta tidak berkumpul dengatn ahli-ahli kubur yang lain. Dia duduk seorang diri di tepi kuburnya dengan wajah murung, gelisah kerana sedih.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Tidak berapa lama kemudian datang malaikat membawa beberapa talam yang ditutup dengan saputangan. Seolah-olah seperti cahaya yang gemerlapan. Malaikat mendatangi para ahli kubur dengan membawa talam-talam itu, tiap seorang mengambil satu talam dan dibawanya masuk ke dalam kuburnya. Semua ahli kubur mendapat satu talam seorang sehingga tinggallah si pemuda yang kelihatan sedih itu seorang diri tidak mendapat apa-apa. Dengan perasaan yang sedih dan duka dia bangun dan masuk semula ke dalam kuburnya.<br />
Tapi sebelum dia masuk Al Mazy yang bermimpi segera menahannya untuk bertanyakan keadaannya. “Wahai hamba Allah ! Aku lihat engkau terlalu sedih mengapa ?” tanya Salih Al Mazy.<br />
“Wahai Salih, adakah engkau lihat talam-talam yang dibawa masuk oleh malaikat sebentar tadi?” tanya pemuda itu.<br />
“Ya aku melihatnya. Tapi apa benda di dalam talam-talam itu ?” tanya Al Mazy lagi.<br />
Si pemuda menerangkan bahwa talam-talam itu berisi hadiah orang-orang yang masih hidup untuk orang-orang yang sudah mati yang terdiri dari pahala sedekah, bacaan ayat-ayat suci Al Quran,bacaan Ratib-Ratib dan doa. Hadiah-hadiah itu selalunya datang setiap malam Jumaat atau pada hari Jumaat.<br />
Si pemuda kemudian menerangkan tentang dirinya dengan panjang lebar. Katanya dia ada seorang ibu yang masih hidup di alam dunia bahkan telah berkahwin dengan suami baru.Akibatnya dia lupa untuk bersedekah untuk anaknya yang sudah meninggal dunia sehingga tidak ada lagi orang yang mengingati si pemuda. Maka sedihlah si pemuda setiap malam dan hari jumaat apabila melihat orang-orang lain menerima hadiah sedangkan dia seorang tidak menerimanya.<br />
Al-Mazy sangat kasihan mendengarkan cerita si pemuda. lalu ia bertanya nama dan alamat ibunya ia dapat menyampaikan keadaan anaknya. Si pemuda menerangkan sifat2 ibunya. Kemudian Al Maizy terjaga.<br />
Pada sebelah paginya Al Maizy terus pergi mencari alamat ibu pemuda tersebut. Setelah mencari kesana kemari beliaupun berjumpa ibu si pemuda tersebut lantas menceritakan perihal mimpinya. Ibunya menangis mendengar keterangan Al maizy mengenai nasib anaknya yang merana di alam barzah. Kemudian ia berkata :”Wahai Salih ! Memang betul dia adalah anakku. Dialah belahan hatiku, dia keluar dari dalam perutku. Dia membesar dengan minum susu dari dadaku dan ribaanku inilah tempat dia berbaring dan tidur ketika kecilnya.”<br />
Al Maizy turut sedih melihat keadaan ibu yang meratap dan menangis penuh penyesalan kerna tidak ingat untuk mendoakan anaknya selama ini. “Kalau begitu saya mohon minta diri dahulu.” kata Al maizy lalu bangun meninggalkan wanita tersebut. Tatkala dia cuba untuk melangkah si ibu menahannya agar jangan pulang dahulu. Dia masuk kedalam biliknya lalu keluar dengan membawa wang sebanyak seribu dirham. “Wahai Salih, ambil wang ini dan sedekahkanlah untuk anakku, cahaya mataku. Insya Allah aku tidak akan melupakannya untuk berdoa dan bersedekah untukya selama aku masih hidup.”<br />
Salih Al Maizy mengambil wang itu Lalu disedekahkannya kepada fakir miskin sehingga tidak sesenpun dari seribu dirham itu yang tinggal. Dilakukannya semua itu sebagai memenuhi amanah yang diberi kepadanya oleh ibu pemuda tersebut.<br />
Pada suatu malam Jumaat di belakang selepas itu, Al Maizy berangkat ke masjid jamik untuk solat jamaah. Dalam perjalanan sebagaimana biasa ia singgah di perkuburan. Di situlah ia terlena sekejap dan bermimpi melihat ahli-ahli kubur keluar dari kubur masing2. Si pemuda yang dulunya kelihatan sedih seorang diri kini keluar bersama-sama dengan memakai pakaian putih yang cantik serta mukanya kelihatan sangat bercahaya dan gumbira.<br />
Pemuda tersebut mendekati Salih Al Maizy seraya berkata : “Wahai tuan Salih, aku ucapkan terima kasih kepadamu. Semoga Allah membalas kebaikanmu itu. Hadiah dari ibuku telah ku terima pada hari jumaat.” katanya lagi.<br />
“Eh, Engkau boleh mengetahui hari Jumaat ?” tanya Al Maizy.<br />
“Ya, Tahu.”<br />
“Apa tandanya?”<br />
“Jika burung-burung di udara berkicau dan berkata “Selamat selamat pada hari yang baik ini, yakni hari Jumaat.” Salih Al Maizy terjaga dari tidurnya. Ia cuba mengingati mimpinya dan merasa gumbira kerana sipemuda telah mendapat rahmat dari Allah disebabkan sedekah dan doa dari ibunya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
( sumber : https://www.facebook.com/notes/abdullah-putra-hinduan/kisah-wali-allah/217944001567120 )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-18430053421196264762012-04-10T07:55:00.005-07:002012-04-10T08:12:48.404-07:00Terjemahan Lengkap Kitab Maulid Al Habsyi (Simthud Durar)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-2QbkLqYGX6w/T4RNmImz91I/AAAAAAAAA94/djzTklB86OM/s1600/simthud+durar.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-2QbkLqYGX6w/T4RNmImz91I/AAAAAAAAA94/djzTklB86OM/s1600/simthud+durar.jpeg" /></a></div>Bacaan Shalawat<br />
<br />
Shalawat Pertama<br />
<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Selama cahaya bintang bersinar di ufuk<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Pemuka, penutup, dan hamba yang didekatkan<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Insan pilihan dan hamba yang terkasih<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Selama angin pertolongan mengembuskan pertolongan<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Selama unta masih berjalan di padang sahara<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan setiap orang yang bernasab kepadanya<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan setiap orang yang menjadi sahabatnya<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan ampunilah serta maafkanlah orang yang telah berbuat dosa<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan sampaikanlah semuanya kepada segala yang diinginkan<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan tempuhkanlah untuk kami jalan yang terbaik, ya Tuhan<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Perbaikilah dan mudahkanlah segala yang sulit<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Makhluk yang tertinggi dan terluas kedudukannya<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Hamba yang paling jujur yang menyampaikan kebenaran<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Manusia yang paling baik dan paling benar manhajnya<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW'0D<br />
Selama burung keberkahan berdendang dan bernyanyi<a href="" name="more"></a><br />
<a name='more'></a><br />
Shalawat Kedua<br />
<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Bulan purnama termulia yang bersinar di alam<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Penyeru terbaik yang mengajak kepada kebenaran<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Insan pilihan, yang benar dan dibenarkan<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Manusia yang paling manis dan paling benar tutur katanya<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Orang yang paling utama yang mewujudkan ketaqwaan<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Pemilik akhlaq dermawan dan setia<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan himpunkanlah setiap yang tercerai berai dari kumpulannya.<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Perbaikilah dan mudahkanlah segala yang terhambat<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Bukalah segala kebaikan yang terkunci<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan keluarganya serta yang cinta kepada Nabi<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan keluarganya serta yang merindukannya<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
dan yang berpegang dengan tali Nabi<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW<br />
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya<br />
<br />
Kisah Maulid<br />
<br />
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang<br />
Segala puji bagi Allah, yang amat teguh kekuasaan-Nya<br />
Amat jelas bukti-bukti kebenaran-Nya<br />
Terbentang luas kedermawanan dan kemurahan-Nya<br />
Mahatinggi kemuliaan-Nya, mahaagung kedudukan-Nya<br />
<br />
Diciptakan segalanya dengan penuh hikmah<br />
Lalu diliputinya dengan ilmu-Nya<br />
Dihamparkan bagi mereka limpahan karunia-Nya<br />
Dengan kadar pembagian yang ditentukan dalam kehendak-Nya<br />
Maka diutus kepada mereka, demi rahmat-Nya<br />
seorang termulia di antara makhluk-Nya<br />
terkemuka di antara hamba-hamba-Nya<br />
<br />
Iradah-Nya yang azali menghendaki<br />
Mencipta hamba yang amat dikasihi ini<br />
Maka tersebarlah pancaran kemuliaannya<br />
Di alam nyata ataupun tersembunyi<br />
<br />
Aduhai, betapa agung anugerah ini<br />
Dilimpahkan oleh Dia Yang Maha Pemurah,<br />
Maha Pemberi<br />
Betapa tinggi nilai keutamaan ini<br />
Datang dari Tuhan Sumber segala ihsan<br />
Karunia teramat sempurna<br />
Dalam bentuk insan terpuji<br />
Kehadirannya mengharumi segenap penjuru<br />
Menghiasnya dengan sulaman indah penuh keagungan<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
Allah Mahabenar bertajalli<br />
Dalam alam kudus-Nya yang amat luas<br />
Menetapkan penyebaran anugerah-Nya<br />
Pada yang dekat dan jauh tak terkecuali<br />
Maka hanya bagi-Nya segala puji<br />
Tiada terhingga bilangannya<br />
Tiada menjemukan pengulangan sebutannya<br />
Betapapun sering diulang-ulang<br />
Atas perkenan-Nya menampilkan di alam kenyataan<br />
Perwujudan semulia-mulia insan<br />
Agar seluruh makhluk beroleh kemuliaan<br />
Tiada terhingga<br />
Dengan rahasia keutamaan yang mengiringi kehadirannya<br />
Tersebar merata di seluruh alam semesta<br />
<br />
Maka tiada satu pun rahasia itu<br />
Menyentuh menyatu dengan qalbu yang sadar<br />
Kecuali pasti karena curahan karunia Allah<br />
Melalui insan tersayang ini<br />
<br />
Bahagia dan suka ria<br />
berdatangan merasuki qalbu<br />
menyambut datangnya kekasih Allah<br />
pembawa anugerah bagi seluruh manusia<br />
<br />
Mahaagung Dia yang telah memuliakan<br />
wujud ini dengan nur berkilauan<br />
meliputi semuanya<br />
dengan keriangan dan kecantikan<br />
<br />
Mencapai tingkat keindahan tertinggi<br />
menjulang mengangkasa<br />
dengan kemuliaannya<br />
<br />
Mata memandang penuh damba<br />
bentuk insan sempurna<br />
pengikis segala yang sesat<br />
Meski sesungguhnya<br />
keluhuran dan kesempurnaannya<br />
melampaui segala yang bisa dicapai<br />
pengetahuan yang mana pun jua…<br />
<br />
Mahasuci Allah, Tuhan Maha Pemurah<br />
Yang dalam kitab suci Al-Quran Al-Hakim<br />
Mengungkap berita gembira dengan firman-Nya,<br />
“Telah datang kepadamu<br />
Seorang rasul dari kalangan sendiri<br />
Ia selalu prihatin atas apa yang menimpamu<br />
Sangat ia inginkan kamu beriman<br />
Ia sangat penyantun, sangat penyayang...”<br />
<br />
Maka siapa saja yang sampai kepadanya<br />
berita gembira ini<br />
Serta menerimanya dengan hati dan pikiran sehat<br />
Niscaya ia beroleh petunjuk<br />
Ke arah jalan yang lurus<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah<br />
Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya<br />
Kesaksian terucapkan dengan lisan<br />
Mengungkap ketulusan dan kepatuhan<br />
Yang terkandung dalam hati sanubari<br />
Memperteguh tonggak-tonggak iman<br />
Yang tertanam jauh di dalam dada<br />
Rahasia hakikatnya tampak hanya bagi mereka<br />
Yang tulus patuh tiada sedikit pun ragu padanya<br />
<br />
Dan aku bersaksi bahwasannya<br />
Sayyidina Muhammad adalah hamba Allah<br />
Yang benar dalam ucapan dan perbuatannya<br />
Dan menyampaikan atas nama Allah<br />
Apa yang harus disampaikan<br />
Kepada hamba-hamba-Nya<br />
Tentang yang diwajibkan atau yang dianjurkan-Nya<br />
<br />
Dialah hamba Allah yang diutus<br />
Kepada penghuni alam seluruhnya<br />
Pembawa berita gembira di samping ancaman derita<br />
Maka ia pun menyampaikan risalah<br />
Dan menunaikan amanah<br />
Sehingga umat dalam jumlah besar<br />
Beroleh hidayah Allah dengan perantaraannya<br />
<br />
Jadilah ia pelita penerang dan bulan purnama<br />
Bagi pencari cahaya penembus kejahilan<br />
gelap gulita<br />
<br />
Aduhai, betapa agung karunia Allah<br />
dilimpahkan atas manusia<br />
Betapa luas nikmat Allah bertebaran hikmahnya<br />
Di lautan dan daratan luas merata<br />
<br />
Ya Allah, ya Tuhan kami<br />
Limpahkan shalawat dan salam<br />
Yang terbesar dan mencakup segalanya<br />
Teramat suci, luas jangkauannya<br />
Atas diri insan ini<br />
Yang dengan seksama memenuhi kewajiban<br />
perhambaan pada Tuhannya<br />
Dengan menyandang segala sifat sempurna<br />
Dan bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada Ilahi<br />
Serta menghadapkan diri kepada-Nya<br />
Dengan sebaik dan sesempurna cara<br />
<br />
Shalawat rahmat yang mengukuhkan<br />
Jalinan ikatan dengan pribadinya<br />
Bagi si pembaca shalawat atas dirinya<br />
Menjadikan hatinya terang benderang<br />
Tersentuh nur kecintaan dan kerinduan padanya<br />
Dan memasukkannya dengan inayah Allah<br />
ke dalam kelompoknya<br />
<br />
Demikian pula atas segenap keluarganya<br />
Serta para sahabatnya<br />
Yang menduduki puncak derajat yang tinggi<br />
Karena dekat kepadanya<br />
<br />
Dan bernaung di bawah bayang-bayang kemuliaan sejati<br />
Dengan mencintainya sepenuh hati<br />
<br />
Shalawat dan salam terus-menerus tiada hentinya<br />
Selama embusan angin mengharumi mayapada<br />
Menyebar sebutan indah mereka semuanya….<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Amma ba’du<br />
Manakqla iradat Allah dalam ilmu-Nya yang qadim<br />
Berkenan menampakkan inti kekhususan<br />
bagi manusia yang mulia<br />
Dengan keutamaan dan penghormatan<br />
Terwujudlah dengan kodrat gemilang<br />
Nikmat Ilahi yang luas merata<br />
Serta anugerah-Nya yang melimpah ruah<br />
<br />
Maka terkuaklah karsa cipta-Nya<br />
Di alam mutlak tiada berbatas<br />
Menyingkap “keindahan” disaksikan pandangan mata<br />
Mencakup segala sifat keindahan dan keelokan sempurna<br />
<br />
Dan berpindah-pindahlah ia dengan segala<br />
keberkahan<br />
Dalam sulbi-sulbi dan rahim-rahim yang mulia<br />
Tiada satu pun sulbi yang merangkumnya<br />
Kecuali beroleh nikmat Allah nan sempurna<br />
Laksana bulan purnama<br />
Berpindah-pindah dalam orbitnya<br />
Agar setiap tempat yang didiaminya<br />
Ataupun jalan yang dilaluinya<br />
Meraih kemuliaan tiada terhingga<br />
<br />
Demikianlah ditetapkan dalam suratan takdir azali<br />
Menampakkan rahasia nur ini<br />
Hanya dalam diri mereka<br />
Yang beroleh kekhususan dan keistimewaan<br />
Sehingga tiap kediamannya<br />
Selalu dalam sulbi-sulbi megah dan anggun<br />
Serta rahim-rahim yang suci bersih<br />
<br />
Sampai tiba saat ia datang ke alam nyata<br />
Sebagai manusia, tiada sama dengan manusia biasa<br />
Bagaikan nur cahaya benderang<br />
Penampilannya mencengangkan akal dan pikiran<br />
<br />
Maka tergeraklah jiwa dan semangat penulis ini<br />
Mencatat apa yang sampai kepadanya<br />
Tentang keajaiban nur mulia ini<br />
<br />
Meski lidah tak ‘kan mampu mengungkap<br />
sifat-sifatnya<br />
walaupun sekelumit atau lebih sedikit<br />
<br />
Tapi sekadar penawar hati para pendengar<br />
Yang termasuk kalangan khusus di antara<br />
kaum mukminim<br />
Dan penghibur mereka yang terpaut hatinya<br />
Pada pesona nur yang terang ini<br />
<br />
Sebab bagaimana mungkin<br />
Pena para penulis mampu melukis<br />
Tentang segala sesuatu yang bersangkutan<br />
Dengan manusia paling utama<br />
Di antara manusia seluruhnya<br />
<br />
Namun hatiku tergerak<br />
Menuliskan yang kuhafal selama ini<br />
Tentang riwayat hidup manusia termulia<br />
Di antara makhluk semuanya<br />
Juga tentang karunia agung yang dilimpahkan Allah<br />
Pada peristiwa kelahirannya<br />
Yang meliputi seluruh penghuni alam semesta<br />
Dan panji-panjinya yang berkibar megah<br />
Di segenap penjuru jagat raya<br />
Terus-menerus sepanjang pergantian hari, bulan, dan tahun<br />
Semuanya itu didorong semata-mata<br />
Oleh kegandrunganku pada pribadi luhur ini<br />
Serta kerinduanku ‘tuk mendengarkan selalu<br />
Sebutan sifat-sifatnya yang serba agung<br />
<br />
Dan kiranya Allah berkenan melipatgandakan<br />
manfaatnya<br />
Bagi si pembicara ataupun pendengarnya<br />
Sehingga keduanya ’kan memasuki pintu syafa’at<br />
Dan menghirup sejuknya kenikmatan itu<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Kini tiba saat penaku ini<br />
Menggoreskan yang digerakkan jari tanganku<br />
Yang bisa terjangkau oleh pikiran<br />
Tentang sifat hamba yang sempurna dan<br />
dikasihi ini<br />
serta perilakunya yang terluhur di antara<br />
semua perilaku<br />
<br />
Dan di sinilah sepatutnya kutuliskan<br />
Apa yang telah sampai ke pengetahuanku<br />
Tentang berita dan kisah insan tercinta ini<br />
Agar kalam dan kertas beroleh kemuliaan<br />
Pendengaran dan penglihatan pun berkesempatan<br />
Bertamasya dalam taman-tamannya yang indah<br />
mempesona<br />
<br />
Telah sampai kepada kami<br />
Dalam hadits-hadits yang masyhur<br />
Bahwa sesuatu yang mula pertama dicipta Allah<br />
Ialah nur yang tersimpan dalam pribadi ini<br />
Maka nur insan tercinta inilah<br />
Makhluk pertama muncul di alam semesta<br />
Darinya bercabang seluruh wujud ini<br />
Ciptaan demi ciptaan<br />
Yang baru datang ataupun yang sebelumnya<br />
<br />
Sebagaimana diriwayatkan Abdurrazzaq<br />
Dengan sanadnya yang sampai pada Jabir bin Abdullah Cl-<br />
Anshari, semoga Allah meridhai keduanya<br />
<br />
Bahwasanya ia pernah bertanya,<br />
“Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah<br />
Beri tahukanlah kepadaku tentang sesuatu<br />
Yang diciptakan Allah sebelum segalanya yang lain”<br />
Jawab beliau,<br />
“Wahai Jabir, sesungguhnya Allah<br />
Telah menciptakan nur nabimu, Muhammad,<br />
dari nur-Nya<br />
Sebelum sesuatu yang lain”<br />
<br />
Dan telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah<br />
Bahwasanya Nabi SAW telah bersabda,<br />
“Aku adalah yang pertama di antara para nabi dalam penciptaan<br />
Namun yang terakhir dalam kerasulan…”<br />
<br />
Banyak pula riwayat lain menyatakan<br />
Bahwa beliaulah yang pertama adanya<br />
Dan termulia di antara mereka semua<br />
<br />
Dan manakala “kebahagiaan abadi” menampakkan<br />
Pengamatannya yang tersembunyi<br />
Mengkhususkan manusia yang dipilihnya<br />
Dengan kekhususan yang sempurna<br />
Dititipkannya nur benderang ini<br />
Pada berbagai sulbi dan rahim yang dimuliakan<br />
di antara penghuni jagat raya<br />
Dan berpindah-pindahlah ia<br />
dari sulbi Adam, Nuh, dan Ibrahim<br />
Sehingga pada akhirnya<br />
Sampailah ia ke ayahandanya<br />
Yang terpilih menerima kehormatan tiada terhingga:<br />
Abdullah bin Abdul Muththalib yang bijak dan berwibawa<br />
Serta ibundanya, Aminah, yang mulia<br />
Yang selalu merasa aman dan tenteram<br />
Meski di tengah apa saja yang menggelisahkan<br />
<br />
Maka disambutlah ia oleh sulbi Abdullah<br />
Dan diteruskan kepada Aminah, istrinya<br />
Yang merangkumnya dengan penuh kasih sayang<br />
Demi menjaga dan memelihara mutiara amat berharga<br />
Dengan pertolongan Allah, yang selalu mendampinginya<br />
<br />
Ia pun mengandungnya di bawah pengawasan Allah<br />
Dengan segala kemudahan dan keringanan<br />
Tiada sedikit pun berat terasa<br />
Ataupun sakit diderita<br />
<br />
Bulan demi bulan berlalu<br />
Sampai hampir tiba saatnya<br />
Kandungan itu lahir ke alam nyata<br />
Agar luapan keutamaannya<br />
Menggenangi penghuni alam semesta<br />
Tebaran keluhuranya<br />
Melingkungi mereka semua<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Sejak berpaut padanya mutiara indah terpelihara ini<br />
alam seluruhnya bergemilang riang gembira<br />
di pagi hari maupun di kala senja<br />
dengan kian mendekatnya<br />
saat terbit cahaya peliat penerang ini<br />
<br />
Demikian pula semua pandangan mata<br />
Menatap bersama menanti kelahirannya<br />
Penuh kerinduan memungut permata baiduri tiada ternilai<br />
<br />
Binatang peliharaan Quraisy pun<br />
semuanya bagaikan menyeru dengan fasih kata-kata<br />
mengumumkan berita nan sempurna<br />
Setiap wanita yang mengandung di tahun itu<br />
niscaya ia melahirkan bayi lelaki<br />
Hal itu semua disebabkan<br />
berkah kemuliaan imam pembawa bahagia ini<br />
<br />
Demikianlah bumi dan langit<br />
Bergelimang wangi-wangian riang gembira<br />
Menanti lahirnya insan termulia<br />
Di antara segenap penghuninya ke alam nyata<br />
Setelah tersimpan sekian lama<br />
Dalam beberapa sulbi dan rahim berganti-ganti<br />
<br />
Maka berkenanlah Allah SWT<br />
Menampakkan karunia gemilang-Nya<br />
Pada wujud semesta ini<br />
Menghidangkan rahmah penghormatan dan kemuliaan<br />
Dengan kehadiran insan luhur ini<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
Dan ketika hampir tiba saatnya<br />
Kelahiran insan tercinta ini<br />
Gema ucapan selamat datang yang hangat<br />
Berkumandang di langit dan di bumi<br />
Hujan kemurahan Ilahi tercurah<br />
Atas penghuni alam dengan lebatnya<br />
Lidah malaikat bergemuruh<br />
Mengumumkan kabar gembira<br />
<br />
Kuasa Allah menyingkap tabir rahasia tersembunyi<br />
Membuat nurnya terbit sempurna di alam nyata<br />
Cahaya mengungguli segenap cahaya<br />
<br />
Ketepatan-Nya pun terlaksana<br />
Atas orang-orang pilihan<br />
Yang nikmat-Nya disempurnakan bagi mereka<br />
Yang menunggu detik-detik kelahirannya<br />
Sebagai penghibur pribadinya yang beruntung<br />
Dan ikut bergembira mereguk nikmat berlimpah ini<br />
<br />
Maka hadirlah dengan taufik Allah<br />
Sayyidah Maryam dan Sayyidah Asiyah<br />
Bersama keduanya datang mengiring<br />
Sejumlah bidadari surga<br />
yang beroleh kemuliaan agung<br />
Yang dibagi-bagikan oleh Allah<br />
atas mereka yang dikehendaki<br />
<br />
Dan tibalah saat yang telah diatur Allah<br />
Bagi kelahiran ini<br />
Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah<br />
Terang benderang menjulang tinggi….<br />
<br />
Dan lahirlah insan pemuji dan terpuji<br />
Tunduk khusyu’ di hadapan Allah<br />
Dengan segala penghormatan tulus dan sembah<br />
sujud<br />
<br />
Bacaan Mahallul Qiyam<br />
<br />
Alam bersinar-seminar bersuka ria<br />
menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad<br />
riang gembira meliput penghuninya<br />
sambung-menyambung tiada hentinya<br />
<br />
Bergembiralah, wahai pengikut Al-Quran<br />
burung-burung kemujuran kini berkicauan<br />
bersuluhlah dengan sinar keindahan<br />
mengungguli semua yang indah tiada bandingan<br />
<br />
Kini wajiblah bersuka cita<br />
Dengan keberuntungan terus-menerus tiada habisnya<br />
Manakala kita beroleh anugerah<br />
Padanya terpadu kebanggaan abadi<br />
<br />
Bagi Tuhan segala puji<br />
tiada bilangan mampu mencakupnya<br />
atas penghormatan dilimpahkan-Nya bagi kita<br />
dengan lahirnya Al-Musthafa Al-Hadi Muhammad<br />
<br />
Ya Rasulullah,<br />
selamat datang, ahlan wa sahlan<br />
Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu<br />
<br />
Ya Ilahi, ya Tuhan kami<br />
semoga Kau berkenan meberi nikmat karunia-Mu<br />
menyampaikan kami ke tujuan idaman<br />
demi ketinggian derajat Rasul di sisi-Mu<br />
<br />
Tunjukilah kami jalan yang ia tempuh<br />
agar dengannya kami bahagia beroleh kebaikan<br />
melimpah<br />
Rabbi, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu<br />
tempatkanlah kami di sebaik tempat di sisinya<br />
<br />
Semoga shalawat Allah meliputi selalu<br />
rasul termulia, Muhammad<br />
serta salam terus-menerus<br />
silih berganti setiap saat…<br />
<br />
Dan pada saat Nabi SAW dilahirkan ibunya<br />
Ia lahir seraya menunjukkan pandangan ke arah langit<br />
Bagai isyarat ia beroleh kemuliaan<br />
Serta kehormatan yang tinggi menjulang<br />
<br />
Adapun Maulid-nya hari Senin bulan Rabi’ul Awwal<br />
Tempat kelahiran serta makamnya di Al-Haramain<br />
<br />
Dan telah diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan<br />
Dalam keadaan telah terkhitan<br />
Bermata bagaikan bercelak<br />
Tali pusatnya telah terpotong bersih<br />
<br />
Semua itu terlaksana dengan kuasa qudrah Ilahi<br />
Berkat keluhuran kedudukannya, di sisi Tuhannya<br />
<br />
Dan bersamaan dengan waktu kelahirannya<br />
Tampak beberapa keajaiban<br />
Membuktikan bahwa ia insan termulia<br />
Di antara semua makhluk<br />
Paling utama di antara yang dikasihi Allah<br />
<br />
Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin ‘Auf<br />
dari ibunya bernama Syaffaa’<br />
(semoga Allah meriidhai keduanya),<br />
“Pada saat Rasulullah SAW dilahirkan oleh Aminah<br />
ia kusambut dengan kedua telapak tanganku<br />
<br />
Dan terdengar tangisnya pertama kali<br />
Lalu kudengar suara berkata,<br />
‘Semoga rahmat Allah atas dirimu.’<br />
Dan aku pun menyaksikan cahaya benderang di hadapannya<br />
Menerangi timur dan barat<br />
Hingga aku dapat melihat<br />
Sebagian gedung-gedung bangsa Rum<br />
<br />
Lalu kubalut ia dalam pakaiannya dan kutidurkan<br />
Namun tiba-tiba kegelapan dan ketakutan<br />
Datang meliputi diriku dari kananku<br />
Sehingga aku menggigil karenanya<br />
Dan kudengar suara bertanya,<br />
‘Ke mana ia kau bawa pergi?’<br />
‘Ke barat!’ jawab suara lainnya.<br />
<br />
Lalu perasaan itu menghilang dari diriku<br />
Namun sejenak kemudian kembali lagi<br />
Kegelapan dan ketakutan meliputi diriku<br />
Datang dari sebelah kiri<br />
Hingga tubuhku menggigil karenanya<br />
<br />
Dan kudengar lagi suara bertanya,<br />
‘Ke mana ia kau bawa pergi?’<br />
‘Ke timur!’ jawab suara lainnya<br />
<br />
Peristiwa itu melekat dalam pikiranku<br />
Sampai tiba saat beliau menjadi utusan Allah<br />
Maka aku pun termasuk di antara orang-orang pertama<br />
Yang mengikutinya dalam Islam…”<br />
<br />
Dan betapa banyak riwayat hidupnya<br />
Mencatat mu’jizat-mu’jizat besar<br />
Serta bukti-bukti gemilang tentang kenabiannya<br />
Yang semuanya menunjukkan tinggi kedudukannya<br />
di sisi Tuhannya<br />
Dan bahwa inayah Allah<br />
Di setiap saat menjaganya<br />
Dan bahwasanya dialah sebaik penunjuk<br />
Yang menunjukkan jalan yang lurus<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
Kemudian setelah sempurna kelahirannya<br />
Sesuai yang dikehendaki qudrat Ilahi<br />
Dan nur cahayanya yang terang<br />
Bertebaran di seluruh mayapada<br />
Berlombalah para inang pengasuh ingin menyusuinya<br />
Makin besar pula keinginan penghuni bumi memeliharanya<br />
<br />
Dan terlaksanalah kehendak Allah<br />
Mahaagung lagi Mahabijaksana<br />
Yang ditetapkan-Nya semenjak dahulu kala<br />
Bahwasanya Sayyidah Halimah paling utama<br />
Mendidik mengasuh insan tercinta ini<br />
Maka tatkala kedua matanya memandangnya<br />
Lalu terungkap rahasia qudrah Rabbaniyyah pada dirinya<br />
Tercurahlah keriangan dan suka cita dalam hatinya<br />
Menunjukkan ia beroleh kehormatan di sisi Allah<br />
Dalam kadar besar tiada terhingga<br />
<br />
Kasih sayangnya segera tertuju pada bayi mulia itu<br />
Seperti hanya para ibu terhadap putra kandungnya<br />
Dan besarlah keinginan ‘tuk menyusuinya<br />
Dengan harapan memperoleh berkahnya<br />
Yang tersebar luas meliputi alam semesta<br />
<br />
Ia pun mohon dari ibundanya yang mulia<br />
Agar menyerahkan padanya<br />
Tugas menyusui dan mengasuh, serta mendidiknya<br />
Dengan cinta kasih sayang sepenuhnya<br />
<br />
Maka diluluskan permohonan itu<br />
Setelah menyaksikan ketulusan ucapanya<br />
Dengan segala tanda yang meyakinkannya<br />
Mengenai cara pemeliharaan yang sempurna<br />
<br />
Segera Halimah membawanya pulang ke kampung<br />
Dengan hati riang dan ceria<br />
Diiring penjagaan Allah dan inayah-Nya<br />
Yang terus-menerus menyertainya<br />
<br />
Dalam perjalanan pulang itu<br />
Ia menyaksikan berbagai mu’jizat<br />
yang mengherankan<br />
dan membuatnya bertambah yakin<br />
betapa besar kemuliaan bayi yang bersamanya<br />
<br />
Unta tua dan keledai miliknya yang lemah<br />
tiada berdaya<br />
Kini berlomba mengalahkan yang lain dalam kafilahnya<br />
Air susu unta dan kambingnya<br />
Memancar deras dengan lebatnya<br />
Membuat takjub tiap orang melihatnya<br />
<br />
Dua tahun Nabi SAW tinggal bersama Halimah dan suaminya<br />
Selama itu keduanya menikmati berkah dan mu’jizat-mu’jizatnya<br />
Yang mengagumkan setiap mata yang menyaksikan<br />
dan rahasia hikmahnya tersebar merata di mana-mana<br />
<br />
Sampai pada suatu hari<br />
Keika sedang menggembala domba<br />
datang kepadanya beberapa malaikat<br />
Membawa penghormatan khusus baginya<br />
Yang keberkahannya meliputi umat manusia<br />
<br />
Mereka membaringkannya dengan hati-hati<br />
Lalu membelah dadanya dengan lemah lembut<br />
Dan mengeluarkan apa yang mereka keluarkan<br />
Lalu menyimpankan rahasia ilmu dan hikmah ke dalamnya<br />
<br />
Tiada suatu kotoran mengganggu<br />
yang dikeluarkan malaikat dari hatinya<br />
tapi mereka hanya menambahkan<br />
kesucian di atas kesucian….<br />
<br />
Dalam pada itu<br />
Beliau tetap dalam kekuatan dan ketabahan hati<br />
Menyaksikan tanda-tanda kebesaran kuasa Ilahi<br />
Yang dialami dalam dirinya sendiri<br />
<br />
Namun berita kejadian itu akhirnya<br />
sampai juga ke pendengaran Halimah yang baik hati<br />
<br />
Ia pun gelisah dan khawatir<br />
Akan bencana yang mungkin menimpa putranya itu<br />
Tidak diketahuinya bahwa ia dijaga oleh Tuhannya<br />
Dengan penjagaan amat sempurna<br />
<br />
Maka dibawanya pulang segera kepada bundanya<br />
Meski perpisahan itu berat terasa dalam hatinya<br />
namun semata-mata disebabkan kegundahan<br />
Dan kecemasan atas keselamatannya<br />
<br />
Padahal ia sebenarnya<br />
Dengan karunia Allah<br />
Dalam benteng penjagaan yang kokoh kuat<br />
Serta kedudukan amat tinggi dan mulia<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Rasulullah SAW tumbuh dengan sifat-sifat paling sempurna<br />
Dikelilingi selalu pemeliharaan Allah Maha Kuasa<br />
Serta diliputi rahmat-Nya berlimpah-limpah<br />
<br />
Ia tumbuh dalam sehari<br />
Seperti bayi lain dalam sebulan<br />
Keluhuran pribadinya tampak sempurna<br />
Sejak usianya yang amat muda<br />
Menjadi saksi bahwa dialah penghulu keturunan Adam<br />
semuanya<br />
<br />
Bintang-bintang kemujuran selalu bersamanya<br />
demikian pula segenap benda di alam ini<br />
menampakkan kesetiaan dan kepatuhan padanya<br />
<br />
Tiap kali ia “meniupi” penderita sakit<br />
Niscaya Allah melimpahkan kesembuhan baginya<br />
Tiap kali berdoa memohon hujan<br />
Niscaya Allah selalu menurunkannya<br />
<br />
Demikian keadaannya sehari-hari<br />
Sampai ia telah melewati masa mudanya<br />
Dan mencapai usia dewasa<br />
Saat itulah Allah mengkhususkannya<br />
Dengan kemuliaan hany! baginya seorang<br />
Dan turunlah Jibril Ar-Ruhul Amin<br />
Membawa kabar gembira dari Tuhan Seru Sekalian Alam<br />
<br />
Membacakan baginya ayat-ayat suci Al-Quran Al-Hakim,<br />
“… Dan sesungguhnya kepadamu telah diberikan Al-Quran<br />
dari hadirat Allah, Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”<br />
<br />
Adapun mula pertama diturunkan kepadanya<br />
Di antara ayat-ayat suci padat berisi<br />
Yang berasal dari hadirat Allah SWT ialah,<br />
“Bacalah dengan nama Tuhanmu<br />
yang mencipta manusia dari segumpal darah.<br />
Bacalah! Tuhanmulah yang paling mulia<br />
Yang mengajar dengan kalam<br />
Mengajar manusia apa yang tidak ia tahu….”<br />
<br />
Oh… betapa agungnya kabar gembira ini<br />
Karunia sempurna datang dari Allah<br />
Maha Pengasih lagi Maha Pemurah<br />
Ditujukan kepada insan mulia ini<br />
Lalu dikuatkan lagi dengan firman-Nya,<br />
“Ar-Rahman, Tuhan Maha Pemurah<br />
mengajarkan Al-Quran<br />
mencipta insan<br />
lalu diajarinya fasih perkataan…”<br />
<br />
Dan tiada syak lagi<br />
tentunya beliaulah<br />
insan yang dimaksud dengan pemberian ajaran itu<br />
dari hadirat Allah, Yang Maharahman dan Rahim<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
Adapun Nabi SAW<br />
Setelah kepadanya wahyu suci diturunkan<br />
Segera bertindak memikul beban dakwah dan<br />
tabligh<br />
Menyeru manusia ke jalan Allah dengan penuh<br />
kesadaran<br />
Yang diikuti dengan tulus dan patuh<br />
Oleh mereka yang berpikiran terang<br />
Di antara kaum Muhajirin dan Anshar<br />
Yang beroleh kehormatan tertinggi<br />
Mendahului yang lain memenuhi seruan ini<br />
Sesuai yang tercantum dalam takdir Ilahi<br />
<br />
Dan dengan tekad kuat Nabi tercinta ini<br />
Demikian pula para sahabatnya<br />
Allah berkenan menyempurnakan agama ini<br />
Dan dengan kepahlawanan mereka pula<br />
Allah menumpas habis kaum kafir dan ingkar<br />
<br />
Banyak sekali mu’jizat hebat berkaitan dengan dirinya<br />
Membuktikan bahwa dialah yang termulia<br />
Di antara penghuni bumi dan langit seluruhnya<br />
Di antaranya memperbanyak yang sedikit<br />
Kesembuhan si penderita sakit<br />
Ucapan salam terdengar dari seonggok batu<br />
Ketaatan pohon kepadanya<br />
Terbelahnya buah purnama<br />
Pemberitahuan tentang hal-hal ghaib<br />
<br />
Rintihan pokok kurma yang rindu padanya<br />
Yang kesemuanya jauh menembus kebiasaan<br />
yang berlaku<br />
Demikian pula biawak dan menjangan<br />
Memberi kesaksian tentang kenabian dan kerasulannya<br />
Dan masih banyak lagi bukti gemilang<br />
<br />
Serta mu’jizat menakjubkan<br />
Yang dijadikan Allah sebagai pendukung<br />
risalahnya<br />
Dan hanya baginya dikhususkan di antara semua makhluk-Nya<br />
Banyak pula tanda ghaib mendahului nubuwahnya<br />
Dan merupakan alamat terkuat bagi kenabian dan kerasulannya<br />
Tersiarnya itu semua secara meluas<br />
Mendatangkan bahagia bagi kaum beriman yang tulus<br />
Namun menambah malang si kafir ataupun munafik<br />
<br />
Dan tiada satu pun orang berpikiran sehat<br />
Kecuali pasti menerimanya dengan keyakinan<br />
serta penyerahan sepenuhnya<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Dan di antara kehormatan yang dikhususkan<br />
Bagi Rasul termulia ini<br />
Mi’rajnya ke hadirat Allah Maha Penyayang<br />
Yang kebaikan-Nya selalu melimpah<br />
Yang karunia-Nya selalu tercurah<br />
Serta adanya bukti-bukti kuasa-Nya yang gemilang<br />
Yang dialami pada peristiwa itu<br />
Dan kemuliaan bagi langit-langit serta penghuninya<br />
Dengan terbitnya nur “pelita” itu bagi mereka<br />
<br />
Maka Rasulullah SAW mengarungi angkasa<br />
Bersama Jibril Al-Amin<br />
Menuju hadirat Allah Al-Malikul Jalil<br />
Diiringi segala kemuliaan dan penghormatan<br />
<br />
Tiada penghuni yang dimasukinya<br />
Kecuali segera menyongsong kedatangannya<br />
Dengan penghormatan dan berbagai ucapan<br />
selamat datang<br />
Setiap rasul yang dilewati<br />
Menyampaikan kabar gembira yang diketahuinya<br />
Tentang tinggi kedudukannya di sisi Tuhannya<br />
<br />
Sampai ia melampaui ke tujuh lapis langit<br />
Dan mencapai hadirat mutlak tiada berbatas<br />
Di sana ia diliputi belaian karunia lembut<br />
Penuh keakraban<br />
Datang dari hadirat Ilahi<br />
<br />
Meyambutnya dengan ragam ucapan selamat<br />
Memuliakannya dengan berbagai anugerah besar<br />
Melimpahkan padanya seindah-indah pemberian<br />
Dan memanggilnya dengan semulia-mulia salam<br />
Setelah ia sendiri menunjukkan puji-pujian ke hadirat Ilahi,<br />
“At-tahiyyatul mubarakatus shalawatut thayyibat.”<br />
<br />
Aduhai, betapa lembut belaian karunia<br />
Yang diterimanya itu<br />
Betapa indah pertemuan yang agung itu<br />
Dalam hadirat serba gemilang<br />
Saat dzat (Rasul) memberi kesaksiannya<br />
Bagi keagungan Dzat (Allah) Tuhannya.<br />
Seraya merangkum rahmah Ilahiyyah penuh kasih sayang<br />
serta anugerah-Nya yang melimpah ruah<br />
dalam suasana khusyu’ dan penyerahan diri<br />
kepada-Nya.<br />
<br />
Itulah tingkatan yang memaksa setiap idaman<br />
jatuh berderai memendam sesal dan putus asa<br />
demi melihatnya amat tinggi<br />
tinggi sekali dari segala jangkauan<br />
<br />
Banyak sekali pengalaman halus melekat pada<br />
jiwa Rasul<br />
Yang diperolehnya dalam perjumpaan ketika itu<br />
Serta ilmu dan pengetahuan yang dicapainya<br />
<br />
Tatkala… Allah mewahyukan kepada hamba-Nya<br />
Apa yang diwahyukan-Nya<br />
Dan tiada hati Rasul mendustakannya….<br />
<br />
Itu semata-mata karunia hadirat Maha Pengasih<br />
Dikhususkan bagi insan ini seorang<br />
Simpati penuh kasih sayang ditujukan kepadanya<br />
Tiada mungkin jin dan manusia mana pun merangkumnya<br />
<br />
Itulah pemberian teramat istimewa<br />
Pena siapa pun tak ‘kan berani mencoba<br />
Menguraikan tentang hakikatnya<br />
Lidah pun tak ‘kan mampu mengungkapkan<br />
Makna halus yang tersembunyi padanya<br />
<br />
Hadirat Allah yang maha-luas mengkhususkannya<br />
Hanya bagi pandangan Nabi yang menatap dengan saksama<br />
Dan telinganya yang mendengar dengan cermat<br />
<br />
Maka tiada keinginan seseorang patut mengidamkan<br />
Tersingkap baginya rahacianya yang tersembunyi<br />
Atau meliput cahaya nurnya dengan sempurna<br />
Karena itu adalah hadirat terlalu agung<br />
Untuk bisa dilihat para pengamat<br />
Dan tingkatan tiada mungkin tercapai<br />
Kecuali bagi penghulu para rasul<br />
<br />
Maka sungguh berbahagia hadirat Muhammad<br />
Menerima anugerah agung berlimpah<br />
Berdatangan dari hadirat Allah Yang Maha Esa<br />
Aduhai, betapa beruntungnya ia<br />
Mencapai kedudukan setinggi ini….<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Dan manakala telinga telah beroleh kehormatan<br />
mendengarkan berita-berita<br />
sekitar insan tercinta tersayang ini<br />
serta kemuliaan yang menyertainya<br />
dalam alam nyata ataupun yang ghaib<br />
tergeraklah keinginan penulis<br />
menyebut sebagian kesempurnaan pemimpin ini<br />
dalam bentuk tubuh serta akhlaqnya<br />
Agar para pendengar dapat mengetahui<br />
Kemuliaan yang dikaruniakan Allah atas dirinya<br />
Pada sifat-sifat indah dan perilaku menarik<br />
Yang dikhususkan baginya oleh inayah Khaliqnya<br />
<br />
Dan kini kuharap pendengar uraianku ini<br />
Mengikuti dengan penuh perhatian<br />
Sifat-sifat luhur yang ‘kan kucatat baginya<br />
Yang menempatkan insan mulia ini<br />
Dalam kedudukan yang amat tinggi<br />
<br />
Sebab tiada manusia mana pun bisa menyamai junjungan ini<br />
Dalam bentuk fisik dan perilakunya<br />
Dan tiada seorang pun mampu menyelami rahasia hikmah Allah<br />
Yang tersembunyi dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan<br />
akhlaqnya<br />
<br />
Pemeliharaan Allah sejak semula<br />
Telah mencetaknya dalam tabiat dan akhlaq luhur<br />
Serta membentuknya dengan rupa elok<br />
Bagaikan bulan purnama<br />
<br />
Beliau seorang berperawakan sedang<br />
Warna kulitnya putih kemerah-merahan<br />
Dahinya lebar serasi<br />
Panjang rambutnya sampai batas telinga<br />
Kedua lengan dan kaki serta persendian<br />
Semuanya dalam bentuk dan ukuran sempurna<br />
Mantap dalam keseluruhan keindahan<br />
Serta keserasian sifat-sifatnya<br />
Tiada seorang pun menyamainya<br />
Dalam kesempurnaan penglihatan, pendengaran,<br />
ataupun ucapannya<br />
<br />
Sungguh Allah telah menciptakannya dalam bentuk terbaik<br />
Padanya, segala keindahan terangkum dan<br />
terkhususkan<br />
<br />
Bila ia berbicara<br />
Mutiara-mutiara ilmu dan hikmah ditaburkannya<br />
Tiada seorang ahli khutbah yang ulung<br />
Mampu membawakan ucapan rapi padat berisi<br />
Seperti yang selalu diucapkannya<br />
Bila mata bertamasya<br />
Dalam taman keelokannya yang mempesona<br />
Tiada ’kan dijumpainya di antara seluruh wujud<br />
Makhluk mana pun memiliki sifat setara dengannya<br />
<br />
Dialah pemimpin yang setiap kali tertawa<br />
cukup tersenyum dengan anggunnya<br />
Dengan langkah tenang mantap ia berjalan<br />
Bila tertidur hanya sekejap saja<br />
<br />
Perilakunya lembut selembut angin sepoi nan sejuk<br />
Wajahnya cerah secerah taman yang menyegarkan<br />
Pribadinya perwujudan segala sifat luhur<br />
Kasih sayang namun tegas dalam sikap<br />
Kuat dalam tekadnya<br />
<br />
Keanggunan, kesucian, serta rasa malu<br />
Mengiringi selalu, menghias gerak-geriknya<br />
Ucapan dan tindakannya teratur rapi<br />
Sungguh sulit menyamainya<br />
Bentuk tubuhnya sempurna<br />
Demikian pula akhlaq yang disandangnya<br />
Adil dan dermawan<br />
Bila dan di mana pun ia berada….<br />
<br />
Bila berjalan, seakan-akan turun dari ketinggian<br />
Mendahului orang yang cepat dalam berjalan<br />
Meski tampak selalu tenang tidak tergesa<br />
<br />
Demikianlah ia bagai pusaka tersimpan rapi<br />
Dalam wadah kokoh tertutup rapat<br />
Tiada anak kunci mampu membuka pintu sifat-sifatnya<br />
<br />
Atau bak bulan purnama<br />
Membuat takjub akal dan pikiran<br />
Setiap kali membayangkan keindahannya<br />
Atau berkas cahayanya tampak bagi penglihatan<br />
<br />
Insan tersayang membuat iri bulan purnama<br />
setiap kali memandangi indah wajahnya<br />
akal dan pikiran dalam kebingungan<br />
bila ingin menggambarkan makna hakikatnya…<br />
<br />
Gerangan bagaimana kata-kata mampu mengungkapkan<br />
Tentang sifat-sifat yang mendatangkan putus asa<br />
Bagi siapa yang ingin menjelaskan<br />
<br />
Atau betapa akal dapat mencapai<br />
Arti dzat yang tiada sesuatu pun mungkin<br />
Menyamai atau menyerupainya…<br />
<br />
Sungguh sempurna sifat-sifat keluhurannya<br />
andaikan ia menghadiahkan sinar<br />
bagi bulan purnama<br />
pasti tak ‘kan ia tertutup oleh gerhana<br />
<br />
betapapun banyak cara dilakukan orang<br />
mencoba menguraikan sifat keluhurannya<br />
namun sampai zaman berakhir<br />
tak ‘kan mungkin mereka meliputi semuanya….<br />
<br />
Oh… betapa tinggi derajatnya yang agung<br />
Betapa luas keutamaanya merata di mana-mana<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Demikian luhur akhlaq Rasulullah SAW<br />
Sehingga terasa sempit kitab-kitab besar untuk merangkumnya<br />
Sebab beliau sebaik-baik manusia<br />
Dalam keindahan akhlaq ataupun bentuk tubuhnya<br />
<br />
Selalu terdepan dalam berbuat kebajikan<br />
Lembut hatinya, luas kasih sayangnya<br />
Terutama bagi kaum beriman semuanya<br />
Teramat baik, teramat penyantun<br />
Tiada berucap sesuatu melainkan berisi kebaikan<br />
<br />
Sederhana perangainya<br />
Singkat dan padat kalimat yang diucapkannya<br />
Bila si miskin memanggilnya<br />
<br />
Ia selalu tanggap memenuhinya segera<br />
Dirinya bagai ayah penuh kasih sayang<br />
Untuk si yatim-piatu atau janda yang lemah<br />
Rendah hatinya namun amat kuat wibawanya<br />
Membuat orang paling kuat pun<br />
Gemetar berhadapan dengannya<br />
<br />
Tiap jalan dilaluinya<br />
Atau pun rumah yang dikunjunginya<br />
Menjadi semerbak harum baunya<br />
Sebutan tentang pribadinya<br />
Mewangikan tiap majelis dan pertemuan<br />
<br />
Beliau adalah pusat perpaduan<br />
Bagi segala sifat kesempurnaan<br />
Tiada banding dalam fisik dan perilakunya<br />
Karena mendapat kekhususan termulia<br />
<br />
Maka tiada satu pun perangai manusia terpuji<br />
Melainkan pasti bersumber dari dirinya<br />
Insan terbaik di antara mereka semua<br />
<br />
Telah kusimpulkan sifat-sifat insan tercinta ini<br />
dalam dirinya terkumpul kemuliaan dengan<br />
segala bentuknya<br />
pekerti indah amat tinggi menjulang<br />
bagai bersemayam di atas bintang nan tinggi…<br />
<br />
Kiranya pena telah cukup berkelana<br />
Dengan perasaan riang ceria<br />
Mencatat yang diketahui tentang Maulid Nabi mulia ini<br />
Dan mengisahkan sebagian kehormatan dan penghormatan<br />
Serta budi pekertinya yang amat luhur<br />
Yang dikaruniakan Allah baginya<br />
<br />
Kini tiba saat menarik kembali kendalinya<br />
Dan sepatutnya kubacakan salam atas nabi ini<br />
pemimpin penghuni alam:<br />
Assalamu ‘alayka ayyuhan-nabiyyu<br />
wa rahmatullahi wa barakatuh<br />
Assalamu ‘alayka ayyuhan-nabiyyu<br />
wa rahmatullahi wa barakatuh<br />
Assalamu ‘alayka ayyuhan-nabiyyu<br />
wa rahmatullahi wa barakatuh<br />
<br />
Dan dengan itu sempurnalah penutup kata ini<br />
Sebagaimana telah sempurna di awal pembukanya<br />
Maka bagi Rasul<br />
shalawat dan salam setinggi-tingginya<br />
<br />
************************************************************************<br />
Limpahkan, ya Allah<br />
Semulia-mulia shalawat dan salam<br />
Atas junjungan dan Nabi kami, Muhammad<br />
Yang amat penyantun, amat penyayang....<br />
<br />
*************************************************************************<br />
<br />
Kini, setelah selesai menyunting<br />
Untaian mutiara sifat Nabi SAW<br />
Kuhadapkan diriku ke hadirat Ilahi<br />
Seraya bertawasul dengan pemimpin dan kekasihku:<br />
Muhammad SAW<br />
Semoga Allah SWT berkenan<br />
Menjadikan usahaku menyusun ini<br />
Sebagai suatu yang terpuji<br />
dan mendatangkan ganjaran bagiku<br />
Dan semoga Dia mencatat amalku<br />
di antara amal-amal yang diterima-Nya<br />
Dan permohonanku<br />
di antara permohonan yang ikhlas ditujukan kepada-Nya<br />
<br />
Serta memperoleh pahala-Nya<br />
yang saling berkesinambungan<br />
<br />
Ya Allah, ya Tuhan kami<br />
Yang kepada-Nya tertuju semua cita dan idaman<br />
Agar kembali setelah itu dengan segala keberhasilan<br />
Dan di pintu keperkasaan-Nya<br />
Dihentikan semua kafilah harapan<br />
agar setelah itu digenangi luapan anugerah-Nya<br />
<br />
Sesungguhnya kami menghadap kepada-Mu<br />
Dengan semulia-mulia wasilah di sisi-Mu:<br />
Penghulu Segenap Rasul<br />
Hamba-Mu yang selalu benar dalam ucapannya<br />
Yang selalu tulus terpercaya<br />
Junjungan kami: Muhammad<br />
Yang risalahnya meliputi seluruh jagat raya<br />
<br />
Semoga Engkau berkenan<br />
melimpahkan shalawat dan salam<br />
atas dzat sempurna itu<br />
Tempat penyimpanan amanah-Mu<br />
Pemegang rahasia-Mu<br />
Pengibar panji dakwah-Mu<br />
yang mencakup segalanya<br />
Leluhur kami yang besar<br />
Yang Engkau kasihi dan Engkau khususkan<br />
Dengan kemuliaan megah dan anggun<br />
Pada setiap tempat dan kedudukan<br />
yang dekat kepada-Mu<br />
Pembagi karunia-Mu di antara hamba-hamba-Mu<br />
Pengedar hidangan petunjuk-Mu<br />
bagi mereka yang Kau kasihi<br />
Pemuka seluruh penghuni langit dan bumi<br />
<br />
Termulialah di antara makhluk manusia dan jin<br />
Hamba-Mu yang Kau kasihi sepenuhnya<br />
Yang Kau khususkan dengan sebesar kekhususan dari-Mu<br />
<br />
Ya Allah, ya Tuhan kami<br />
Limpahkan shalawat dan salam atas dirinya<br />
Demikian pula keluarga dan sahabatnya<br />
Serta mereka yang dekat kepadanya dari para pencintanya<br />
<br />
Ya Allah, ya Tuhan kami<br />
Sesungguhnya kami menghadapkan kepada-Mu<br />
Kedudukan terhormat Nabi mulia ini di sisi-Mu<br />
Dan bertawasul dengan derajatnya yang tinggi di sisi-Mu<br />
Agar Kau berkenan menjaga dan memelihara kami<br />
Dalam segala gerak dan diam kami<br />
Dengan pandangan inayah-Mu<br />
Dan memberikan perlindungan-Mu kepada kami<br />
Dalam segala keadaan dan tindakan kami<br />
Dengan pimpinan-Mu yang sempurna<br />
Dan penjagaan-Mu yang teguh dan kokoh<br />
<br />
Dan semoga Engkau mengabulkan puncak idaman kami<br />
Memperoleh kemulian dekat kepada-Mu<br />
Dan kepada insan tercinta ini<br />
<br />
Dan semoga Engkau berkenan menerima<br />
Niat dan amalan kami<br />
Pada segala gerak-gerik kami<br />
<br />
Dan memasukkan kami dalam golongan mereka<br />
Yang selalu hadir dalam hadhiratnya<br />
Yang mengikuti jalan yang ditempuhnya<br />
Melaksanakan kewajiban terhadap-Mu dan terhadapnya<br />
Dan selalu menjaga perjanjian dengan-Mu dengan sebaik-baiknya<br />
<br />
Allahuma, ya Allah, ya Tuhan kami<br />
Sesungguhnya kami selalu mendambakan dengan sangat<br />
Memperoleh “rahmat khusus” dari sisi-Mu…<br />
Maka janganlah Engkau mengecewakan kami.<br />
<br />
Dan kami memiliki persangkaan baik<br />
Akan kasih sayang-Mu<br />
Yang kami jadikan wasilah kami kepada-Mu<br />
Maka janganlah Engkau mengecewakan kami.<br />
<br />
Benar-benar kami beriman kepada-Mu<br />
Dan kepada Rasul-Mu<br />
Kini kami menujukan permohonan kami kepada-Mu<br />
Dengan mengharapkan Rasul-Mu itu<br />
Sebagai pemberi syafa’at<br />
Semoga Engkau memberikan pengampunan-Mu<br />
kepada orang yang berdosa di antara kami<br />
Dan ihsan dan kebaikan dari-Mu<br />
kepada yang telah membuat kelalaian<br />
Yang meminta<br />
memperoleh apa yang dimintanya<br />
Yang mengharapkan sesuatu<br />
mendapatkan apa yang diharapkannya<br />
<br />
Dan Engkau jadikan kami termasuk yang menolong kekasih ini,<br />
dan membelanya<br />
Dan semoga Engkau menebarkan keberkahannya<br />
Dan keluhuran arah tujuannya<br />
Meliputi anak-anak dan orangtua kami<br />
Juga penghuni negeri dan daerah kami<br />
Serta segenap kaum muslimin dan muslimat<br />
mukminin dan mukminat<br />
Di seluruh penjuru dunia<br />
<br />
Dan kekalkanlah panji agama yang lurus di seluruh negeri<br />
agar tetap tersebar<br />
Dan panji-panji iman dan Islam tetap tegak dengan pemeluknya<br />
Dalam makna maupun gambarannya<br />
Dan hilangkanlah ya Allah, Ya Tuhan kami<br />
penderitaan para penderita<br />
Lunasilah utang mereka yang dibebani utang-utang<br />
Ampunilah orang-orang yang berdosa<br />
Terimalah taubat mereka yang bertaubat<br />
Dan tebarkanlah rahmat-Mu atas hamba-hamba-Mu<br />
Kaum mukminin semuanya<br />
Dan tolaklah kejahatan orang-orang yang melanggar<br />
Serta mereka yang bertindak zhalim<br />
<br />
Mantapkanlah keadilan dengan penguasa-penguasa<br />
Yang adil dan benar<br />
Di setiap kota dan negeri<br />
Teguhkanlah mereka dengan kekuatan dari sisi-Mu<br />
Dan kemenangan atas kaum pembangkang<br />
Kaum munafiqin dan kuffar<br />
<br />
Peliharalah kami, ya Allah<br />
Dalam benteng-benteng yang kokoh<br />
Terhadap segala bala dan malapetaka<br />
Dan dalam tempat-tempat persimpanan yang aman<br />
Terhadap segala dosa dan kesalahan<br />
Dan tetapkanlah diri kami dalam kepatuhan kepada-Mu<br />
Dan ketulusan hati dalam beramal demi keridhaan-Mu<br />
Dan bila tiba saat Engkau mencukupkan masa hidup kami<br />
Wafatkanlah kami sebagai muslim dan mukmin sejati<br />
Dan penuhilah akhir hidup kami semua<br />
Dengan kebaikan dari sisi-Mu<br />
<br />
Dan limpahkanlah shalawat dan salam<br />
Atas Nabi ini, yang dicintai dan dikasihi<br />
<br />
Oleh jasad, ruh, dan jiwa kami<br />
Juga atas keluarga dan sahabatnya<br />
Serta mereka yang berhubungan nasab dengannya<br />
Demikianlah kami akhiri doa kami<br />
Dengan ucapan, “Walhamdu lillahi rabbil-`alamin.”Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-29846981953298926082012-02-15T00:45:00.001-08:002012-02-15T00:45:32.064-08:00Download Gratis MP3 Mutiara Qasidah Al-Imam Abdullah Bin Alawi Al-Haddad Berikut ini Qasidah Al Imam Abdullah bin alawi Al Haddad yang dinyanyikan oleh Salim Bin Hafiz dan Alwi Al-Haddad <br />
file-file dibawah ini diambil dari alhawi.net<br />
<ol><li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/01YaSaiyidiYaRasulullah.mp3">01-Ya Saiyidi Ya Rasulullah</a></li>
<li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/02YaRabbiYaAlimalHal.mp3">02-YaRabbi Ya Alimal Hal</a></li>
<li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/03YaRasulullahSalamunAlaik.mp3">03-Ya Rasulullah Salamun Alaik</a></li>
<li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/04AlaYallahBiNadzrah.mp3">04-Ala Yallah Bi Nadzrah</a></li>
<li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/05QadKafaniIlmuRabbi.mp3">05-Qad Kafani IlmuRabbi</a></li>
<li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/06SalamunSalamunKamiskilKhitam.mp3">06-Salamun Salamun Kamiskil Khitam</a></li>
<li><a href="http://www.halaqa.org/Audio/Qasida/Mutiara%20Qasidah%20Al-Imam%20Abdullah%20Bin%20Alawi%20Al-Haddad/07AlaikabiTaqwallah.mp3">07-AlaikabiTaqwallah</a></li>
<li><a href="http://www.alhawi.net/Qasidah/08YaDzaljalaliWalIkram.mp3">08-Ya Dzaljalali Wal Ikram</a></li>
</ol>Kalau link diatas tidak dapat diakses, sy sudah upload ke 4shared.com, silahkan download dibawah ini<br />
<ol><li><a href="http://www.4shared.com/audio/LmbyT-xN/01YaSaiyidiYaRasulullah.html">http://www.4shared.com/audio/LmbyT-xN/01YaSaiyidiYaRasulullah.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/2US66KGk/02YaRabbiYaAlimalHal.html">http://www.4shared.com/audio/2US66KGk/02YaRabbiYaAlimalHal.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/PXSvAuNc/03YaRasulullahSalamunAlaik.html">http://www.4shared.com/audio/PXSvAuNc/03YaRasulullahSalamunAlaik.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/YnBxzpyY/04AlaYallahBiNadzrah.html">http://www.4shared.com/audio/YnBxzpyY/04AlaYallahBiNadzrah.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/PGFP_R87/05QadKafaniIlmuRabbi.html">http://www.4shared.com/audio/PGFP_R87/05QadKafaniIlmuRabbi.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/hNwJ91AB/06SalamunSalamunKamiskilKhitam.html">http://www.4shared.com/audio/hNwJ91AB/06SalamunSalamunKamiskilKhitam.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/ZjVLsxRW/07AlaikabiTaqwallah.html">http://www.4shared.com/audio/ZjVLsxRW/07AlaikabiTaqwallah.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/a3wXRq-g/08YaDzaljalaliWalIkram.html">http://www.4shared.com/audio/a3wXRq-g/08YaDzaljalaliWalIkram.html</a></li>
</ol><br />
( <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2009/11/12/download-gratis-mp3-mutiara-qasidah-al-imam-abdullah-bin-alawi-al-haddad/" target="_blank">sumber</a> )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-66882648076647785972012-02-15T00:42:00.000-08:002012-02-15T00:42:11.908-08:00Download Sholawat Langitan<strong>File yang dapat di download :<em> Sholawat / Qoshidah Langitan, Dalil tahlil, bacaan dalam tahlil, khutbah jum’at, free wallpaer dll</em><br />
</strong> <br />
<ul><li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=ajmal+dzikro+via+ziddu" title="Version downloaded 2359 times - Added 4th Agu 2009">ajmal dzikro via ziddu (2359)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=ajmalu+dzikro+via+4shared" title="Version downloaded 1157 times - Added 4th Agu 2009">ajmalu dzikro via 4shared (1157)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=amsaktu+nafsi+via+4shared" title="Version downloaded 940 times - Added 4th Agu 2009">amsaktu nafsi via 4shared (940)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=amsaktu+nafsi+via+ziddu" title="Version downloaded 598 times - Added 4th Agu 2009">amsaktu nafsi via ziddu (598)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=Artikel+tentang+dalil+akidah+Islam" title="Version downloaded 305 times - Added 5th Agu 2009">Artikel tentang dalil akidah Islam (305)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=Bacaan+Tahlil" title="Version downloaded 279 times - Added 16th Okt 2009">Bacaan Tahlil (279)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=hubbu+ahmadi+via+4shared" title="Version downloaded 916 times - Added 4th Agu 2009">hubbu ahmadi via 4shared (916)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=hubbu+ahmadi+via+ziddu" title="Version downloaded 561 times - Added 4th Agu 2009">hubbu ahmadi via ziddu (561)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=ikan+dengan+kalimah+thoyyibah+via+ziddu" title="Version downloaded 314 times - Added 4th Agu 2009">ikan dengan kalimah thoyyibah via ziddu (314)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=jaliyatul+kadar+via+ziddu" title="Version downloaded 554 times - Added 4th Agu 2009">jaliyatul kadar via ziddu (554)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=keutamaan+Dalil+" title="Version downloaded 64 times - Added 16th Okt 2009">keutamaan Dalil (64)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=rohatil+atyaru+tasydu+via+4shared" title="Version downloaded 959 times - Added 4th Agu 2009">rohatil atyaru tasydu via 4shared (959)</a></li>
<li><a href="http://langitan.net/wp-content/plugins/download-monitor/download.php?id=rohatil+atyaru+tasydu+via+zidddu" title="Version downloaded 679 times - Added 4th Agu 2009">rohatil atyaru tasydu via zidddu (679)</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/9QSH1mDm/langitan_-_Salamun.html">http://www.4shared.com/audio/9QSH1mDm/langitan_-_Salamun.html<br />
</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/100567109/f9da3a6a/0220Buduwwush20Shobah.html">Buduwwush sobah</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/100567710/9d90cf3d/0320Do27a27ut20Tholabah202.html">Do’a ut tholabah</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/100568545/cb6a0bcf/Khoirul20Bariyah.html">Khoirul bariyah</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/100570316/d34dd3dd/Madaaihuna.html">Madaaihuna</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/100572226/53ab22a2/Shautudl20Diomir.html">Shautudl dhiomir</a></li>
</ul><em>Sumber <a href="http://langitan.net/?page_id=125">Pondok Pesantren Langitan Tuban</a></em>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-56697621046196163522012-02-15T00:25:00.000-08:002012-02-15T00:25:00.396-08:00Download Gratis MP3 Kumpulan Ceramah / Qasidah / Foto Abag Guru Sekumpul<span class="entry-category">. </span> <br />
<div class="entry-content"> <img align="left" alt="Guru Ijai" height="377" src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs216.snc1/8327_105014869509175_100000019882255_132428_758189_n.jpg" width="251" /><br />
<a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2010/05/30/video-wajah-tuan-guru-zaini-sebelum-dimakamkan/">Video Wajah Tuan Guru Zaini sebelum dimakamkan </a><br />
<ol><li><a href="http://www.4shared.com/file/155398905/e8cd62a0/02SIFAT_DUA_PULUH.html">http://www.4shared.com/file/155398905/e8cd62a0/02SIFAT_DUA_PULUH.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/142614356/22421953/Adab_Membaca_Al-Quran.html">http://www.4shared.com/file/142614356/22421953/Adab_Membaca_Al-Quran.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155428709/81300228/Allahumma_Shalli_ala_Muhammad.html">http://www.4shared.com/file/155428709/81300228/Allahumma_Shalli_ala_Muhammad.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/126993512/2b1f88c5/Berkat_Salawat_A.html">http://www.4shared.com/file/126993512/2b1f88c5/Berkat_Salawat_A.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/126994726/990cf3c8/Berkat_Salawat_B.html">http://www.4shared.com/file/126994726/990cf3c8/Berkat_Salawat_B.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/126997913/da60d660/Bertemu_Allah_A.html">http://www.4shared.com/file/126997913/da60d660/Bertemu_Allah_A.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/126998598/d4126cd2/Bertemu_Allah_B.html">http://www.4shared.com/file/126998598/d4126cd2/Bertemu_Allah_B.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/126996422/362e4103/Garetek_Hati_A.html">http://www.4shared.com/file/126996422/362e4103/Garetek_Hati_A.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/126997030/7e8eded7/Garetek_Hati_B.html">http://www.4shared.com/file/126997030/7e8eded7/Garetek_Hati_B.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155407507/47afb877/Ihya-Syarat_Fiqh-A.html">http://www.4shared.com/file/155407507/47afb877/Ihya-Syarat_Fiqh-A.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155411508/cf1bd38a/Ihya-Syarat_Fiqh-B.html">http://www.4shared.com/file/155411508/cf1bd38a/Ihya-Syarat_Fiqh-B.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/142611730/adac430e/Kaya_Hati.html">http://www.4shared.com/file/142611730/adac430e/Kaya_Hati.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155879674/b69caa0b/Nurul_Huda-.html">http://www.4shared.com/file/155879674/b69caa0b/Nurul_Huda-.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155422331/cc729161/Qasidah_-_Hama_Qalbi.html">http://www.4shared.com/file/155422331/cc729161/Qasidah_-_Hama_Qalbi.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155423356/bcf0c421/Qasidah_-_Nabiyyal_Huda.html">http://www.4shared.com/file/155423356/bcf0c421/Qasidah_-_Nabiyyal_Huda.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155432183/ff6cd458/Rabbi_Khalaq_Thaha_Min_Nur.html">http://www.4shared.com/file/155432183/ff6cd458/Rabbi_Khalaq_Thaha_Min_Nur.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155873399/3fd8d9b7/Shalla_alaikallah_Ya_Adnani.html">http://www.4shared.com/file/155873399/3fd8d9b7/Shalla_alaikallah_Ya_Adnani.html</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155416522/802f60af/Wali_Allah-A.html">http://www.4shared.com/file/155416522/802f60af/Wali_Allah-A.html</a></li>
<li><a href="http:///">http://www.4shared.com/file/155419211/6f276405/Wali_Allah-B.html</a></li>
<li><a href="http://dc184.4shared.com/download/179550930/e0128e16/Maulid_ya_sayyidi_abah_guru_ij.mp3?tsid=20100219-132742-1eb777d5">MP3 Maulid Ya Sayyidi Abah Guru Ijai</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/audio/hnDnBp-1/_32__Khobbiri__Tuan_Guru_Ijai_.html">http://www.4shared.com/audio/hnDnBp-1/_32__Khobbiri__Tuan_Guru_Ijai_.html</a></li>
</ol>Download juga di sini <a href="http://www.4shared.com/dir/O6fKIG1h/MP3-Abah-Guru-Sekumpul.html">http://www.4shared.com/dir/O6fKIG1h/MP3-Abah-Guru-Sekumpul.html</a><br />
Kumpulan Foto Guru Ijai<br />
<img align="left" alt="Koleksi Foto Guru Ijai" src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs023.snc3/11070_1052419805990_1690641194_101052_2177461_n.jpg" /><br />
<ol><li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=0">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=0</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=15">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=15</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=30">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=30</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=45">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=45</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=60">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=60</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=75">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=75</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=90">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=90</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=105">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=105</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=120">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=120</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=135">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=135</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=150">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=150</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=76786446576">http://www.facebook.com/group.php?v=photos&gid=76786446576&so=165 </a></li>
</ol><a href="http://www.facebook.com/group.php?gid=76786446576"><em>Sumber Group di Facebook Jamaah ABAH GURU SEKUMPUL</em></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-51569293377942981172012-02-15T00:22:00.001-08:002012-02-15T00:22:32.214-08:00Download Gratis MP3 / Ceramah Cak Nun (Emha Ainun Najib) dan Kyai Kanjeng<span class="entry-category">. </span> <br />
<div class="entry-content"> <img align="left" height="217" src="http://3.bp.blogspot.com/_DG6Hj5Ju3bU/SkSudD2QQfI/AAAAAAAAA4k/ALPdG32ClFY/s400/Cak+Nun_2.jpg" width="326" /><br />
<ul><li><a href="http://www.4shared.com/file/155615490/d36abc9a/_2__Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Al.html">(2) Cak Nun & Kiai Kanjeng - Allahu Allah.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155614297/f13f32ee/Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Allahu.html">Cak Nun & Kiai Kanjeng - Allahu Allah.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155612259/9f590f39/Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Antal_.html">Cak Nun & Kiai Kanjeng - Antal Adhim.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155613121/6439c8f0/Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Sholaw.html">Cak Nun & Kiai Kanjeng - Sholawat Global.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155617164/ff5d6e2c/Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Temban.html">Cak Nun & Kiai Kanjeng - Tembang Kematian.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155612401/e8780ffc/Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Wirid_.html">Cak Nun & Kiai Kanjeng - Wirid Padhang Mbulan.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155613781/9a5b5cc8/Cak_Nun__Kiai_Kanjeng_-_Ya_Tha.html">Cak Nun & Kiai Kanjeng - Ya Thayyibah.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155598219/226c1336/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Jangan Memberi Anakmu Sesuap Nasi Yang Tidak Pasti Halal.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155598783/15b0838a/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Kebudayaan Barat Atau Kebudayaan Timur.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155598978/f646bc7/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Kekebalan Negatif Dalam Soal Moralitas.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155597028/25a1b45b/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Kelemahan Kita.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155597443/e3206289/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Kesombongan.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155599477/2fbf8260/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Kewajiban Untuk Mengendalikan.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155599742/76be9b75/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Lebih Baik Anda Jadi Kafir.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155600161/2f808baa/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Lemahnya Legitimasi Nilai Dunia Pendidikan.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155600397/42ffe63e/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Pedoman Moralitas Yang Abadi Dan Sejati.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155601644/d02f6c47/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Perbedaan Pandangan Mengenai Moral.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155602650/dcec36f1/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Runtuhnya Kontrol Sosial.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155602806/42664a8b/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Satu Orang Munafik Bisa Jadi Lebih Merepotkan.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155602982/8c106ead/Emha_Ainun_Nadjib_-_Catatan_Ke.html">Emha Ainun Nadjib - Catatan Kehidupan - Tidak Mudah Menentukan Halal Dan Haram.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155594285/b0ce5bec/Emha_Ainun_Najib_-_Catatan_Keh.html">Emha Ainun Najib - Catatan Kehidupan - Cara Memilih Presiden.mp3</a></li>
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155596671/9d3be36d/Emha_Ainun_Najib_-_Catatan_Keh.html">Emha Ainun Najib - Catatan Kehidupan - Jangan Merendahkan Diri Terhadap Uang.mp3</a></li>
</ul></div><br />
<br />
( <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2010/01/03/download-gratis-mp3-ceramah-cak-nun-emha-ainun-najib-dan-kyai-kanjeng/" target="_blank">sumber</a> )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-14737818657989437502012-02-15T00:21:00.000-08:002012-02-15T00:21:09.466-08:00Download Gratis MP3 / Ceramah KH Mustafa Bisri<span class="entry-category"> </span> <br />
<div class="entry-content"> <img align="left" height="272" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs174.snc3/20147_1100983340324_1698923818_194407_3904951_n.jpg" width="181" /><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155606676/88db6611/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Bagimu.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155608170/8428a292/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Di Arafah.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155608502/226efda5/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Di Pelataran Agungmu Nan Lapang.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155608720/fdd22a65/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Kaum Beragama Negeri Ini.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155608958/b6d6199a/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Selamat Tahun Baru, Kawan.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155609234/5dd37ab3/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Sujud.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155609918/6a06bbfb/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Syahadat.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155610256/a5efda23/KH_Mustofa_Bisri_dengan_Puisi-.html">KH Mustofa Bisri dengan Puisi-Puisinya - Ya Rasulalloh.mp3</a></li><br />
<li><a href="http://www.4shared.com/file/155604807/100a25c1/Tausiyah_KH_Abdurrahman_Wahid_.html">Tausiyah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).mp3</a></li><br />
</div><br />
<br />
( <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2010/01/03/download-gratis-mp3-ceramah-kh-mustafa-bisri/" target="_blank">sumber</a> )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-3070267440183194762012-02-15T00:18:00.000-08:002012-02-15T00:18:22.305-08:00Download MP3 Gus Dur menyanyikan Al-i’tiraf (Doa abu Nawas) - Ilahi lastu lil Firdaus<span id="goog_2127207012"></span><span id="goog_2127207013"></span><br />
Tahun 2009 ditutup dengan meninggalnya Presiden RI ke 4, silahkan baca artikel saya <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2009/12/30/berpulangnya-sang-kyai-negarawan-bapak-demokrasi-kh-abdurrahman-wahid-bin-kh-wahid-hasyim-bin-kh-hadratus-syekh-hasyim-asyari/">disini</a>. Ada 2 lagu (shalawat burdah dan al i’tiraf) yang sering diputar di metro tv dimana penyanyi-nya adalah Gus Dur sendiri. Setelah mengais-ngais diinternet alhamdulillah saya menemukan salah satu lagu tersebut. <br />
Judulnya Al-i’tiraf. Silahkan download disini<br />
<a href="http://www.4shared.com/file/187958326/26941ed1/Gus_Dur_-_Munajat.html">http://www.4shared.com/file/187958326/26941ed1/Gus_Dur_-_Munajat.html</a><br />
Liriknya<br />
Ilahi lastu lilfirdausi ahla, walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi<br />
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….<br />
Duh Gusti… tidak layak aku masuk ke dalam sorga-Mu<br />
tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu<br />
Maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosaku<br />
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa….<br />
Ada lagi lagu kesukaan gus dur, Remang-Remang (Tarling Pantura)<br />
Lagu Remang-Remang adalah lagu dangdut pantura, atau lebih dikenal dengan sebutan Tarling Pantura. Lagu ini menceritakan tentang kisah perjuangan perempuan yang berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang keras. Kehidupan masyarakat di Pantura, khususnya Indramayu yang keras dengan keadaan sosialnya yang sedemikian rupa menjadi ‘tema’ dari lagu ini.<br />
Berikut adalah lirik dari lagu Remang-Remang :<br />
<em>Remang-remang sinar lampu wayah sore<br />
ganti surute srengenge<br />
Nunggu kakang wis lawas langka kabare<br />
Rasa pegel duh kakang sun ngentenane</em><br />
<em>Remang-remang sinar lampune madangi<br />
Kadang keton lintang wis ora perduli<br />
Kula seneng waktu deweke njanjeni<br />
Wong ganteng aja gawe lara ati</em><br />
<em>Jare lunga bli suwe<br />
Lawas olih sewengi<br />
Kula percaya bae<br />
Nyatane kakang bohongi</em><br />
<em>Angel jaman saiki<br />
Luruh lanang sejati<br />
Sing mung ana siji<br />
Kang siji wis duwe rabi</em><br />
<em>Remang-remang sepanjang jalan pantura<br />
Gadis manis pada midang pinggir dalan<br />
Jare seneng bisa bantui wong tua<br />
Kadang nangis urip mengkenen sampai kapan</em><br />
Download lagu <a href="http://www.4shared.com/file/132420907/aa6a1dc3/22_REMANG2X_-__RFC_-_Gallery_.html">Remang-remang (Tarling Pantura) </a><br />
Untuk melihat kenangan-kenangan foto Gus Dur, silahkan buka<br />
<ol><li><a href="http://www.facebook.com/album.php?aid=9888&id=1698923818">Foto Gus Dur dirumah Gus Mus,bbrp hari sebelum meninggal. (di Facebook, sebaiknya login Fb dulu)<br />
</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/album.php?aid=2023076&id=1502492634&ref=mf">Foto Pemakaman Gus Dur di Jombang.(Facebook)</a></li>
<li><a href="http://www.facebook.com/album.php?aid=2023615&id=1502492634&ref=nf">Foto Tahlilan 7 hari wafatnya Gus Dur. (Facebook)</a></li>
</ol><a href="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs165.snc3/19269_1178461466986_1391628588_30426507_2770117_n.jpg"><img align="left" src="http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs165.snc3/19269_1178461466986_1391628588_30426507_2770117_n.jpg" /></a><br />
<h4><span id="comments"><br />
</span> </h4><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
( <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2010/01/05/download-mp3-gus-dur-menyanyikan-al-itiraf-doa-abu-nawas-ilahi-lastu-lil-firdaus/" target="_blank">sumber</a> )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-24370394908894508992012-02-15T00:15:00.000-08:002012-02-15T00:15:16.647-08:00Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Haddad Alwi<span class="entry-category">. </span> <br />
<div class="entry-content"> <a href="http://www.4shared.com/file/189708913/d291a916/maulid1.html"><img align="left" border="0" height="251" src="http://p.playme.com/cspv/17-71-14-30-00-MetaPreview-Cover-JPEG256x256/haddad-alwi/dalam-simthud-duror.jpg" width="256" />maulid1.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189700993/dffc0bf1/maulid10.html">maulid10.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189703329/c3ff111c/maulid11.html">maulid11.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189704057/f4972c3c/maulid12.html">maulid12.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189705642/21d7f225/maulid13.html">maulid13.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189708377/8e314f5f/maulid14.html">maulid14.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189688013/266c0afd/maulid2.html">maulid2.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189688814/b61bcee6/maulid3.html">maulid3.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189689486/38718a82/maulid4.html">maulid4.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189690474/118f915b/maulid5.html">maulid5.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189691345/f05683ee/maulid6.html">maulid6.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189694657/3656e15a/maulid7.html">maulid7.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189697025/8121c5ed/maulid8.html">maulid8.wma</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189699474/6c87ded1/maulid9.html">maulid9.wma</a><br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/8725934/Maulid-Simtud-Duror">PDF Maulid-Simtud-Duror / Maulid Al Habsyi </a><br />
<a href="http://www.4shared.com/document/KpjY_SMm/Simthud_Duror__Arab__A5.html">Download PDF siap di print Maulid Al Habsyi / Simtudhuror</a></div><br />
<br />
( <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2010/01/08/download-gratis-mp3-maulid-al-habsyi-simtudduror-dilantunkan-oleh-haddad-alwi/" target="_blank">sumber</a> )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9184399333742999061.post-53339306181313918692012-02-15T00:13:00.000-08:002012-02-15T00:13:32.679-08:00Download Gratis MP3 Maulid Al Habsyi (Simtudduror) dilantunkan oleh Habib Abdurrahman Basurrah<b>Server 4Shared.com</b><br />
<img align="left" height="300" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs117.snc1/4856_1074287426018_1491163742_30205206_1022126_n.jpg" width="231" /><a href="http://www.4shared.com/file/189719657/3f10a1e3/simtudduror_a.html">simtudduror_a.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189722728/718dbd53/simtudduror_b.html">simtudduror_b.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189727474/30d44b56/simtudduror_c.html">simtudduror_c.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189729967/58c1cfcd/simtudduror_d.html">simtudduror_d.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189731408/6e28e7d6/simtudduror_e.html">simtudduror_e.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189740371/57666445/simtudduror_f.html">simtudduror_f.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189740833/d1512f8c/simtudduror_g.html">simtudduror_g.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189741720/e2a36f2f/simtudduror_h.html">simtudduror_h.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189745111/3566e79f/simtudduror_i.html">simtudduror_i.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189746450/32737f08/simtudduror_j.html">simtudduror_j.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189748352/39ed7f92/simtudduror_k.html">simtudduror_k.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189750854/240f3419/simtudduror_l.html">simtudduror_l.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189751984/28df4706/simtudduror_m.html">simtudduror_m.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189752613/7e90813f/simtudduror_n.html">simtudduror_n.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189757348/a5209e2b/simtudduror_o.html">simtudduror_o.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189763253/e2e9f152/simtudduror_p.html">simtudduror_p.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189717902/d98e9127/simtudduror_q.html">simtudduror_q.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/file/189718546/ebf67908/simtudduror_r.html">simtudduror_r.mp3 </a><br />
<b>Server Majalah Al Kisah</b><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah1.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah1.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah2.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah2.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah3.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah3.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah4.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah4.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah5.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah5.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_tolaal_badru.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_tolaal_badru.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah7.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah7.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah8.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah8.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah9.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah9.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah1.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah10.mp3</a><br />
<a href="http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_qasidah1.mp3">http://www.majalah-alkisah.com/mbashurah_tausiyah.mp3</a><br />
<a href="http://www.4shared.com/document/KpjY_SMm/Simthud_Duror__Arab__A5.html">Download PDF siap di print Maulid Al Habsyi / Simtudhuror</a><br />
<br />
( <a href="http://blog.its.ac.id/syafii/2010/01/08/download-gratis-mp3-maulid-al-habsyi-simtudduror-dilantunkan-oleh-habib-abdurrahman-basurrah/" target="_blank">sumber</a> )Unknownnoreply@blogger.com0